Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pakar: Senyawa pada Galon PET Berbeda dengan Kandungan Sirup Obat

image-gnews
Aktivitas bongkar muat air minum dalam kemasan pada sebuah agen di kawasan Manggarai, Jakarta, Kamis, 13 Januari 2022. Produksi air minum dalam kemasan (AMDK) pada tahun ini ditargetkan tumbuh 5 persen menjadi 32,41 miliar liter, dari proyeksi realisasi pada 2021 sebesar 30,87 miliar liter. Tempo/Tony Hartawan
Aktivitas bongkar muat air minum dalam kemasan pada sebuah agen di kawasan Manggarai, Jakarta, Kamis, 13 Januari 2022. Produksi air minum dalam kemasan (AMDK) pada tahun ini ditargetkan tumbuh 5 persen menjadi 32,41 miliar liter, dari proyeksi realisasi pada 2021 sebesar 30,87 miliar liter. Tempo/Tony Hartawan
Iklan

INFO NASIONAL -- Pakar teknologi polimer dari Departemen Teknik Metalurgi dan Material FTUI, yang sekaligus Kepala Center for Sustainability & Waste Management UI (CSWM-UI), Mochamad Chalid, mengatakan bahan kimia etilen glikol yang terdapat  di dalam produk sirup obat batuk yang diminum anak-anak seperti di negara Gambia, Afrika, tidak bisa disamakan dengan kandungan pada kemasan plastik berbahan Polyethylene Terephthalate (PET) seperti botol dan galon air mineral sekali pakai. 

Etilen glikol merupakan bagian dalam produk sirup obat batuk yang langsung dikonsumsi manusia, sementara kemasan galon atau botol PET saat penggunaannya didesain bebas etilen glikol. 

"Masyarakat tidak perlu panik atau cemas terhadap kemasan PET, karena berbeda dengan sirup obat batuk. Senyawa etilen glikol pada sirup obat tersebut  adalah zat tambahan untuk mempermudah kandungan lain untuk bercampur, jadi senyawa tersebut adalah bagian dari produk yang ada di dalam produk dan bukan pada kemasan,” kata Chalid di Jakarta, Kamis 20 Oktober 2022.

Chalid memaparkan secara sederhana bahwa sebelum diolah  menjadi kemasan galon atau botol, bijih plastik PET diproduksi dengan bahan baku asam terephtalate dan etilen glikol dengan katalis dalam jumlah sangat sedikit. Dan selanjutnya, produk bijih plastik PET dimurnikan dari residu bahan baku dan katalisnya. Sehingga PET yang diolah menjadi kemasan galon atau botol, benar-benar bebas dari etilen glikol dan aman untuk kemasan makanan dan minuman.

Menurutnya, peluruhan bahan PET sebagai kemasan menjadi etilen glikol diantaranya hanya terjadi kondisi ekstrem, yang selanjutnya luruhan tersebut akan bermigrasi hingga ke bagian permukaan yang bersentuhan langsung dengan makanan dan minuman. Kedua hal tersebut memerlukan kondisi khusus dan waktu yang lama. Hal tersebut tidak mungkin terjadi pada kemasan botol atau galon PET yang digunakan sesuai prosedur, dan ditambah lagi dengan penggunaannya tidak diisi berulang-ulang. Selain sifat-sifat unggulnya, uraian tersebut menjadi alasan utama mengapa kemasan galon atau botol PET dinilai aman dan banyak digunakan di seluruh dunia. 

Dalam kesempatan terpisah, Koordinator Substansi Standardisasi Bahan Baku, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Indonesia, Yeni Restiani mengatakan, bila diperlukan bisa saja nanti ada penelitian terhadap kemasan galon atau botol yang  mengandung senyawa etilen glikol. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Untuk saat ini, kami masih fokus pada Bhispenol A (BPA) pada galon guna ulang,” kata Yeni, saat menjadi narasumber Media Gathering “BPA Labelling dan Ancaman B3 dalam Kemasan Pangan” di Jakarta, 18 Oktober 2022.

Sejauh ini, BPOM masih terus  mendorong penerapan regulasi pelabelan pada  galon guna ulang  dari plastik keras polikarbonat yang mengandung bahan kimia berbahaya Bisphenol A (BPA). BPA pada galon guna ulang dinilai  mudah luruh dan mencemari air minum di dalamnya, sehingga membahayakan jutaan konsumen air minum di Indonesia.

Sebelumnya, BPOM menyatakan ada empat sirup obat batuk dari India yang dituding menyebabkan gagal ginjal pada anak-anak  di Gambia, Afrika, karena mengandung etilen glikol. BPOM RI menegaskan, keempat sirup obat batuk tersebut tidak terdaftar di Indonesia.
Keempat sirup obat batuk asal India tersebut adalah Promethazine Oral Solution, obat batuk sirup bayi Kofexmalin, obat batuk sirup Makoff, dan obat demam sirup Magrip N. Semuanya berasal dari satu sumber  yaitu, Maiden Pharmaceuticals Limited, India.

Sejauh ini, otoritas di  India sudah memerintahkan Maiden Pharmaceuticals Limited untuk sementara waktu tidak melanjutkan produksi obat batuk yang dituding menjadi pemicu kematian puluhan anak di Gambia. Hasil peninjauan langsung ke pabrik Maiden Pharmaceuticals jelas mengindikasikan adanya sejumlah pelanggaran terhadap praktik yang tidak bisa  dipertanggungjawabkan. 
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga sudah mengeluarkan rilis peringatan kepada seluruh dunia tentang bahaya yang bisa disebabkan oleh  empat obat batuk sirup yang diproduksi Maiden Pharmaceuticals Limited, India.    

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Usaha Sambel Sri Agustin, Nasabah Mekaar Mendapat Pujian dari Jokowi

1 jam lalu

Usaha Sambel Sri Agustin, Nasabah Mekaar Mendapat Pujian dari Jokowi

Sri Agustin, pemilik merek sambel Wanstin yang dipuji Presiden Jokowi saat menyapa 3.000 nasabah PNM Mekaar di Tangerang Selatan, Senin, 19 Februari 2024.


Semangat Hari Kartini dalam Transformasi Kepemimpinan Perempuan di Jasa Marga

4 jam lalu

Semangat Hari Kartini dalam Transformasi Kepemimpinan Perempuan di Jasa Marga

27 persen perempuan sebagai pimpinan puncak perusahaan.


LPDB-KUMKM Dorong Koperasi Sektor Produktif Akses Dana Bergulir

4 jam lalu

LPDB-KUMKM Dorong Koperasi Sektor Produktif Akses Dana Bergulir

LPDB-KUMKM melakukan penjajakan dengan industri gula nasional.


Di Hannover Messe 2024, Pertamina Patra Niaga Bicara Pemerataan Energi Indonesia

5 jam lalu

Di Hannover Messe 2024, Pertamina Patra Niaga Bicara Pemerataan Energi Indonesia

PT Pertamina (Persero) dan PT Pertamina Patra Niaga, Sub Holding Commercial & Trading berpartisipasi dalam pameran industri terkemuka internasional


Bamsoet Bersama Jakpro Siap kembangkan KEK Otomotif Pulomas

6 jam lalu

Bamsoet Bersama Jakpro Siap kembangkan KEK Otomotif Pulomas

Ikatan Motor Indonesia (IMI) bersama JakPro tengah mempersiapkan pemanfaatan kawasan Pulomas, Jakarta untuk dikembangkan menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) otomotif.


Kepala BNPT: Tingkatkan Kualitas Asesmen untuk Kemanan World Water Forum

6 jam lalu

Kepala BNPT: Tingkatkan Kualitas Asesmen untuk Kemanan World Water Forum

Tindakan ini guna memastikan kemanan World Water Forum Ke-10 di Bali pada Mei mendatang.


Bamsoet Apresiasi 18 Pengurus IMI yang Terpilih Sebagai Anggota Legislatif

6 jam lalu

Bamsoet Apresiasi 18 Pengurus IMI yang Terpilih Sebagai Anggota Legislatif

Bamsoet mengapresiasi 18 pengurus IMI yang terpilih sebagai anggota legislatif DPRD dan DPR RI.


IMI Siap Gelar Kejuaraan e-Karting di IKN Nusantara

7 jam lalu

IMI Siap Gelar Kejuaraan e-Karting di IKN Nusantara

IMI bersama Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan mengadakan Kejuaraan e-Karting di IKN Nusantara, pada Oktober 2024.


Pembangunan Infrastruktur di Kota Surabaya Rampung 2024

19 jam lalu

Pembangunan Infrastruktur di Kota Surabaya Rampung 2024

Sejumlah pembangunan infrastruktur di Kota Surabaya ditargetkan rampung di tahun 2024.


PT Pegadaian Dukung Kesetaraan Gender Melalui Edukasi Keuangan

19 jam lalu

PT Pegadaian Dukung Kesetaraan Gender Melalui Edukasi Keuangan

Dalam rangka memperingati Hari Kartini, PT Pegadaian dukung Kegiatan Edukasi Keuangan bertema "Perempuan Cerdas Keuangan, Perempuan Indonesia Hebat" yang diselenggarakan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).