TEMPO.CO, Jakarta -Kasus Gagal Ginjal Akut Pada Anak atau GGAPA terus mengalami perkembangan. Terbaru, Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, mengumumkan jumlah kasus terbaru telah menyentuh angka 325 per Selasa, 1 November 2022 kemarin.
Ia menyebut ada konsentrasi di provinsi tertentu seperti Sumatera Utara, Jawa Barat, Jawa Timur, dan Sulawesi Selatan.
Kasus gagal ginjal akut paling tinggi ada di DKI Jakarta. Dari 325 kasus terebut, sebanyak 178 anak meninggal dunia. “Data per kemarin, ada 325 kasus gagal ginjal di seluruh Indonesia. DKI Jakarta paling tinggi. Kita juga melihat ada 178 yang meninggal dari 325,” kata Menkes Budi dalam rapat kerja bersama DPR Komisi IX di Gedung Parlemen Jakarta, Selasa, 2 November 2022.
Update Kasus Gagal Ginjal Akut
1. Pemberian Fomepizole diklaim mampu tekan angka kasus
Budi menyampaikan pemberian obat Fomepizole mampu menurunkan angka kematian kasus gagal ginjal akut. "Karena pasien kita sekarang cuma ada tinggal mungkin 30, turun drastis ini kami rasa cukup, karena dibutuhkan satu sampai dua ampul per pasien. Sekarang juga sudah melihat sumbernya dari Amerika mungkin kita beli lagi (Fomepizole) untuk mencapai ke level tertentu," ujarnya saat Rapat dengar pendapat di DPR Jakarta, Rabu, 2 November 2022.
Baca juga : IDAI Ungkap Dokter Anak Frustrasi Hadapi Kasus Gagal Ginjal Akut
Budi Gunadi menegaskan bahwa pemberian obat Fomepizole mampu memberikan kesembuhan terhadap korban gagal ginjal akut. Bahkan, saat ini sebanyak 200 vial obat tersebut telah tiba di Indonesia yang dibeli dari Jepang dan Kanada pada pertemuan rapat G20.
Lebih lanjut, Budi menyebut pihaknya telah menyebarkan Fomepizole ke berbagai rumah sakit di Indonesia. Sementara, ia menyampaikan adanya obat itu telah dilakukan uji coba yang menghasilkan obat tersebut memang terbukti menyembuhkan korban ginjal akut.
2. Polri gelar perkara kasus gagal ginjal akut
Polri melakukan gelar perkara mengenai kasus gagal ginjal akut pada Selasa 1 November 2022. Gelar perkara ini dilakukan di Gedung Bareskrim Polri untuk meningkatkan status dari penyelidikan ke penyidikan.
Direktur Tindak Pidana Tertentu Badan Reserse Kriminal Polri yang juga Ketua Tim Gabungan, Brigjen Pipit Rismanto mengonfirmasi adanya agenda gelar perkara ini. Namun, ia masih enggan menyebut hasil dari gelar perkara.
"Meningkatkan mungkin ya dari lidik ke sidik. Terus masalah tindak lanjutnya apa, pembagian tugasnya seperti apa nanti mana yang perlu didalami gitu. Harus semuanya, komprehensif ya," jelasnya.
Pipit mengatakan pihaknya masih akan terus menggali informasi mengenai adanya pelanggaran pada kasus gagal ginjal akut ini. "Ini masalahnya kan urusan medis ini di sini kan harus ada ahli nggak bisa Dirtipidter sebagai penyidik terus menjawab tentang medis itu kan susah," kata dia.
3. Tiga produsen obat sirup terseret kasus gagal ginjal akut
Tiga nama produsen obat sirup kini tengah terseret kasus gagal ginjal akut, salah satunya adalah PT Afi Farma yang dinaikkan statusnya dari penyelidikan ke penyidikan oleh Bareskrim Polri. Direktur Tindak Pidana Tertentu Badan Reserse Kriminal Polri, Brigadir Jendral Polisi Pipit Rismanto menyatakan berdasarkan penyelidikan, PT Afi Farma memproduksi obat sirop dengan kadar etilen glikol (EG) melebihi ambang batas yang ditentukan.
PT Afi Farma yang diduga memproduksi sediaan jenis obat sirup merek Paracetamol...