- A Hopeless Era
Yang terbaru, di postingan mereka pada 26 oktober lalu, BEM UI juga mempertanyakan kepemimpinan 3 tahun Jokowi-Ma’ruf dengan judul besar “A Hopeless Era”.
Pada postingan yang sama, mereka menjawab pertanyaan tersebut dengan lima kritik mereka. Antara lain:
a. Bisa memukul dan membunuh rakyat
Dalam statement nya kali ini, BEM UI mengangkat tindakan represif yang kerap dilakukan oleh aparat dan berlawanan dengan prinsip-prinsip HAM. Menurut mereka, setidaknya ada 27 dugaan rekayasa kasus yang dilakukan Polri sepanjang 2019-2022.
BEM UI juga menambahkan, Polisi kerap kali menggunakan kekerasan dan tidak patuh pada Perkap No. 1 tahun 2009 tentang Penggunaan Kekuatan dalam Tindakan Kepolisian. Kekerasan lain menurut mereka termasuk penggunaan senjata api, kekuatan yang berlebihan dan tidak terukur.
b. Bisa membungkam dan membatasi ruang demokrasi
Kali ini, kasus kebebasan berpendapat yang disorot oleh BEM UI cukup beragam. Contohnya penangkapan 8 Mahasiswa saat demo di makasar, penangkapan 97 orang dalam demo hari buruh, hingga Mahasiswa UNS yang ditangkap saat membawa poster kritik Jokowi.
c. Bisa melemahkan pemberantasan korupsi
Yang disorot dalam poin ini adalah pelemahan pemberantasan korupsi KPK. Menurut mereka, pada awalnya Jokowi menegaskan bahwa Pemerintah akan serius dalam memberantas korupsi.
Namun, kenyataan berbanding terbalik. Mereka mengamati peristiwa KPK saat ini di era Firli yang setop penyilidikan 36 kasus, hingga ICW yang mengatakan Presiden tak berani tolak upaya pelemahan KPK.
d. Bisa melupakan tragedi kemanusiaan
Tragedi kemanusiaan memang tak henti menjadi perhatian Mahasiswa, tak terkecuali BEM UI. Lewat postingan yang sama, mereka menyoroti penanganan kasus kemanusiaan yang masih belum terselesaikan. Mereka menyebutkan, dari 15 kasus pelanggaran HAM berat, hanya 3 perkara yang tuntas.
Pemindahan Ibu Kota Negara masih segar dalam...