TEMPO.CO, Jakarta - Rumah Sakit Umum Pusat Cipto Mangunkusumo menyediakan tempat khusus bagi para keluarga pasien gagal ginjal akut. Di ruangan yang terletak di ruang bawah tanah di salah satu bangunan rumah sakit. Nedy, ayah pasien gagal ginjal akut, mengaku bersyukur karena rumah sakit menyediakan ruangan khusus bagi mereka.
“Kami banyak dibantu oleh rumah sakit,” katanya saat ditemui Tempo di luar ruangan itu pada Kamis, 20 Oktober lalu. Ruangan itu digunakan oleh keluarga pasien untuk menunggu anak mereka yang dirawat di ruangan khusus di RSCM.
Baca: Langkah Bareskrim Menangani Kasus Gagal Ginjal Akut
Sejak Januari hingga Kamis pekan lalu, RSCM merawat 49 anak gagal ginjal akut, 31 di antaranya meninggal. Hanya tujuh pasien dinyatakan sembuh dan bisa pulang. Direktur Utama RSCM, Lies Dina Liastuti, mengatakan rumah sakit itu mengantisipasi lonjakan pasien dalam beberapa waktu ke depan. “Kami sudah menambah ranjang mulai September lalu,” katanya.
Tempo berkesempatan masuk ke ruangan keluarga pasien gagal ginjal akut pada Jumat, 21 Oktober lalu. Di sana, ada satu telepon berwarna hitam yang terletak di sudut ruangan. Selama Tempo berada di sana, setidaknya enam kali telepon itu berbunyi. Tapi, keluarga pasien enggan mengangkat telepon tersebut dan meminta orang lain untuk mengangkatnya.
Dari lantai empat di gedung itu, telepon datang. Di situlah tempat anak-anak mereka dirawat. Terkadang, perawat memberi informasi kepada keluarga korban bahwa ada urusan administrasi yang harus diselesaikan, atau anak mereka akan cuci darah. Tapi dari situ juga, kabar tak mengenakkan muncul untuk keluarga korban.
Anda bisa membaca artikel lengkap soal kisah keluarga pasien gagal ginjal akut di Majalah Tempo melalui tautan ini.