Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Hari Pahlawan dan Misteri Foto Ikonik Bung Tomo

Reporter

Editor

Nurhadi

image-gnews
Bung Tomo dalam rapat umum di Malang, April 1947. Dok Tempo/IPPHOS
Bung Tomo dalam rapat umum di Malang, April 1947. Dok Tempo/IPPHOS
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Walau kerap digunakan sebagai foto ikonik perayaan Hari Pahlawan dan mudah ditemukan di buku-buku pelajaran, foto Bung Tomo mengacungkan jari dengan sorot tajam itu menyimpan sejumlah misteri. Mulai dari lokasi hingga fotografer di balik potret tersebut.

Satu-satunya informasi pasti tentang potret itu adalah negatif atau film yang digunakan untuk memperbanyak foto dimiliki oleh Indonesia Press Photo Service alias IPPHOS. “Koleksi IPPHOS jarang memiliki kredit foto lengkap,” kata Oscar Motuloh selaku Kepala Galeri Foto Jurnalistik Antara sebagaimana dikutip dari Majalah Tempo.

Awalnya, Foto Bung Tomo Diduga Diambil oleh Mendur Bersaudara

Meskipun negatif foto Bung Tomo dimiliki oleh IPPHOS, penelusuran Majalah Tempo menyebut bahwa organisasi ini justru berdiri setahun setelah peristiwa 10 November 1945 atau tepatnya pada 2 Oktober 1946.

Waktu itu, IPPHOS didirikan oleh Alex dan Frans Mendur. Namun, keduanya sedang berada di Yogyakarta ketika Bung Tomo memberikan semangat pada anak-anak muda di Surabaya.

Karena itu, dugaan bahwa foto tersebut diambil oleh fotografer sekaligus pendiri IPPHOS, Alex dan Frans, dirasa kurang tepat.

Dugaan Beralih pada Abdoel Wahab Saleh

Dugaan berikutnya merujuk bahwa foto Bung Tomo diambil oleh Abdoel Wahab Saleh, Kepala Foto Kantor Berita Domei Surabaya saat itu. Dugaan ini tidak terlalu liar sebab Wahab dan Bung Tomo berkantor di tempat yang sama, 500 meter dari Hotel Yamato di Surabaya kala itu.

Baca juga: 

Sayangnya dugaan ini digugurkan oleh Yudhi Soerjoatmodjo, fotografer sekaligus peneliti orisinalitas foto Bung Tomo. Sebab, sejumlah harian ternama waktu itu, seperti Harian Merdeka, Ra’jat, dan Kedaulatan Rakyat merujuk foto tersebut sebagai hasil pemotretan Antara. Tetapi sebenarnya tidak ada satu pun dari beberapa harian ternama itu yang memuat potret ikonik Bung Tomo.

Selain itu, rekaman dokumenter milik Raden Mas Sutarto dari Berita Film Indonesia menunjukkan bahwa pertempuran di Surabaya melibatkan armada udara sehingga terasa tidak mungkin Bung Tomo melakukan orasi besar-besaran di lapangan terbuka.

Pernyataan Hario Kecik Menggugurkan Dugaan terhadap Abdoel Wahab Saleh

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Lebih lanjut, hasil wawancara Yudhi Soerjoatmodjo dengan Hario Kecik atau Suhario Padmodiwiryo, purnawirawan jenderal Tentara Nasional Indonesia waktu itu, menyebut bahwa potret Bung Tomo tidak mungkin diambil pada November 1945.

Sebab, menurut Hario, Bung Tomo berambut pendek ketika peristiwa Surabaya membara, tidak berambut gondrong sebagaimana foto ikonik tersebut.

Akhirnya, pencarian Yudhi bermuara pada majalah dwibahasa Nanyang Post edisi Februari 1947. Dalam majalah tersebut, terpampang potret Bung Tomo dengan tulisan “Rapat oemoem di Malang jang baroe ini, mengoempoelkan pakaian-pakaian boeat korban-korban Soerabaia. Jang lagi berbitjara pemimpin pemberontak Toean Soekarno.” 

Mendur Bersaudara Kembali Dinilai Menjadi Dugaan Terbaik

Walaupun bukti foto pada majalah Nanyang cukup menyakinkan, Yudhi dan Oscar Motuloh masih tetap berselisih pandang. Namun, keduanya sepakat dan menyakini bahwa potret tersebut tidak diambil di Surabaya saat 10 November 1945.

Dalam Majalah Tempo, Oscar dan Yudhi menyebut bahwa potret ikonik Bung Tomo kemungkinan memang diambil oleh Frans Mendur, saudara Alex Mendur. “Frans salah satu dari belasan fotografer perang yang dilantik Soedirman (waktu itu),” kata Yudhi.

Selain itu, Yudhi meyakini bahwa foto ikonik Bung Tomo tersebut diterbitkan pertama kali pada 1949 di album foto Lukisan Revolusi. Kumpulan foto ini kebetulan banyak diisi oleh Alex dan Frans Mendur serta Abdoel Wahab Saleh.

Karena itu, dugaan bahwa foto Bung Tomo diambil oleh Mendur bersaudara dinilai cukup akurat. Terlebih lagi, rekaman pidato Bung Tomo saat Pertempuran 10 November yang penuh semangat selaras dengan imaji pada foto tersebut.

ACHMAD HANIF IMADUDDIN

Baca juga: 10 November 1945 dan Misteri Fotografer Pemotret Bung Tomo

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Tanggal 7 Februari Memperingati Hari Apa? Ada 4 Momen Penting

7 Februari 2024

Tanggal 7 Februari hari apa? Ada Hari Kemerdekaan Grenada, Hari Pahlawan di Tanah Bumbu, hingga Hari Bermain Sekolah Sedunia. Foto: Canva
Tanggal 7 Februari Memperingati Hari Apa? Ada 4 Momen Penting

Tanggal 7 Februari hari apa? Ada Hari Kemerdekaan Grenada, Hari Pahlawan di Tanah Bumbu, hingga Hari Bermain Sekolah Sedunia.


Kolaborasi Melly Goeslaw dan Anto Hoed Torehkan Lagu-lagu Hits

7 Januari 2024

Melly Goeslaw dan Anto Hoed. Foto: Instagram/@melly_goeslaw
Kolaborasi Melly Goeslaw dan Anto Hoed Torehkan Lagu-lagu Hits

Melly Goeslaw dan Anto Hoed menceritakan perjalanan kisah cinta mereka yang akhirnya menghasilkan karya musik.


KAI Yogyakarta Ajak Veteran Jalan-jalan dengan Kereta Uap Kuno Jaladara

22 November 2023

Kereta Uap Jaladara melintasi Jalan Slamet Riyadi Solo, Jawa Tengah, Selasa, 21 November 2023. Kereta kuno itu membawa rombongan anggota LVRI bersama Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka dan jajaran Forkopimda dalam perjalanan wisata Kota Solo yang diadakan PT KAI Daop 6 Yogyakarta. (TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE)
KAI Yogyakarta Ajak Veteran Jalan-jalan dengan Kereta Uap Kuno Jaladara

Para veteran diajak menikmati suasana Kota Bengawan dengan naik kereta uap tua Jaladara.


Balap Offroad IMI Depes Challenge 2023 Hadir untuk Peringati Hari Pahlawan

16 November 2023

IMI Depes Challenge 2023. (Dok IMI)
Balap Offroad IMI Depes Challenge 2023 Hadir untuk Peringati Hari Pahlawan

Ikatan Motor Indonesia (IMI) menyelenggarakan balap offroad invidual non winch bertajuk IMI Depes Challenge 2023 untuk peringati Hari Pahlawan.


Pahlawan Nasional M Tabrani: Wartawan Pergerakan, Tokoh Kongres Pemuda, Disiksa Jepang hingga Pincang

11 November 2023

M Tabrani alias Mohammad Tabrani Soerjowitjitro merupakan sosok yang berjasa dalam penggunaan ahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan hingga saat ini. Pria asal Jawa Timur itu merupakan seorang wartawan dan pernah aktif di sejumlah koran pada masa tersebut seperti Hindia Baroe, Suluh Indonesia, dan Indonesia Merdeka. Saat Kongres Pemuda Kedua, Tabrani mengusung penambahan bahasa Indonesia sebagai salah satu poin dalam ikrar Sumpah Pemuda. Dok. Perpusnas RI
Pahlawan Nasional M Tabrani: Wartawan Pergerakan, Tokoh Kongres Pemuda, Disiksa Jepang hingga Pincang

Pada Hari Pahlawan 2023, Presiden Jokowi menobatkan M Tabrani sebagai Pahlawan Nasional karena berjasa dalam pengembangan Bahasa Indonesia.


Ratu Kalinyamat Ditetapkan Sebagai Pahlawan Nasional, Siswa SMP di Jepara Gelar Doa Bersama

10 November 2023

Siswa SMP di Jepara gelar doa bersama atas penetapan Ratu Kalinyamat sebagai pahlawan nasional. Dok. Pribadi/ANTARA
Ratu Kalinyamat Ditetapkan Sebagai Pahlawan Nasional, Siswa SMP di Jepara Gelar Doa Bersama

Ratu Kalinyamat telah diajukan sebagai pahlawan nasional sejak 2007 dan baru ditetapkan tahun ini.


Anies-Cak Imin dan Ganjar-Mahfud MD Ucapkan Selamat Hari Pahlawan

10 November 2023

Pasangan Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar, Ganjar Pranowo - Mahfud MD, dan Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka
Anies-Cak Imin dan Ganjar-Mahfud MD Ucapkan Selamat Hari Pahlawan

Pasangan bakal capres-cawapres Anies-Cak Imin dan Ganjar-Mahfud MD memberikan ucapan selamat Hari Pahlawan. Begini ucapannya.


Profil Musisi Leo Kristi Pemeran Bung Tomo dalam Film Soerabaia 45

10 November 2023

Leo Kristi sebagai Bung Tomo di film Soerabaia 45. Foto: Istimewa
Profil Musisi Leo Kristi Pemeran Bung Tomo dalam Film Soerabaia 45

Meskipun lebih terkenal sebagai penyanyi troubadour, tapi akting Leo Kristi sebagai Bung Tomo di film Soerabaia 45 berhasil curi perhatian publik.


Profil KH Abdul Chalim Tokoh NU Pahlawan Nasional, Pendamai Ulama dan Penggagas Komite Hijaz

10 November 2023

KH Abdul Chalim merupakan pendiri Nahdlatul Ulama (NU) asal Majalengka. Ulama itu dikenal sebagai Muharrikul Afkar yang artinya penggerak dan pembangkit semangat perjuangan. Ia juga pernah mendapat sebutan Mushlikhu Dzatil Bain (pendamai dari kedua pihak yang berselisih) karena sering mendamaikan para ulama yang bersitegang. Dok. Pemprov Jabar
Profil KH Abdul Chalim Tokoh NU Pahlawan Nasional, Pendamai Ulama dan Penggagas Komite Hijaz

KH Abdul Chalim dikenal sebagai tokoh Nahdlatul Ulama (NU) yang diangkat sebagai Pahlawan Nasional Indonesia. Lalu, bagaimanakah profilnya?


Jokowi Tetapkan 6 Pahlawan Nasional, Ini Syarat Umum dan Khusus Penetapan Tokoh Jadi Pahlawan

10 November 2023

Presiden Joko Widodo menyerahkan gelar Pahlawan Nasional di Istana Negara, Jakarta, Jumat 10 November 2023. Gelar tersebut diberikan kepada Ida Dewi Agung Jambe, Bali; Bataha Santiago, Sulawesi Utara; M Tabrani, Jawa Timur; Ratu Kalinyamat, Jawa Tengah; KH Abdul Chalim, Jawa Barat; dan KH Ahmad Hanafiah, Lampung. TEMPO/Subekti.
Jokowi Tetapkan 6 Pahlawan Nasional, Ini Syarat Umum dan Khusus Penetapan Tokoh Jadi Pahlawan

Pada Jumat 10 November 2023, bertepatan Hari Pahlawan Nasional. Jokowi menganugerahkan gelar pahlawan nasional untuk 6 tokoh bangsa. Siapa saja?