INFO NASIONAL -- Para pengamat ekonomi dan bahkan pemerintah memprediksi resesi ekonomi akan terjadi tahun 2023 mendatang. Sekretaris Perusahaan PT Pegadaian Yudi Sadono pun meminta masyarakat agar dapat mempersiapkan diri dengan menabung atau investasi emas sebagai bantalan menghadapi goncangan krisis.
“Instrumen investasi emas masih sangat menjanjikan dan masih diburu oleh masyarakat sebagai alat lindung nilai (hedging),” kata dia belum lama ini.
Menurut dia, sampai dengan saat ini tren penjualan emas di Pegadaian mengalami kenaikan, terbukti jumlah nasabah Pegadaian naik per Oktober naik hingga 70 persen dari 117 ribu di Oktober 2021 menjadi 199 ribu per Oktober 2022. Sedangkan nilai pembiayaan secara year on year (YoY) juga naik mencapai 87 persen dari Rp 742 miliar menjadi Rp 1,38 triliun.
Tak hanya pertumbuhan Nasabah dan Pembiayaan, Yudi juga menambahkan masyarakat yang sudah mengakses Tabungan Emas Pegadaian juga terus tumbuh mencapai lebih dari 5,5 juta orang. “Ini artinya, masyarakat sudah mulai aware terhadap emas, karena emas dapat menjadi perisai ketika terjadi serangan krisis. Selain harga emas tidak akan termakan inflasi, emas itu bersifat likuid atau bisa dicairkan kapan saja,” kata Yudi.
Pegadaian, lanjut dia, memberikan kemudahan berinvestasi bagi masyarakat dalam beberapa produk. Pertama, Tabungan Emas Pegadaian. Mulai dari 10 ribu, masyarakat sudah bisa memiliki emas berkadar 99,99 persen dalam bentuk digital yang bisa di akses atau dibeli melalui aplikasi Pegadaian Digital.
Selain itu ada Cicil Emas. Masyarakat yang belum ataupun sudah berpenghasilan tetap bisa merencanakan keuangan dengan menyisihkan dana untuk uang muka yang sudah dikunci, sehingga harganya tidak akan berubah.“Pegadaian juga menyediakan emas perhiasan yang disediakan oleh anak perusahaan Pegadaian yaitu Galeri24, jadi masyarakat bebas memilih instrumen investasi emas yang akan disimpan,” kata Yudi.