TEMPO.CO, Jakarta - Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) menyikapi lonjakan kasus Covid-19 saat ini dengan mengimbau agar berbagai acara offline yang digelar tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Salah satunya adalah dengan mengurangi jumlah peserta yang hadir.
"Sebaiknya jangan over capacity, kalau bisa dikurangi jumlahnya. Kalau misalnya gedungnya untuk 100 orang, ya mungkin dengan situasi yang kasus meningkatnya mungkin 50 orang," kata Ketua Satgas Covid IDI, Dr. dr Erlina Burhan, SpP(K), dalam acara daring terkait Update Kasus Covid dan Rekomendasi Terbaru IDI, pada Kamis 3 November 2022.
"Jangankan over capicity, capacity yang memadai saja sebaiknya dikurangi kalau kondisi kita ini sekarang setiap hari meningkat terus ya," tambahnya.
Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia dr Moh. Adib Khumaidi, SpOT menambahkan peserta yang hadir dalam setiap acara seperti itu harus tetap selalu memakai masker. Dia menyatakan, penggunaan masker merupakan salah satu prosedur protokol kesehatan yang paling ampuh untuk menangkal penularan Covid-19.
Selain itu ia juga menekankan agar masyarakat tetap menggunakan Aplikasi Peduli Lindungi sebelum masuk ke dalam acara. Hal ini penting untuk memantau pergerakan setiap orang yang hadir jika setelahnya ditemukan ada yang terjangkit Covid-19 dalam acara itu.
"Memang saat ini antusiasme masyarakat yang luar biasa tentunya kita harus tetap selalu mengingatkan termasuk juga di dalam prosedur memasuki ruangan-ruangan, acara-acara, tetap pakai peduli lindungi, saya kira itu masih perlu diingatkan terus." tambahnya.
Erlina pun mengimbau kepada masyarakat yang memiliki gejala seperti batuk pilek, influenza atau demam agar tidak menghadiri acara offline.
"Kalau ada yang batuk pilek, jangan maksain diri mau pergi liburan, sayangilah saudara dan teman-teman anda. Bisa jadi anda kena covid anda gatau dan tetap memaksakan diri ikut acara offline sehingga akhirnya malah orang-orang yang anda sayangi tertular," ujar dokter Erlina.
Kasus Covid-19 di Indonesia dalam beberapa waktu belakangan memang kembali meningkat. Hal itu diduga karena munculnya varian Omicron XBB. Pada Rabu kemarin, Satgas Covid-19 mencatat terdapat 4.873 kasus baru dan 5.941 orang dinyatakan sebagai suspek. Tambahan tersebut kasus aktif naik sebanyak 2.791 menjadi 30.053. Satgas menyatakan pasien yang dinyatakan sembuh hanya sebanyak 2.050 orang sementara 32 orang dinyatakan meninggal.