TEMPO.CO, Jakarta - Ditpolairud Kepolisian Daerah Jawa Timur menggagalkan pengiriman ribuan detonator bom ikan di Pelabuhan Jangkar, Situbondo pada Rabu 9 November 2022. Pada penangkapan ini, polisi menangkap 2 orang tersangka.
Kabid Humas Polda Jawa Timur, Kombes Dirmanto mengonfirmasi adanya kabar pengiriman bahan peledak ini. Detonator yang akan dikirim sejumlah kurang lebih 5.000 buah.
"Benar, ada temuan bahan detonator bom ikan. Ini jelas bahannya ya. Ditemukan di wilayah perairan Situbondo kemarin sekitar pukul 16.00 WIB di Pelabuhan Jangkar. Sekarang masih proses pemeriksaan. Jumlahnya kurang lebih 5.000 buah," kata Dirmanto dalam keterangannya pada Jumat 11 November 2022.
Dirmanto mengungkapkan pengungkapan ini merupakan keberhasilan tim Ditpolairud Polda Jatim dalam rangka penegakan hukum di wilayah perairan. Penangkapan ini dilakukan untuk menjaga lingkungan dan terumbu karang.
"Karena menggunakan bom ikan itu kan merusak terumbu karang, juga merusak lingkungan di perairan. Ini sangat dilarang. Kita harus basmi itu. Kita komitmen membasmi terkait tindak pidana di perairan," ujarnya.
Dirmanto masih belum menjelaskan secara rinci identitas pelaku. Ia hanya mengatakan bahwa detonator tersebut dibuat pelaku di Pulau Raas. Selanjutnya bahan detonator tersebut nantinya akan dikirim ke wilayah Situbondo, Probolinggo, kemudian ada juga yang dikirim luar pulau Jawa seperti Sulawesi dan Kalimantan.
"Lokasi pembuatan detonator itu di hutan pulau Raas sana. Rencana detonator ini akan dijual ke wilayah Sulawesi dan Kalimantan," ujarnya.
Dirmanto menjelaskan pelaku merupakan residivis dalam kasus yang sama. Ia pun sudah melakukan tindak kriminal tersebut sebanyak 3 kali.
"Tersangka ini merupakan residivis. Pada tahun 2014, yang bersangkutan divonis dengan kasus yang sama 1 tahun 4 bulan. Tahun 2021 juga sama, yang bersangkutan divonis 11 bulan. Jadi belum lama ini keluar dari Rutan, melakukan perbuatan ini lagi. Artinya sudah 3 kali ini," kata dia.
Tidak berhubungan dengan jaringan teroris
Dirmanto mengungkapkan bahwa yang berhasil diungkap adalah bahan detonator untuk bom ikan. Hal tersebut tidak berhubungan dengan jaringan teroris untuk mengganggu berjalannya KTT G20 di Bali.
"Sekali lagi itu bom ikan ya. Bukan bom. Jadi bahan detonator bom ikan. Jelasnya itu. Tidak ada kaitannya dengan G20," ujarnya.
Baca: Korlantas Gelar Gladi Persiapan Pengamanan Selama KTT G20 Bali