TEMPO.CO, Jakarta - Haedar Nashir kembali terpilih sebagai Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah untuk periode masa jabatan 2022-2027. Keputusan itu dihasilkan dalam Muktamar Muhammadiyah ke-48 di Solo, Jawa Tengah, Sabtu, 19 November 2022.
Haedar terpilih berdasarkan hasil pemilihan suara dengan menggunakan mekanisme e-voting. Dia memperoleh sebanyak 2.203 suara dari 2.600 pemilih. Haedar berhasil unggul dari 13 nama anggota PP Muhammadiyah lain yang menjadi calon ketua umum.
Pengamat politik Emrus Sihombing mengatakan bahwa perolehan suara yang besar itu menjadi bukti bahwa Muktamirin yang hadir saat itu memiliki otonomi dalam mengambil keputusan tanpa terpengaruh pejabat publik.
“Menurut saya bukan soal nyaman atau tidak nyaman. Yang pasti jika ada perjumpaan kemistri di antara partisipan sosial, pasti satu dengan yang lain akan berada pada zona saling ‘aman’. Itu pasti," kata Emrus kepada Tempo, Senin, 21 November 2022.
"Itu hukum sosial yang tak terbantahkan,” ujar Emrus.
Dalam pemilihan itu, Haedar Nashir, mengalahkan sejumlah tokoh lainnya seperti Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas, mantan pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Busyro Muqoddas hingga Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy.
Haedar Nashir bukan tokoh baru dalam Muhammadiyah. Dia telah aktif dalam Organisasi Muhammadiyah sejak era 80-an. Pria kelahiran Bandung, 25 Februari 1958 tersebut sempat menjadi pemimpin redaksi Majalah Suara Muhammadiyah, Ketua I Pengurus Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah, Sekretaris PP Muhammadiyah hingga menjabat sebagai Ketua Umum organisasi tersebut sejak 2015.
Haedar menjadi Sekretaris PP Muhammadiyah saat dipimpin oleh Ahmad Syafii Maarif atau yang kerap disebut Buya Syafii Maarif.
Dalam rapat itu juga diumumkan penunjukkan kembali Abdul Mu’ti sebagai Sekretaris PP Muhammadiyah. Abdul Mu'ti juga menjadi Sekretaris PP Muhammadiyah sebelumnya, mendampingi Haedar Nashi. Berdasarkan keterangan Dahlan Rais, pemilihan Sekretaris Umum tak perlu melakukan pengesahan di forum utama seperti halnya Ketua Umum.
ALFITRIA NEFI PRATIWI