TEMPO.CO, Jakarta -Kasus Covid-19 kembali meningkat belakangan ini. Meski demikian Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) merekomendasikan untuk tidak melakukan lockdown. "Tidak. Tidak ada pembicaraan saat ini dari PB IDI untuk merekomendasikan lockdown, karena ini banyak sekali dampaknya terutama dampak di luar kesehatan," kata Erlina Burhan, Ketua Satgas Covid IDI, dalam acara Update Kasus Covid dan Rekomendasi Terbaru IDI, Kamis 3 November 2022.
Erlina mengungkapkan bahwa lonjakan kasus terjadi dikarenakan protokol kesehatan yang mulai longgar dan diabaikan oleh masyarakat. Ia menyarankan agar masyarakat selalu mengikuti protokol kesehatan dan menerapkan program pemerintah yaitu perilaku hidup bersih dan sehat. "Salah satu rekomedasi kami kepada masyarakat adalah silakan beraktivitas tetapi tetapi ketatkan protokol kesehatan karena covid ini masih berlangsung dampaknya sekarang," ujar dia.
Angka kasus harian Covid 19 sebelumnya sempat mengalami penurunan dan sudah terkendali. Namun saat ini angka pasien yang terkonfirmasi Covid 19 kembali meningkat. Bahkan varian baru Covid-19 seperti XBB dan XBC ditemukan mulai tersebar di dunia."Pertama bahwa memang kita lihat di sini situasi kita agak fluktuatif, sebelumnya kita menganggap bahwa ini sudah sangat-sangat terkendali," kata Erlina.
Pada pertengahan Oktober, angka konfirmasi covid masih cukup stabil. Namun saat ini sudah terkonfirmasi dua kali lipat dari angka sebelumnya, yang menyatakan bahwa covid mengalami peningkatan yang cukup signifikan. "Dua minggu yang lalu stabil sekali angka konfirmasi covid kita sekitar 2000-an, tapi minggu lalu mulai naik ke ke 3000 dan yang kita cukup terkejut adalah bahwa dari tanggal 31 Oktober ke 1 November itu lonjakannya cukup lumayan, hampir 2 kali lipatnya," ucap Erlina.
Selain itu angka kematian juga mengalami peningkatan hampir dua kali lipat juga. Jika di pertengahan Oktober angka kematian karena covid sekitar 16-19 orang, memasuki November mengalami kenaikan."November tanggal 1 ini sudah 32, artinya tingkatan kematian 2 kali lipat lebih tinggi, ini sesuatu hal yang kita patut waspadai," tambahnya.
Peningkatan kasus orang yang terkonfirmasi Covid-19 cukup cepat, dalam kurun waktu 1 November 2022 hingga saat ini, dari 2457 orang terpapar covid menjadi 4.800 pasien. "Jangan sampai ini terus meningkat, meningkat, dan meningkat," ujar dokter Erlina.
NUGROHO CATUR PAMUNGKAS
Baca Juga: Muncul Covid-19 Omicron XBB, Sandiaga: Tetap Waspada, Berwisata di Indonesia Saja