Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ledakan Gudang Amunisi KKO Cilandak 38 Tahun Lalu Menjelang HUT Marinir ke-39, Ini 5 Faktanya

image-gnews
Ilustrasi ledakan atau kebakaran. Stuff.co.nz
Ilustrasi ledakan atau kebakaran. Stuff.co.nz
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Tepat pada 38 tahun silam pada 29 Oktober 1984, ledakan dahsyat terjadi di sebuah gudang peluru milik Korps Marinir Angkatan Laut, Jalan Cilandak KKO, Jakarta Selatan. Untuk merangkum kejadian ini, berikut adalah fakta-fakta yang perlu anda ketahui untuk mengenang peristiwa tragis ini. Simak faktanya ini:

Banyak Ledakan di Berbagai Titik

Dikutip dari Majalah Tempo edisi 3 November 1984, kompleks ini memiliki enam gudang yang dipakai untuk menyimpan segala kebutuhan militer. Di antaranya adalah sejumlah peluru tembak, bom, ranjau, dan granat. Ada pula ranjau untuk tank dan peluru roket yang dinilai dapat mengakibatkan seseorang muntah darah dan jantungnya berdebar hanya dengan jarak 100 meter saja.

Musibah tak sedahsyat seperti yang ada di film-film, namun ledakan bom nuklir ini disinyalir dapat merusak kaca-kaca rumah habis rontok dalam jarak dua kilometer. Bukan hanya kaca jendela kamar yang pecah, langit-langit eternit banyak yang copot dan lampu-lampu neon pun jatuh pecah.

Tidak lama setelah kebakaran terjadi, peluru yang diharapkan tidak akan meledak lebih dahsyat nampaknya menyasar ke sebuah bangunan Rumah Sakit Fatmawati di bagian belakang. Padahal jarak rumah sakit terbilang jauh, sekitar 2,5 kilometer dari pusat bencana. Hal tersebut membuat terjadinya percikan kecil kebakaran, namun masih bisa dipadamkan dan tak ada korban untuk satu itu.

Sementara suasana di kompleks Marinir TNI AL itu bak medan perang. Empat mobil pemadam kebakaran didatangkan sesegera mungkin. Begitu mereka menyemprotkan air, ada sejumlah titik letusan api lagi di berbagai area. Hal ini pun membuat mereka perlu mengerahkan segala kekuatan, bahkan para anggota Marinir dikerahkan untuk ikut menyelamatkan tank dan panser.

Baca: Kronologi Ledakan Gudang Amunisi Kopaska Versi TNI

Penyelamatan dan Evakuasi

Situasi yang digambarkan seperti zaman perang ini membuat warga perlu dievakuasi dari sumber bencana. Penduduk kawasan Cilandak berlarian dari sisi timur ke arah Pasar Minggu. Adapun para evakuator yang membuka berbagai pos darurat untuk disinggahi seperti di daerah Stasiun Pasar Minggu, masjid sekitar kawasan bencana, sebuah sekolah dasar di utara pertigaan Jalan Pasar Minggu, sampai Kalibata.

Dari laporan radio 2 meter pada gelombang 144.810 KH diketahui bahwa Panglima ABRI Jenderal L.B. Moerdani, Pangdam V Jaya Mayor Jenderal Try Sutrisno, Kepala Kepolisian RI Jenderal Anton Sudjarwo, dan Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya Mayjen Soedarmadji meninjau langsung ke sekitar lokasi.

Total Korban dan Kerugian

Di Rumah Sakit Pertamina, tercatat korban luka dan dua orang tewas. Di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, 11 orang terluka dan 6 tewas. Salah seorang korban tercatat sebagai anggota staf Sekjen Departemen Pertanian bernama Muchlis Darisan. Muchlis dan para sejawatnya sedianya akan mengikuti penataran informasi data sampai Rabu pekan itu di Wisma Tani Pasar Minggu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kebakaran ini dapat dihitung telah meludeskan 2.000 ton amunisi yang terdiri dari peluru roket BM-14 (Rusia), howitzer 122 milimeter, mortir, granat, dan lainnya. Sementara sumber dari ledakan diduga disebabkan oleh peluru mortir 80 milimeter buatan Yugoslavia. Sebab jenis peluru ini memakai mesiu cair.

Presiden Soeharto menyempatkan untuk berkunjung ke tempat kejadian. Seperti disiarkan TVRI dalam Dunia Dalam Berita, Soeharto dengan pakaian dan tongkatnya bersama Jenderal Benny menengok ke lokasi kejadian. Total kerugian setidaknya mencapai Rp 1,3 miliar

Bukan yang Pertama Kalinya

Ledakan ini bukan yang pertama kali. Juli sebelumnya, di gudang peluru Marinir AL ini juga terjadi kecelakaan. Tapi waktu itu ledakan tak begitu besar dan yang meledak hanyalah gudang berisikan peluru bekas. Namun yang membuat panik ialah gudang-gudang peluru yang ada didekatnya dapat terimbas juga, namun hasilnya ternyata tidak.

Jauh sebelum kejadian ini, ledakan gudang amunisi juga terjadi secara besar-besaran pada 24 Maret 1946. Saat itu Gudang Amunisi Tentara sekutu di Bandung di ledakan oleh Mohammad Toha.

Mengenang Ledakan 1984

Peristiwa ini terjadi menjelang HUT Marinir ke-39, 15 November dan menjadikannya sebagai refleksi terhadap kejadian terssebut. Selain itu, artis yang sedang naik daun waktu itu, Iwan Fals, mencoba mengenang peristiwa ini dalam lantunan lagunya berjudul Annisa. Namun, lagu ini tak pernah rilis secara resmi. Ada beberapa penggalan lirik yang secara tersirat sangat merujuk pada kejadian ledakan ini. Begini bunyinya

"Akhir Oktober tujuh bulan usiamu. Tanpa sajen rujak tujuh rupa. Bagaimana mungkin adakan selamatan? Banyak pasar yang tutup sebab Cilandak meledak (kena mortir)."

FATHUR RACHMAN

Baca juga: Beda Ledakan Gudang Amunisi Priok dengan Cilandak

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Wacana Sawah Padi Cina 1 Juta Hektare di Kalimantan, Guru Besar IPB: Tidak Masuk Akal

11 jam lalu

Ilustrasi panen padi di sawah. TEMPO/Prima Mulia
Wacana Sawah Padi Cina 1 Juta Hektare di Kalimantan, Guru Besar IPB: Tidak Masuk Akal

Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB) mengkritik wacana penggunaan lahan 1 juta hektare di Kalimantan untuk adaptasi sawah padi dari Cina.


Hizbullah Tembakkan Puluhan Roket ke Pangkalan Militer Israel

17 jam lalu

Anggota Hizbullah mengambil bagian dalam latihan militer selama tur media yang diselenggarakan untuk memperingati Hari Perlawanan dan Pembebasan, di Aaramta, Lebanon 21 Mei 2023. REUTERS/Aziz Taher/File Foto
Hizbullah Tembakkan Puluhan Roket ke Pangkalan Militer Israel

Konflik antara Israel - Lebanon kian rumit. Selasa pagi, Hizbullah menembakkan 35 roket ke markas militer Israel.


Bedah Buku Karya KSAL, Bamsoet Tegaskan Dukung Peningkatan Alutsista

1 hari lalu

Bedah Buku Karya KSAL, Bamsoet Tegaskan Dukung Peningkatan Alutsista

Peningkatan Alutsista sangat diperlukan seturut posisi Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia.


Lokasi Patung Kuda Arjuna Wijaya Jakarta Kerap Jadi Pusat Unjuk Rasa, Begini Sejarah Pendiriannya

2 hari lalu

Pendukung Prabowo-Gibran dan para pendukung Anies-Muhaimin terlibat bentrokan saat menggelar aksi di area Patung Kuda, Jakarta, 19 April 2024. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Lokasi Patung Kuda Arjuna Wijaya Jakarta Kerap Jadi Pusat Unjuk Rasa, Begini Sejarah Pendiriannya

Patung Kuda Arjuna Wijaya di Jalan Medan Merdeka Jakarta kerap jadi sentral unjuk rasa. Terakhir demo pendukung 01 dan 02 terhadap sengketa pilpres.


Profil Rudal Rampage Israel untuk Serang Iran, Buatan Lokal yang Bisa Hindari Sistem Pertahanan

2 hari lalu

Jet tempur F-16 Israel menembakkan roket udara-ke-darat 'Rampage'. (Sistem Industri Militer Israel dan Industri Dirgantara Israel)
Profil Rudal Rampage Israel untuk Serang Iran, Buatan Lokal yang Bisa Hindari Sistem Pertahanan

Senjata yang digunakan dalam serangan Israel terhadap Iran pada pekan lalu adalah rudal udara-ke-permukaan canggih buatan lokal bernama "The Rampage"


Petasan Pernikahan Hancurkan Rumah Calon Pengantin di Madura, Seorang Kerabat Tewas

3 hari lalu

Rumah hancur akibat petasan di di Dusun Sembilangan Timur, Desa Sembilangan, Kecamatan Kota, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, Jumat, 19 April 2024. TEMPO/Musthofa Bisri
Petasan Pernikahan Hancurkan Rumah Calon Pengantin di Madura, Seorang Kerabat Tewas

Petasan yang hendak dibawa ke rumah calon mempelai wanita tersebut meledak hingga menghancurkan rumah dan menewaskan seorang kerabat.


49 Tahun TMII Gagasan Tien Soeharto, Pembangunannya Tuai Pro-kontra

3 hari lalu

Presiden Soeharto bersama istri Ny. Tien Soeharto saat mengunjungi Museum Pengamon di Berlin, Jerman, 1991. Dok.TEMPO.
49 Tahun TMII Gagasan Tien Soeharto, Pembangunannya Tuai Pro-kontra

Tie Soeharto menggagas dibangunnya TMII sebagai proyek mercusuar pemerintahan Soeharto. Proses pembangunannya menuai pro dan kontra.


Berawal Ide Tien Soeharto, Begini Sejarah Taman Mini Indonesia Indah atau TMII di Usia 49 Tahun

3 hari lalu

Sejumlah wisatawan mengunjungi anjungan Provinsi Sumatera Barat di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Kamis 11 April 2024. Pengelola TMII menyebutkan sekitar 20.000 wisatawan mengunjungi obyek wisata tersebut pada hari kedua Lebaran 2024 (data terakhir pukul 15.00 WIB) dan diperkirakan jumlahnya akan terus meningkat hingga Minggu (14/4) atau H+3 Lebaran.  ANTARA FOTO
Berawal Ide Tien Soeharto, Begini Sejarah Taman Mini Indonesia Indah atau TMII di Usia 49 Tahun

Taman Mini Indonesia Indah (TMII) dibangun pada 1972 dan diresmikan pada 20 April 1975, berawal dari ide Tien Soeharto.


Mengenal Bintang Jalasena, Penghargaan TNI AL yang Berjiwa Kesatria

4 hari lalu

Sejumlah prajurit Komando Pasukan Katak (Kopaska) TNI AL berjalan saat mengikuti Upacara Pengukuhan Komando Armada RI (Koarmada RI) di Dermaga Koarmada I Pondok Dayung, Tanjung Priok, Jakarta, Kamis 3 Februari 2022. Laksamana TNI Yudo Margono meresmikan pembentukan Koarmada RI serta mengukuhkan Laksamana Madya TNI Agung Prasetiawan sebagai Panglima Koarmada RI yang pertama. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Mengenal Bintang Jalasena, Penghargaan TNI AL yang Berjiwa Kesatria

Tak hanya prajurit TNI AL, Bintang Jalasena juga diberikan kepada WNI bukan prajurit, bahkan WNA yang telah berjasa.


Bentrok TNI AL dan Brimob di Sorong, Mabes Polri: Penyelesaian Berjalan Baik

5 hari lalu

Suasana di Kota Sorong saat TNI AL bentrok dengan Brimob Polri. TEMPO/Istimewa
Bentrok TNI AL dan Brimob di Sorong, Mabes Polri: Penyelesaian Berjalan Baik

Mabes Polri bungkam untuk penjelasan berikutnya perihal proses hukum terhadap anggota Brimob yang terlibat bentrok.