TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Majelis Syura Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Ahmad Heryawan alias Aher, menyebut Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) merupakan konsep paling cocok yang diterapkan oleh negara. Adapun semboyan Bhinneka Tunggal Ika disebut Aher merupakan keniscayaan yang tidak bisa ditolak. Dia menegaskan bahwa Pancasila sudah final dan tidak perlu diotak-atik lagi.
"Ya yang paling pas adalah NKRI. NKRI itu harga mati, bahkan harga mati banget,” kata Aher dalam acara Dialog Kebangsaan di Hotel Atria Malang, Sabtu, 12 November 2022.
Aher menilai keberagaman yang dimiliki Indonesia bisa disatukan melalui Pancasila. Dia mengatakan tidak ada satu agama pun yang bertentangan dengan falsafah negara ini.
"Ini kontrak yang dibuat seluruh anak bangsa, kesepakatan istimewa yang mempersatukan semua keberagaman Indonesia. Kita semua di Indonesia terikat dengan Pancasila. Tidak ada satu agamapun yang bertentangan dengan Pancasila," ujarnya.
Selain Aher, Presiden PKS Ahmad Syaikhu turut hadir dalam acara Dialog Kebangsaan ini. Senada dengan Aher, Syaikhu menganalogikan Pancasila seperti rajutan yang sudah tertata rapi, kuat, dan saling menguatkan satu dengan lainnya.
Ia mewanti-wanti agar tidak ada pihak yang berupaya mengurai maupun menyederhanakan Pancasila. Oleh sebab itu, kata dia, PKS menolak Rancangan Undang-Undang Haluan Ideologi Pancasila yang berusaha mengubah konsep Pancasila menjadi Trisila bahkan Ekasila.
"Seperti sebuah rajutan, Pancasila ini harus tetap seperti ini, jangan sampai ada upaya-upaya mengurai dan menyederhanakan Pancasila. Karenanya, beberapa waktu lalu, PKS menolak RUU Haluan Ideologi Pancasila yang mewacanakan mengubah konsep Pancasila menjadi Trisila atau bahkan Ekasila. Ini seperti mengurai kembali rajutan yang sudah rapi," kata Syaikhu.
Baca: Deklarasi Batal, Koalisi Perubahan Klaim Semakin Intens Berkomunikasi