Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Polisi Bongkar Jaringan Uang Palsu di Jawa Tengah, Pabriknya di Belakang Rumah Dinas Bupati Sukoharjo

Reporter

Editor

Febriyan

image-gnews
Ilustrasi Uang Palsu. ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana
Ilustrasi Uang Palsu. ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana
Iklan

TEMPO.CO, Sukoharjo - Tim gabungan Polda Jawa Tengah dan Polres Sukoharjo berhasil membongkar kasus pembuatan dan peredaran uang palsu atau upal dengan nilai mencapai lebih dari Rp 1 miliar.  Produsen upal tersebut terletak di sebuah rumah di Kampung Larangan, Kecamatan Sukoharjo Kota, atau tepatnya di belakang rumah dinas Bupati Sukoharjo.

Dalam konferensi pers yang digelar di Mapolres Sukoharjo, Selasa, 1 November 2022, Kapolda Jawa Tengah (Jateng), Irjen Ahmad Luthfi, mengemukakan kasus uang palsu itu terungkap berkat penyelidikasn secara metode scientific dan pengembangan di lapangan. 

"TKP (tempat kejadian perkara) yang kita ungkap sudah lintas polda yaitu Polda Jawa Tengah, Polda Jawa Timur, dan Polda Lampung, yang itu semua adalah segaris dari pada pelaku," ucap Ahmad Luthfi kepada awak media. 
Uang palsu pecahan Rp 50 ribu dan Rp 100 ribu

Dari pengungkapan kasus itu, polisi menunjukkan barang bukti upal yang terdiri atas uang pecahan palsu seratus ribu dan lima puluh ribu. Sebagian dari uang palsu itu sudah beredar ke beberapa wilayah seperti Lampung, Bandung, dan kota-kota lainnya di luar Sukoharjo.
 
Ahmad Luthfi menjelaskan, untuk pengungkapan di wilayah Polda Jawa Tengah saja terdapat empat kasus dengan lima tersangka yang barang buktinya berupa uang palsu senilai total 1 miliar 260 juta 400 ribu rupiah. Selain itu, polisi juga menyita barang bukti lain berupa sejumlah peralatan pencetak uang palsu dari para tersangka di wilayah Sukoharjo.
 
"Pengungkapan kasus di wilayah kita (Jawa Tengah) ini penting karena di wilayah inilah yang terungkap menjadi TKP pembuatan uang palsu tersebut (di Kabupaten Sukoharjo)," kata Ahmad Luthfi. 
Awal mulanya kasus ini terbongkar
 
Kasus ini terbongkar setelah penangkapan salah seorang tersangka bernama Suwardi. Dia disebut sempat mendatangi Agen BRI Link Mini di Lampung untuk mentransfer uang senilai 5 juta rupiah dengan 26 lembar uang palsu pada 7 Oktober 2022. 
 
Dari pengembangan kasus tersebut, polisi kemudian menangkap tersangka lainnya bernama Shofi Udin alias Udin pada 12 Oktober 2022. Polisi menemukan uang palsu senilai Rp 40 juta di kediaman Udin.
 
Pada 17 Oktober 2022, tim Polda Jawa Tengah melakukan tiga penangkapan tersangka. Pertama, mereka menangkap tersangka bernama Rino di Brumbung, Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten beserta barang bukti uang palsu senilai Rp 385 juta. 
 
Penangkapan juga dilakukan di Kota Solo. Polisi menyita uang palsu senilai 31 juta 900 ribu rupiah dari tangan Handyan Fatur Rahman Alias Andi dan Rp 350 juta dari tangan Alvi Budi Santoso alias Aji. 
Penangkapan di Lampung dan Bandung hingga penemuan pabrik Upal
Pada tanggal yang sama, 17 Oktober 2022, Polres Mesuji, Lampung, juga mengamankan uang palsu sebanyak 674 lembar dari tangan Suwardi dan Susanto, serta satu orang lagi yang masih dalam kejaran polisi dan masuk dalam daftar pencarian orang atau DPO. 
 
Pada 22 Oktober 2022, berdasarkan pengakuan para tersangka dalam kasus itu, polisi menangkap Purwanto di Bandung, Jawa Barat, yang mengaku mendapatkan uang palsu dari Tri Hendro.
 
Petugas gabungan lalu menangkap Tri Hendro di Semarang, pada 23 Oktober 2022. Berlanjut menciduk Tantomo di Langenharjo, Sukoharjo, dan Sarimin di Percetakan Dilla Offset di Gayam, Sukoharjo, 24 Oktober 2022. 
 
Irvan Mahendra, yang mengaku sebagai pemilik percetakan dan dijadikan sarang pembuatan uang palsu di belakang rumah dinas bupati Sukoharjo pun menyerahkan diri ke Polres Sukoharjo, Jumat, 28 Oktober 2022.
Modus operandi jaringan
 
Ahmad Luthfi mengatakan modus operandi yang dilakukan para tersangka yaitu memproduksi uang palsu, mengedarkan uang palsu itu dengan menggunakan perantara atau marketing. 
 
"Jadi ada yang mencetak, mengedarkan, dan menjual, termasuk kurir untuk mencari pembeli, serta mengedarkan uang palsu itu untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Juga ada modus transfer uang," tuturnya.  
 
Adapun motif utama para tersangka memproduksi dan mengedarkan uang palsu itu, lanjut Ahmad Luthfi, adalah karena para pelaku bertujuan mencari keuntungan di tengah-tengah desakan ekonomi. 
 
 
 
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Luhut Beberkan Rencana Investasi Besar Apple di RI: Minat di IKN, Bali hingga Solo

18 jam lalu

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan dalam kunjungannya ke Washington DC antara lain bertemu dengan Utusan Khusus Presiden AS untuk iklim John Kerry, Presiden World Bank David Malpass, Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan, dan Managing Director International Monetary Fund (IMF) Kristalina Georgieva. Ia juga bertemu dengan pimpinan sejumlah perusahaan AS seperti Apple, Tesla, Starlink, dan Chevron. Pertemuan itu di antaranya membahas isu lingkungan hingga investasi. Instagram
Luhut Beberkan Rencana Investasi Besar Apple di RI: Minat di IKN, Bali hingga Solo

Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan rencana investasi perusahaan raksasa Apple di Indonesia dalam jumlah besar.


Beli Tiket Konser Sheila On 7, Simak 4 Hal Ini

1 hari lalu

Sheila on 7 akan menggelar konser 'Tunggu Aku di' 5 kota besar Indonesia. Dok. Antara Suara
Beli Tiket Konser Sheila On 7, Simak 4 Hal Ini

Kota pertama konser Sheila On 7 di Samarinda pada Sabtu, 27 Juli 2024


Adeging Mangkunegaran ke-267, Pura Mangkunegaran Gelar Acara Budaya, Musik, hingga Olahraga

1 hari lalu

Pimpinan Pura Mangkunegaran KGPAA Mangkunegara X (tiga dari kiri), Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka (empat dari kiri) bersama sejumlah narasumber hadir saat konferensi pers acara Adeging Mangkunegaran ke-267 di Pura Mangkunegaran Solo, Jawa Tengah, Kamis, 18 April 2024. (TEMPO/Septhia Ryanthie)
Adeging Mangkunegaran ke-267, Pura Mangkunegaran Gelar Acara Budaya, Musik, hingga Olahraga

Perayaan hari jadi ke-267 Pura Mangkunegaran ini menjadi upaya bersama untuk merawat kebudayaan.


Kilas Balik 69 Tahun Konferensi Asia Afrika dan Dampaknya bagi Dunia

1 hari lalu

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD (ketujuh kanan), Ketua MPR Bambang Soesatyo (delapan kanan) dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (keenam kanan) dan puluhan delegasi pimpinan MPR negara Anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) foto bersama seusai pembukaan Konferensi Internasional secara resmi di Gedung Asia Afrika, Bandung, Jawa Barat, Selasa 25 Oktober 2022. Konferensi Pimpinan MPR Negara-negara OKI tersebut merupakan pertemuan Internasional untuk membahas forum MPR dalam mewujudkan perdamaian dunia dan penguatan parlemen dari negara-negara Islam. ANTARA FOTO/M Agung Rajasa
Kilas Balik 69 Tahun Konferensi Asia Afrika dan Dampaknya bagi Dunia

Hari ini, 69 tahun silam atau tepatnya 18 April 1955, Indonesia menjadi tuan rumah Konferensi Asia Afrika di Bandung, Jawa Barat.


8 Oleh-oleh Khas Solo yang Tahan Lama, Ada Karak hingga Intip

1 hari lalu

Sosis Solo. TEMPO | ASTARI SAROSA
8 Oleh-oleh Khas Solo yang Tahan Lama, Ada Karak hingga Intip

Jika Anda sedang liburan ke Solo, jangan lupa untuk membeli oleh-oleh khas Solo. Ada serabi, sosis Solo, hingga abon khas Solo.


Seluk Beluk Bakal Rumah untuk Jokowi Pensiun, Sebelumnya Punya Yustinus Soeroso Pemilik PO Rosalia Indah

2 hari lalu

Tanah yang disiapkan negara untuk pembangunan rumah Presiden Jokowi saat purnatugas berada di Jalan Adi Sucipto, Desa Blulukan, Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar. Foto diambil Senin, 19 Desember 2022. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Seluk Beluk Bakal Rumah untuk Jokowi Pensiun, Sebelumnya Punya Yustinus Soeroso Pemilik PO Rosalia Indah

Rumah Jokowi saat pensiun nanti, sebelumnya lahan milik Yustinus Soeroso, pemilik PO Bus Rosalia Indah. Di mana letak dan berapa luasnya?


Cerita di Balik Penemuan Jasad Pegawai Honorer Kementerian Terkubur di dalam Rumah di Bandung

3 hari lalu

Rumah korban Didi Hartanto usai dilakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di Perumahan Bumi Citra Indah, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Selasa, 16 April 2024. ANTARA/Rubby Jovan
Cerita di Balik Penemuan Jasad Pegawai Honorer Kementerian Terkubur di dalam Rumah di Bandung

Seorang pegawai honorer kementerian berusia 42 tahun dilaporkan hilang sejak 30 Maret 2024 lalu. Jasadnya ditemukan terkubur di dalam rumahnya.


Polisi Tangkap Pembunuh Wanita di Apartemen Jardin Bandung yang Kabur ke Jakarta

3 hari lalu

Ilustrasi pembunuhan. FOX2now.com
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita di Apartemen Jardin Bandung yang Kabur ke Jakarta

Seorang wanita ditemukan tewas di Apartemen Jardin, Kota Bandung, diduga dibunuh pelanggannya


Profil Yustinus Soeroso Pemilik PO Bus Rosalia Indah, dari Kondektur sampai Perusahaan Otobus Terkaya

4 hari lalu

Yustinus Soeroso. Cuplikan YouTube/Duta Hino
Profil Yustinus Soeroso Pemilik PO Bus Rosalia Indah, dari Kondektur sampai Perusahaan Otobus Terkaya

PO bus Rosalia Indah alami kecelakaan di Tol Semarang-Batang, 7 orang meninggal.


Pengunjung Situ Cileunca Pangalengan Tenggelam, Dua Korban Ditemukan Meninggal

5 hari lalu

Foto udara Situ atau Danau Cileunca di Pangalengan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Sabtu 5 Agustus 2023. Kawasan Situ Cileunca yang memiliki luas area 11 ribu hektar serta daya tampung hingga 11,5 juta kubik air tersebut menjadi lokasi sumber air baku bagi kebutuhan seluruh masyarakat kota Bandung yang mencapai 7.000 hingga 8.000 liter perdetik atau 7 - 8 juta kubik per bulan. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
Pengunjung Situ Cileunca Pangalengan Tenggelam, Dua Korban Ditemukan Meninggal

Laporan orang tenggelam di Situ Cileunca diterima pada 9 April 2024. Pencarian butuh berhari-hari karena dipengaruhi oleh beberapa faktor.