TEMPO.CO, Jakarta - Temuan kasus baru Covid-19 di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) tampak kembali beranjak naik menembus 100 kasus sehari persis memasuki bulan November 2022 ini.
"Penambahan kasus terkonfirmasi Covid-19 di DIY hari ini sebanyak 124 kasus," ujar Kepala Biro Umum, Humas dan Protokoler Pemda DIY Ditya Nanaryo Aji, Selasa, 1 November 2022.
Akibat tambahan kasus baru ini, kasus Covid-19 aktif di DIY ikut kembali mendekati 1.000 kasus atau persisnya 986 kasus aktif.
Lonjakan kasus Covid-19 di Yogyakarta ini sebelumnya sempat terpantau jelang akhir bulan Oktober. Ketika penambahan mulai bergerak intens di atas 50 kasus baru sehari. Seperti pada 27 dan 29 Oktober, dalam sehari masing masing ditemukan 97 kasus baru.
Padahal sepanjang Mei hingga September, kasus Covid-19 baru di DIY berhasil ditekan rata rata di bawah 50 kasus sehari.
"Rincian riwayat sementara kasus terkonfirmasi Covid-19 hari ini berasal dari hasil periksa mandiri 55 kasus, penelusuran kontak erat 16 kasus, dan suspek 53 kasus," kata Ditya.
Meski kasus bertambah signifikan awal November ini, tidak disertai penambahan kasus meninggal. Adapun distribusi kasus terkonfirmasi Covid-19 menurut domisili wilayah kabupaten dan kota hari ini temuan terbanyak di Kabupaten Sleman yakni 50 kasus dan paling sedikit Kabupaten Gunungkidul sebanyak delapan kasus baru.
Adapun Ketua Kelompok Kerja Genetik Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FKKMK) UGM Yogyakarta Gunadi meminta masyarakat dan pemerintah mewaspadai tren kenaikan kembali kasus Covid-19 belakangan yang dipicu sebaran subvarian Omicron XBB di sejumlah negara.
Baca: Epidemiolog: Omicron BA.4 dan BA.5 di Indonesia Meledak dalam 2 Minggu jika ...
26 negara melaporkan ada kasus infeksi XBB
Hingga akhir Oktober ini terdapat 26 negara yang telah melaporkan adanya kasus infeksi XBB ini termasuk Indonesia.
"Masyarakat perlu tetap waspada dan memperkuat penerapan protokol kesehatan terkait subvarian Omicron XBB ini, namun jangan khawatir berlebihan," kata Gunadi.
Bagi yang belum tuntas vaksin, kata Gunadi, maka segerakan vaksin dan lakukan booster juga bagi yang belum untuk meningkatkan perlindungan terhadap penularan Covid-19 subvarian baru ini.
Ia menjelaskan bahwa Covid-19 akan terus terus bermutasi. Adapun varian baru XBB merupakan hasil evoulsi dari varian Omicron. Karenanya varian XBB memiliki sifat dasar yang sama dengan Omicron dari segi kecepatan penularannya. Di samping itu, varian ini juga dianggap setara dengan kemampuan varian Omicron BQ.1.1 dalam menghindari sistem imun tubuh atau imun escape.
Baca juga: Potensi Omicron XBB Menggila Januari, Epidemiolog: Kejar Dosis Vaksin 3 dan 4!
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.