Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Covid-19 Melonjak Drastis di Daerah Istimewa Yogyakarta, Hampir 1.000 Kasus Aktif

image-gnews
Yogyakarta menggelar aksi Larung Covid-19 untuk ingatkan masyarakat dan wisatawan tak lalai protokol kesehatan Selasa (11/10). Dok. BPBD DIY
Yogyakarta menggelar aksi Larung Covid-19 untuk ingatkan masyarakat dan wisatawan tak lalai protokol kesehatan Selasa (11/10). Dok. BPBD DIY
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Temuan kasus baru Covid-19 di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) tampak kembali beranjak naik menembus 100 kasus sehari persis memasuki bulan November 2022 ini.

"Penambahan kasus terkonfirmasi Covid-19  di DIY hari ini sebanyak 124 kasus," ujar Kepala Biro Umum, Humas dan Protokoler Pemda DIY Ditya Nanaryo Aji, Selasa, 1 November 2022. 

Akibat tambahan kasus baru ini, kasus Covid-19 aktif di DIY ikut kembali mendekati 1.000 kasus atau persisnya 986 kasus aktif.

Lonjakan kasus Covid-19 di Yogyakarta ini sebelumnya sempat terpantau jelang akhir bulan Oktober. Ketika penambahan mulai bergerak intens di atas 50 kasus baru sehari. Seperti pada 27 dan 29 Oktober, dalam sehari masing masing ditemukan 97 kasus baru.

Padahal sepanjang Mei hingga September, kasus Covid-19 baru di DIY berhasil ditekan rata rata di bawah 50 kasus sehari.

"Rincian riwayat sementara kasus terkonfirmasi Covid-19 hari ini berasal dari hasil periksa mandiri 55 kasus, penelusuran kontak erat 16 kasus, dan suspek 53 kasus," kata Ditya.

Meski kasus bertambah signifikan awal November ini, tidak disertai penambahan kasus meninggal. Adapun distribusi kasus terkonfirmasi Covid-19 menurut domisili wilayah kabupaten dan kota hari ini temuan terbanyak di  Kabupaten Sleman yakni 50 kasus dan paling sedikit Kabupaten Gunungkidul sebanyak delapan kasus baru.

Adapun Ketua Kelompok Kerja Genetik Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FKKMK) UGM Yogyakarta Gunadi meminta masyarakat dan pemerintah mewaspadai tren kenaikan kembali kasus Covid-19 belakangan yang dipicu sebaran subvarian Omicron XBB di sejumlah negara. 

Baca: Epidemiolog: Omicron BA.4 dan BA.5 di Indonesia Meledak dalam 2 Minggu jika ...

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

26 negara melaporkan ada kasus infeksi XBB

Hingga akhir Oktober ini terdapat 26 negara yang telah melaporkan adanya kasus infeksi XBB ini termasuk Indonesia.

"Masyarakat perlu tetap waspada dan memperkuat penerapan protokol kesehatan terkait subvarian Omicron XBB ini, namun jangan khawatir berlebihan," kata Gunadi.

Bagi yang belum tuntas vaksin, kata Gunadi, maka segerakan vaksin dan lakukan booster juga bagi yang belum untuk meningkatkan perlindungan terhadap penularan Covid-19 subvarian baru ini.

Ia menjelaskan bahwa Covid-19 akan terus terus bermutasi. Adapun varian baru XBB merupakan hasil evoulsi dari varian Omicron. Karenanya varian XBB memiliki sifat dasar yang sama dengan Omicron dari segi kecepatan penularannya. Di samping itu, varian ini juga dianggap setara dengan kemampuan varian Omicron BQ.1.1 dalam menghindari sistem imun tubuh atau imun escape.

Baca juga: Potensi Omicron XBB Menggila Januari, Epidemiolog: Kejar Dosis Vaksin 3 dan 4!

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


5 Provinsi dengan UMP Terendah pada 2024, Ada Jawa Barat hingga Jawa Timur

3 jam lalu

Ilustrasi buruh perempuan. shutterstock.com
5 Provinsi dengan UMP Terendah pada 2024, Ada Jawa Barat hingga Jawa Timur

Inilah 5 provinsi yang mengalami kenaikan UMP, tetapi masih termasuk provinsi dengan UMP terendah di Indonesia.


Mengenal Lumbung Mataraman, Kearifan Lokal Yogyakarta Wujudkan Ketahanan Pangan

3 jam lalu

Aktivitas pertanian di Aktivitas pertanian di Kecamatan Minggir Sleman, yang selama ini dikenal sebagai salah satu lumbung padi Yogyakarta. (Dok. Istimewa)
Mengenal Lumbung Mataraman, Kearifan Lokal Yogyakarta Wujudkan Ketahanan Pangan

Lumbung Mataraman menjadi upaya mengedukasi warga agar memanfaatkan pekarangannya untuk budidaya dan diversifikasi konsumsi pangan.


Mengintip Serunya Festival Cahaya Sumonar 2023 di Museum Affandi Yogyakarta

8 jam lalu

Festival Sumonar 2023 di Museum Affandi Yogyakarta berlangsung 25 November hingga 5 Desember 2023. (Dok. Istimewa)
Mengintip Serunya Festival Cahaya Sumonar 2023 di Museum Affandi Yogyakarta

Pengunjung melihat presentasi karya maestro seni Indonesia, Affandi dan Sudjojono, dalam permainan cahaya di Festival Sumonar 2023 di Yogyakarta.


Diguyur Hujan, Gunung Merapi Luncurkan Dua Kali Awan Panas

23 jam lalu

Aktivitas pertanian dengan latar Gunung Merapi. (Dok. Desa Wukirsari Sleman)
Diguyur Hujan, Gunung Merapi Luncurkan Dua Kali Awan Panas

Lereng Merapi termasuk kawasan melimpah destinasi wisata sekaligus rawan potensi bencana.


Lonjakan Penyakit Pernapasan Cina Tidak Setinggi Masa Pra-Pandemik Covid-19

23 jam lalu

Seorang pria yang membawa seorang anak duduk di luar rumah sakit anak-anak di Beijing, Cina, 27 November 2023. REUTERS/Tingshu Wang
Lonjakan Penyakit Pernapasan Cina Tidak Setinggi Masa Pra-Pandemik Covid-19

Sehubungan lonjakan penyakit pernapasan, WHO menegaskan tidak ada patogen baru atau tidak biasa yang ditemukan dalam kasus-kasus baru-baru ini.


Rencana Penyebaran Nyamuk Wolbachia di Jakarta Dapat Penolakan

1 hari lalu

Gerakan Sehat Untuk Rakyat Indonesia mengadakan konferensi pers menolak adanya wacana penyebaran nyamuk terinfeksi bakteri Wolbachia di Jakarta. Konferensi dilakukan di bilangan Ciputat, Kota Tangerang Selatan, Ahad, 26 November 2023. Foto: TEMPO/Muhammad Iqbal
Rencana Penyebaran Nyamuk Wolbachia di Jakarta Dapat Penolakan

Sekelompok orang mengatasnamakan Gerakan Sehat Untuk Rakyat Indonesia menentang program nyamuk wolbachia di Jakarta


Signifikansi Dinamika Atmosfer, Ini Dampak pada Hujan Lebat & Angin Kencang di Indonesia

2 hari lalu

Warga berada di dekat jalan yang rusak akibat diterjang banjir di Desa Seumantok, Pante Ceureumen, Aceh Barat, Aceh, Selasa, 21 November 2023. Banjir yang disebabkan tingginya intensitas hujan dan meluapnya Sungai krueng Meureubo sejak Senin (20/11) mengakibatkan badan jalan sepanjang 110 meter diterjang arus banjir dan dapat membahayakan keselamatan pengguna jalan terutama saat malam hari. ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas
Signifikansi Dinamika Atmosfer, Ini Dampak pada Hujan Lebat & Angin Kencang di Indonesia

Sejumlah wilayah Indonesia berpotensi mengalami hujan lebat dan angin kencang pada Ahad ini, 26 November 2023, menurut peringatan dini cuaca BMKG.


Tentang Peningkatan Penyakit Pernapasan, Cina: Tidak Ditemukan Patogen Aneh

4 hari lalu

Ilustrasi WHO.  REUTERS/Dado Ruvic
Tentang Peningkatan Penyakit Pernapasan, Cina: Tidak Ditemukan Patogen Aneh

Data menunjukkan peningkatan penyakit pernapasan ini terkait dengan pencabutan pembatasan Covid-19 serta peredaran patogen yang biasa menyerang anak.


Mekanisme Nyamuk Wolbachia yang Disebut Bisa Mengerem Kasus DBD

5 hari lalu

Pengamatan sampel nyamuk Aedes aegipty ber-Wolbachia di Laboratorium WMP Yogyakarta. Riset ini dipimpin Profesor Adi Utarini dari UGM yang terpilih menjadi satu di antara 100 orang paling berpengaruh 2021 versi Majalah Time. Dok Tim WMP
Mekanisme Nyamuk Wolbachia yang Disebut Bisa Mengerem Kasus DBD

WMP mengadopsi pendekatan ini dengan membiakkan nyamuk Wolbachia dan melepaskannya ke daerah yang terkena penyakit yang ditularkan nyamuk seperti DBD.


WHO Minta Cina Beri Informasi Mengenai Wabah Penyakit Pernapasan

5 hari lalu

Ilustrasi WHO.  REUTERS/Dado Ruvic
WHO Minta Cina Beri Informasi Mengenai Wabah Penyakit Pernapasan

WHO mengatakan ada laporan peningkatan kejadian penyakit pernafasan di negara tersebut.