Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

PBNU Rekomendasikan Pemerintah Larang Wahabi

Reporter

Editor

Juli Hantoro

Suasana rapat pleno pemilihan Ketua Umum PBNU dalam Muktamar ke-34 Nahdlatul Ulama (NU) di Universitas Lampung, Jumat dini hari, 24 Desember 2021. Banyak peserta yang nampak tertidur di kursi di dalam gedung usai memberikan suaranya. Dok. PBNU
Suasana rapat pleno pemilihan Ketua Umum PBNU dalam Muktamar ke-34 Nahdlatul Ulama (NU) di Universitas Lampung, Jumat dini hari, 24 Desember 2021. Banyak peserta yang nampak tertidur di kursi di dalam gedung usai memberikan suaranya. Dok. PBNU
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Lembaga Dakwah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama atau PBNU merekomendasikan agar pemerintah melarang penyebaran paham Wahabi. Rekomendasi ini dihasilkan dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) IX PBNU pada 25-27 Oktober 2022 lalu.

Ketua PBNU Bidang Keagamaan, Ahmad Fahrurrozi, menyebut Wahabi yang dimaksud adalah Wahabi garis keras yang takfiri, yakni mengkafirkan kelompok lain meskipun seagama hanya karena perbedaan pandangan dan penafsiran terhadap dalil. Menurut dia, rekomendasi ini bertujuan agar masyarakat bisa hidup berdampingan satu sama lain.

“Wahabi Takfiri itu menjadi awal gerakan radikal ISIS yang merusak hubungan sesama muslim. Mereka menganut paham kawan lawan terhadap kelompok lain, dan tidak mau menerima perbedaan pandangan atau kebenaran pihak di luar kelompoknya,” kata Fahrur kepada Tempo, Sabtu, 29 Oktober 2022.

Baca juga: Perayaan Hari Santri, Gus Yahya: Bukan Balas Jasa Negara ke NU

Fahrur menegaskan PBNU sedari dulu memang menolak paham Wahabi Takfiri. Dia mengatakan paham ini bisa memecah belah umat Islam.

 Adapun PBNU disebut Fahrur memegang teguh prinsip dakwah Islam yang ramah dengan mengedepankan sikap moderat dan toleransi. Oleh sebab itu, kata dia, sikap kasar, arogan, keras kepala, dan buruk sangka terhadap sesama umat Islam mesti dihindari.

“Apalagi melakukan pengkafiran (takfiri) kepada saudara seiman sebagaimana yang dilakukan oleh kaum Khawarij pada masa lalu,” kata dia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Fahrur menyebut perbedaan pandangan ini hendaknya disikapi dengan bijak. Ia berharap tidak ada pihak yang merasa paling berhak memonopoli kebenaran.

 "Perbedaan pandangan harus disikapi dengan bijak dan diterima secara wajar, tidak boleh ada yang merasa paling berhak memonopoli kebenaran dan menjadi hakim bagi kebenaran orang lain,” kata dia.

 Dilansir dari laman Jagat NU, Lembaga Dakwah PBNU menyayangkan kajian dan kegiatan keagamaan di masjid yang lebih banyak diampu oleh penceramah berpaham Wahabi-Salafi. Dalam beberapa hal, paham ini dinilai bertolak belakang dengan komitmen pemerintah untuk membangun moderasi beragama.

Oleh sebab itu, Lembaga Dakwah PBNU merekomendasikan kepada kementerian dan lembaga negara untuk melibatkan Lembaga Dakwah PBNY dalam menyusun materi serta kurikulum dakwah. Lembaga Dakwah juga menyatakan siap mengirim delegasi untuk menyampaikan materi kajian sesuai kualifikasi, kapasitas, dan kepakarannya.

Baca juga: Wahabi Dilarang PBNU, di Negara Mana Saja Paham Ini Menyebar?

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


Makna Logo PKB, Apa Arti 9 Bintang dan Peta Indonesia?

1 hari lalu

Logo Partai Kebangkitan Bangsa (PKB)
Makna Logo PKB, Apa Arti 9 Bintang dan Peta Indonesia?

Ini makna logo Partai Kebangkitan Bangsa termasuk arti 9 bintang di dalamnya. Pernahkan logo PKB ini berubah?


Sempat Enggan, Ini Alasan Gus Dur Dirikan PKB Nomor Urut 1 di Pemilu 2024

2 hari lalu

Abdurrahman Wahid alias Gus Dur. dok. TEMPO
Sempat Enggan, Ini Alasan Gus Dur Dirikan PKB Nomor Urut 1 di Pemilu 2024

Gus Dur awalnya enggan mendirikan PKB, yang sekarang nomor urut 1 di Pemilu 2024. Lantas apa alasan Gus Dur akhirnya menyetujui partai tersebut?


Peserta Pemilu 2024: PKB Nomor Urut 01, Tak Bisa Lepas dari Peran Gus Dur

2 hari lalu

Ketua Umum Dewan Syura DPP PKB Abdurrahman Wahid memberikan keterangan kepada sejumlah wartawan di Jakarta, (18/01). Gus Dur menyatakn sambil mununggu hasil penghitungan suara definitif dari Pemilu 2009 sejumlah daerah diperkenankan adanya koalisi lo
Peserta Pemilu 2024: PKB Nomor Urut 01, Tak Bisa Lepas dari Peran Gus Dur

PKB resmi jadi anggota Pemilu 2024 dengan nomor urut 01. Berikut profilnya, dan kaitannya dengan Gus Dur dan PBNU.


Yahya Cholil Staquf dan Haedar Nashir Bertemu, Ini Profil Ketua Umum PBNU dan Muhammadiyah

8 hari lalu

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, Yahya Cholil Staquf (kanan) menerima kehadiran dari Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nasir di Gedung Nahdlatul Ulama, Jakarta, Kamis, 25 Mei 2023. Pertemuan tersebut dilakulan dalam rangka silaturahmi kebangsaan dan membahasan isu terkini yang terjadi di Indonesia. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Yahya Cholil Staquf dan Haedar Nashir Bertemu, Ini Profil Ketua Umum PBNU dan Muhammadiyah

Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf dan Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir bertemu. ini profil ketua organisasi Islam terbesar di Indonesia.


Mahfud Md Bicara Politik Inspiratif saat Bertemu Ketua Umum PBNU Gus Yahya

9 hari lalu

Menko Polhukam Mahfud Md melakukan silaturahim dengan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Yahya Cholil Staquf, di gedung PBNU, Jakarta, Jumat, 26 Mei 2023. Istimewa
Mahfud Md Bicara Politik Inspiratif saat Bertemu Ketua Umum PBNU Gus Yahya

Mahfud Md menyebut pemerintah sering mendiskusikan perihal persoalan nilai-nilai Islam dalam perspektif keindonesiaan.


Larang Identitas NU Dipakai Modal Politik Pemilu, Gus Yahya: Mereka Harus Punya Kredibilitasnya Sendiri

10 hari lalu

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya menyampaikan selamat menunaikan ibadah puasa di bulan Ramadhan 1444 H. Foto: PBNU
Larang Identitas NU Dipakai Modal Politik Pemilu, Gus Yahya: Mereka Harus Punya Kredibilitasnya Sendiri

Ketua Umum PBNU Gus Yahya berujar setiap politikus harus berkompetisi menggunakan prestasi dan kredibilitasnya masing-masing.


Ketum PP Muhammadiyah Haedar Nashir Temui Gus Yahya di Kantor PBNU

11 hari lalu

Ketum PP Muhammadiyah Haedar Nashir mengunjungi kantor PBNU, Jakarta pada Kamis 25 Mei 2023. Kedatangan sejumlah pengurus Muhammadiyah ke kantor PBNU itu dilakukan dalam rangka bersilaturahmi. TEMPO/Mirza Bagaskara
Ketum PP Muhammadiyah Haedar Nashir Temui Gus Yahya di Kantor PBNU

Sejumlah Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah mengunjungi kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama atau PBNU, Jakarta


Kapolda Metro Temui Ketum PBNU Yahya Staquf, Bahas Antisipasi Konflik Keagamaan di DKI

18 hari lalu

Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Karyoto dan Ketua PBNU Yahya Cholil Staquf lakukan pertemuan di Gedung PBNU, Jakarta Pusat. Istimewa/Polda Metro Jaya.
Kapolda Metro Temui Ketum PBNU Yahya Staquf, Bahas Antisipasi Konflik Keagamaan di DKI

Kapolda Metro Irjen Karyoto menemui Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf untuk membahas antisipasi konflik keagamaan di DKI.


Kapolda Metro Jaya Karyoto Sebut NU Bisa Jadi Cooling System Masalah Agama

19 hari lalu

Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto dalam sambutannya di acara silaturahmi Kapolda Metro Jaya dan PJU Polda Metro Jaya bersama wartawan di Polda Metro Jaya, Rabu, 12 April 2023. Desty Luthfiani / TEMPO
Kapolda Metro Jaya Karyoto Sebut NU Bisa Jadi Cooling System Masalah Agama

Kapolda Metro Jaya menyebut organisasi Islam Nahdlatul Ulama (NU) bisa menjadi cooling system untuk meredam masalah keagamaan di tengah masyarakat.


Hadapi Pilpres 2024, Alissa Wahid Ajak Waspadai Sentimen Sektarian

25 hari lalu

Alissa Wahid. Dok.TEMPO
Hadapi Pilpres 2024, Alissa Wahid Ajak Waspadai Sentimen Sektarian

Alissa Wahid meminta untuk mewaspadai sentimen sektarian pada Pilpres 2024. Dia juga meminta para capres untuk tak mengejar kepentingan politik semata