TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto, membocorkan tiga kriteria capres dan cawapres yang bakal dijagokan Koalisi Indonesia Bersatu pada 2024. Adapun saat ini, Partai Golkar bermitra dengan Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).
Menurut Airlangga, pasangan yang bakal diusung mesti mempunyai jam kerja tinggi, memiliki Nomor Induk Kependudukan (NIK), dan Kartu Tanda Anggota (KTA) partai politik.
“Di sini banyak kader yang sudah berpengalaman. Jam terbangnya tinggi, yang paling penting selain punya NIK, punya KTA. Karena ini KIB adalah koalisi yang anggotanya partai politik. Jadi kalau parpol perlu NIK dan KTA. Ini menjadi kunci,” kata Airlangga dalam keterangannya, Minggu, 6 November 2022.
Pernyataan Airlangga disampaikan dalam forum silaturahmi nasional KIB yang digelar di Makassar, Sulawesi Selatan, hari ini. Selain Airlangga, turut hadir Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan dan Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum PPP Muhamad Mardiono.
Dia memastikan bahwa Capres dan Cawapres KIB tidak akan dideklarasikan di bulan ini. Alasannya, kata dia, bulan November bertepatan dengan bulan Rabiul Akhir menurut kalender Islam.
"Jadi kalau Rabiul Akhir harus berhati-hati. Maka kita mesti cari bulan yang betul-betul alam semestanya mendukung kita dan baik. Dari situlah akan kita luncurkan siapa Capres dan Cawapres dari KIB,” kata dia.
Selain bertepatan dengan Rabiul Akhir, Airlangga menyebut pelaksanaan G20 juga digelar pada November. Dia mengatakan KIB tidak ingin mengganggu perhatian Presiden Joko Widodo alias Jokowi selama G20 digelar di Bali.
Menurut Airlangga, suksesnya gelaran G20 bakal menjadi legacy yang baik bagi Indonesia di mata dunia. Ia turut menegaskan bahwa KIB siap melanjutkan legacy yang baik dari Jokowi.
“Disini saya nyatakan yang paling siap untuk melanjutkan legacy itu adalah tiga partai politik. Golkar PAN, dan PPP,” ujarnya.
Sebelum mendeklarasikan capres dan cawapres, Airlangga menyebut koalisinya bakal makin gemuk dengan tambahan satu hingga dua personel baru. Menurut dia, gelaran Pemilihan Presiden masih panjang sehingga tidak perlu buru-buru.
“KIB masih menunggu satu dua partai lain. Jadi kalau satu dua partai lain bergabung, baru kita announce siapa yang akan didukung KIB. Namanya KIB plus-plus,” kata dia.
KIB masih terbuka
Airlangga menjelaskan, KIB sudah punya tiket premium untuk mengusung Capres dan Cawapres sendiri. Pasalnya, gabungan partai di KIB sudah memenuhi presidential threshold sebesar 20 persen
Kendati demikian, Airlangga menyebut KIB menjunjung tinggi inklusifitas, sehingga koalisi ini terbuka bagi partai mana pun.
Senada dengan Airlangga, Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan alias Zulhas, menyebut KIB masih menunggu partai politik lain untuk bergabung.
“Kita masih menunggu ada beberapa partai yang akan gabung. Jadinya, kita akan umumkan, jadinya KIB plus-plus,” kata Zulhas.
Zulhas hakulyakin pasangan capres dan cawapres yang dijagokan KIB bakal menang pada 2024. Namun, dia menyebut KIB mesti mengerahkan seluruh tenaga kala dan bekerja dengan cara cerdas.
"Siapa kah jagoan yang kita perjuangkan? Itu akan ditulis di buku KIB di BAB berikutnya," kata dia.
Baca: KIB Umumkan Capres-Cawapres Setelah Dua Partai Lain Bergabung