TEMPO.CO, Samarinda - Pengusaha pengepul batu bara yang juga bekas anggota Polri Ismail Bolong mengatakan akan menyampaikan klarifikasi kepada media massa mengenai video viral sogokan kepada petinggi Polri.
“Nanti, saya lagi di luar kota masih. Nanti saya klarifikasi, lihat sendiri di media,” kata Ismail saat dihubungi pada Sabtu, 5 November 2022.
Ismail enggan mengomentari substansi video viral tersebut. Dia menyatakan itu rekaman video lama. Namun, dia menjelaskan sedikit kronologi dan alasan pembuatan video yang viral tersebut.
"Nanti saya bicara, nanti kita bertemu."
Dalam video viral itu pengepul batu bara Ismail Bolong mengatakan mendapatkan keuntungan dari bisnis ilegal itu Rp 5 miliar hingga Rp 10 miliar per bulan. Dia juga menyebut telah menyetorkan duit ke sejumlah pejabat Polri untuk mengamankan usahanya.
Tempo berupaya mengkonfirmasi kepada Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo dan Kabareskrim Komjen Agus Andrianto pada Sabtu, namun belum mendapat respons.
Ismail pernah menjabat Satintelkam Polresta Samarinda dengan pangkat Aiptu. Kapolresta Samarinda Kombes Ary Fadli membenarkan informasi tersebut. Namun dia memastikan bahwa Ismail Bolong sudah bukan lagi anggota Polri.
"(Ismail Bolong) sudah mengajukan pengunduran diri sejak Februari (2022). Dan sejak April 2022 statusnya bukan anggota Polri lagi," kata Ary Fadli, Sabtu, 5 November 2022.