TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menjelaskan alasannya senang blusukan ke pasar dan berdialog langsung dengan masyarakat. Menurut Jokowi, hal ini membuatnya bisa mengetahui tantangan dan kondisi ekonomi yang sebenarnya di masyarakat.
"Setiap pagi saya sarapan angka makro dan mikro ekonomi. Dan (membuat) saya harus sering mengecek langsung ke pasar," ujar Jokowi saat mengunjungi Pasar Badung, Bali, Kamis, 17 November 2022.
Jokowi menjelaskan, kunjungannya ke pasar juga dalam rangka mengecek dampak inflasi kepada ekonomi mikro. Jokowi mengklaim sudah mengunjungi seluruh pasar yang tersebar di 514 kabupaten/kota seluruh Indonesia.
"Kami membuat policy (kebijakan) dari keadaan-keadaan yang ada di pasar," kata Jokowi.
Dalam kunjungannya ke Pasar Badung, Bali, Jokowi diikuti oleh sejumlah media asing yang baru saja meliput Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT G20. Di hadapan media luar itu, Jokowi menjelaskan budaya blusukan yang dilakukannya.
Blusukan dilakukan sejak jabat Wali Kota Solo
Jokowi sempat mendapat pertanyaan dari media asing bagaimana gaya kerjanya ini dapat membantu pedagang lokal. Merespon pertanyaan itu, Jokowi mengatakan saat blusukan dirinya sering menolong secara langsung para pedagang.
"Kalian tahu selama 2,5 tahun kita dilanda pandemi. Jadi saya harus menolong pedagang, menolong pedagang micro dan UMKM seperti ini," kata Jokowi.
Budaya blusukan ini sebelumnya telah Jokowi lakukan sejak masih menjabat sebagai Wali Kota Solo. Cara kerja ini berlanjut saat Jokowi menjadi Gubernur DKI Jakarta pada tahun 2012-2014.
Salah satu gaya blusukan Jokowi yang menjadi perbincangan, saat dirinya masuk ke dalam selokan air untuk mengecek penyebab banjir di kawasan Sudirman - Thamrin. Cara blusukan ini terus Jokowi lakukan hingga menjadi Presiden.
M JULNIS FIRMANSYAH