TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Kementerian Sekretariat Negara, Setya Utama, mengatakan pihaknya telah menyiapkan sejumlah fasilitas untuk menyambut kepala negara yang bakal menjadi delegasi Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT G20 di Bali pada 15 November 2022. Para kepala negara, kata Setya, akan mulai berdatangan ke Bali pada 13 November 2022 melalui Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai.
"Kita harus bisa mengatur. Kapan kedatangan pesawat 40 tamu yang hadir, parkir pesawat yang hadir. Parkir tidak kami gunakan di Bali saja, tapi seluruh Indonesia," kata Setya Utama dalam keterangannya, Selasa, 8 November 2022.
Alur kedatangan para tamu delegasi itu bakal dimulai dengan sambutan tari pendet, tarian tradisional Bali, di bandara sebelum diantar ke hotel masing-masing. Setya mengatakan para tamu delegasi yang datang pada 13 dan 14 November 2022 itu bakal dijemput serta diantarkan ke hotel masing-masing menggunakan mobil listrik.
Baca: KTT G20 di Bali, Ada Kebijakan PPKM dan Penyesuaian Operasional Bandara
Pemilihan kendaraan listrik untuk iring-iringan kepala delegasi, kata Setya, merupakan wujud komitmen Indonesia untuk beralih ke penggunaan energi baru terbarukan. Secara total, Indonesia menyediakan 836 mobil listrik untuk VVIP dan delegasi yang merupakan hasil kerja sama dengan sejumlah perusahaan otomotif.
Meski menyediakan mobil listrik untuk kepala delegasi, Setya mengatakan pemerintah Indonesia tidak melarang jika ada negara yang membawa kendaraan operasional antipeluru sendiri yang sesuai dengan standar pengamanan masing-masing. Hal itu sesuai dengan asas resiprokal hubungan antarnegara. “Indonesia juga pernah menerima perlakuan sama dalam pertemuan lain,” kata Setya.
Selain kendaraan listrik, pemerintah juga menyediakan kendaraan lapis baja untuk tujuh kepala negara/pemerintahan yang hadir pada pertemuan G20. Sejauh ini sudah lima negara yang menyatakan bahwa mereka akan membawa kendaraan lapis baja sendiri ke Bali.
“Kita kan tidak bisa memenuhi semuanya (kendaraan lapis baja) karena kita juga mencadangkan untuk presiden dan wakil presiden. Jadi first come, first serve,” kata Setya.
Pada hari pertama perhelatan KTT G20, acara akan digelar The Apurva Kempinski Bali, dengan total 15 working session yang berlangsung sejak pagi hingga siang. Tema dalam acara itu antara lain food and energy, security, dan global health architecture. Malam harinya bakal dilaksanakan welcoming dinner di Garuda Wisnu Kencana.
Untuk perhelatan hari kedua pada 17 November 2022, bakal dimulai dengan penanaman bakau di Tahura Mangrove yang dimulai pagi hari. Usai acara itu, siang sampai sore para delegasi akan mengikuti working session dengan tema digital trasnformation. Untuk sore hari, acara diakhiri dengan serah terima Presidensi G20 dari Indonesia ke India.
"Jadi itu yang sudah direncanakan, mulai kedatangan sampai kepulangan. Mudah-mudahan berlangsung aman dan lancar, substansi yang dihasilkan menjadi keinginan masyarakat dunia," kata Setya.
Baca: Sandiaga Targetkan KTT G20 di Bali Sumbang Devisa Pariwisata USD 150 Juta
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.