TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan akan kembali menjalani pemeriksaan sebagai saksi dalam Tragedi Kanjuruhan. Kepala Bagian Penerangah Umum Divis Hubungan Masyarakat Polri, Kombes Nurul Azizah, menyatakan penyidik Polda Jawa Timur juga akan memanggil sejumlah saksi ahli lainnya.
Nurul menyatakan Iwan Bule, sebutan untuk Iriawan akan menjalani pemeriksaan pada Kamis mendatang. Dia menyatakan tim penyidik juga akan memeriksa ahli pidana dari Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) dan Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham).
"Rencana pada hari Rabu 2 November 2022 akan melakukan pemeriksaan terhadap ahli hukum pidana kemudian Kamis 3 November 2022 akan dilakukan pertama pemeriksaan tambahan saksi Ketua Umum PSSI," kata Nurul di Mabes Polri, Selasa 1 November 2022.
"Kemudian kedua melakukan pemeriksaan ahli dari Kemenpora RI kemudian pemeriksaan ahli hukum dari Kemenkumham RI," tambahnya.
Iwan Bule Sudah Diperiksa
Sebelumnya, Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan dan Wakil Ketua Iwan Budianto memenuhi panggilan penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum Kepolisian Daerah Jawa Timur pada Kamis, 20 Oktober 2022. Polisi memeriksa keduanya sebagai saksi untuk para tersangka.
Hingga saat ini, polisi baru menetapkan enam orang tersangka dalam tragedi sepak bola berdarah yang terjadi pasca laga Arema FC vs Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan pada Sabtu malam, 1 Oktober 2022 tersebut. Mereka adalah Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru Akhmad Hadian Lukita, Ketua Panitia Penyelenggara Pertandingan Arema FC Abdul Haris, Security Officer Suko Sutrisno, Komandan Kompi III Brimob Polda Jatim AKP Hasdarman, Kabag Ops Polres Malang Wahyu SS, dan Kasat Samapta Polres Malang Ajun Komisaris Polisi Bambang Sidik Achmadi.
Keenamnya kini dipastikan telah ditahan oleh Polda Jawa Timur. Penyidik pun telah melimpahkan berkas perkara itu ke Kejaksaan Tinggi Jawa Timur pada 25 Oktober lalu. Namun pihak kejaksaan mengembalikan berkas tersebut karena dianggap belum lengkap.
PSSI akan gelar KLB
Mochamad Iriawan sendiri saat ini dalam kondisi terjepit setelah sejumlah klub sepak bola mendesak PSSI untuk menggelar Kongres Luar Biasa (KLB). Hal itu dilakukan karena kompetisi BRI Liga 1 masih belum juga diizinkan untuk bergulir oleh pemerintah pasca meletusnya Tragedi Kanjuruhan.
Menteri Pemuda dan Olahraga Zainuddin Amali pun telah melapor kepada Presiden Jokowi soal KLB PSSI yang kemungkinan digelar 18 Maret tahun depan. PSSI juga telah melaporkan kepada induk sepak bola dunia, FIFA, bahwa mereka akan menggelar KLB untuk memilih ketua umum baru dan membentuk kepengurusan baru.