"

Epidemiolog Nilai Kasus Gagal Ginjal Akut Belum Termasuk KLB

Editor

Febriyan

Guru Besar di Departemen Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Tjandra Yoga Aditama, yang juga Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara periode 2018-2020 . ISTIMEWA
Guru Besar di Departemen Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Tjandra Yoga Aditama, yang juga Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara periode 2018-2020 . ISTIMEWA

TEMPO.CO, Jakarta - Epidemiolog, Tjandra Yoga Aditama, menyatakan kasus gagal ginjal akut pada anak yang belakangan menyeruak belum layak dianggap sebagai kejadian luar biasa (KLB). Hal itu karena kasus ini belum memenuhi persyaratan seperti tercantum dalam Peraturan Menteri Kesehatan.

Yoga mengatakan Permenkes itu mengkategorikan situasi KLB menjadi dua. Pertama, kata dia, situasi KLB adalah penyakit menular yang berpotensi menjadi wabah. Kedua, KLB bisa dikategorikan sebagai keracunan pangan. Menilik peraturan Kemenkes tersebut, maka kasus gagal ginjal akut yang belakangan terjadi belum bisa dikategorikan sebagai situasi KLB.

“Kasus gagal ginjal tersebut bukanlah berasal dari penyakit menular dan bukan pula 200 kasus dari 20 provinsi terjadi karena makanan tertentu. Jadi belum bisa dikatakan sebagai KLB, kecuali jika nanti dibuat peraturan baru tentang KLB,” kata Tjandra Yoga melalui keterangan tertulisnya pada 21 Oktober 2022.

Saran untuk pemerintah

Terlepas dari status KLB atau tidak, Tjandra Yoga menilai banyaknya kasus ini bermunculan sebagai situasi luar biasa bagi dunia kesehatan. Karena itu, dia meminta pemerintah untuk menangani hal tersebut secara maksimal. 

"Ingat, aspeknya dapat luas sekali, tentu tragis dengan kasus yang ada serta utamanya anak-anak yang meninggal, trauma sosial dan kesedihan keluarga yang ditinggalkan, juga ada kebijakan tidak memperdagangkan sirup obat yang jumlahnya tentu banyak sekali dengan berbagai dampaknya, upaya penyelidikan menemukan penyebab pasti yang belum juga tuntas, dan bahkan mungkin juga ada aspek ketahanan kesehatan bangsa," kata mantan Direktur World Health Organization Asia Tenggara tersebut.

Menkes mengkaji status KLB

Sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyatakan pihaknya  masih mengkaji apakah kasus gagal ginjal akut yang mencuat belakangan ini perlu mendapatkan label Kejadian Luar Biasa. Pasalnya, menurut Budi, tingkat kematian kasus ini mendekati 50 persen

Budi menyatakan, bahwa kasus ini paling banyak menyerang kelompok umur anak-anak dan balita. Bahkan, menurut dia, balita yang teridentifikasi mengalami masalah tesebut mencapai 70 orang per bulan. 

BPOM menarik peredaran 5 obat

Hingga saat ini belum dapat dipastikan apa penyebab masalah gagal ginjal akut ini. Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) kemarin menyatakan tak bisa mendukung kesimpulan bahwa kasus ini disebabkan oleh konsumsi obat sirup. 

Menurut BPOM, masih ada faktor-faktor lain yang masih harus dikaji untuk memastikan apa penyebab kasus gagal ginjal tersebut. 

Meskipun tak bisa mendukung kesimpulan gagal ginjal akut karena obat sirup, BPOM menyatakan telah memerintahkan untuk menarik lima obat sirup dari pasaran. Pasalnya, obat sirup tersebut dianggap memiliki kandungan Etilen Glicol dan Dietilen Glicol yang melewati batas aman. 

Baca: Ini 5 Obat Sirup yang Ditarik Peredarannya oleh BPOM








Wamenkes Sebut Izin Praktik Dokter Lebih Mudah dengan Hadirnya RUU Kesehatan, Betulkah?

23 jam lalu

Dr. Dante Saksono di acara seminar Sehatkah Tiroid? di Jakarta, 21 Juli 2017. TEMPO/Pipit
Wamenkes Sebut Izin Praktik Dokter Lebih Mudah dengan Hadirnya RUU Kesehatan, Betulkah?

Bagaimana sebenarnya izin praktik dokter sampai akhirnya boleh menangani pasien, sesulit apakah? Wamenkes sebut dengan RUU Kesehatan, izin dipermudah.


RUU Kesehatan Dinilai Diskriminatif Terhadap Kaum Disabilitas

1 hari lalu

Pimpinan serta Anggota Baleg DPR RI saat penandatanganan dokumen usai Badan Legislasi (Baleg) DPR RI menyetujui RUU Kesehatan menjadi inisiatif DPR. Foto: Geraldi/nr
RUU Kesehatan Dinilai Diskriminatif Terhadap Kaum Disabilitas

Perhimpunan Jiwa Sehat menilai masih ada pasal dalam RUU Kesehatan yang diskriminatif terhadap kaum disabilitas


Kandungan Formalin Ditemukan Menjelang Ramadan, YLKI: Perlu Antisipasi dari Pemerintah

2 hari lalu

Barang bukti ayam potong berformalin yang disita oleh Polsek Neglasari, Tangerang, Sabtu, 30 April 2022. Setelah diuji, potongan ayam ini positif mengandung formalin baik di kulit maupun di daging ayam. Foto: Polsek Neglasari
Kandungan Formalin Ditemukan Menjelang Ramadan, YLKI: Perlu Antisipasi dari Pemerintah

Kandungan formalin dan bahan kimia berbahaya lainnya ditemukan di sejumlah daerah. Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia atau YLKI menghimbau pemerintah agar melakukan antisipasi.


Inilah Kandungan Susu Kental Manis (SKM) dan Risikonya untuk Kesehatan

4 hari lalu

Ilustrasi susu kental manis. Shutterstock
Inilah Kandungan Susu Kental Manis (SKM) dan Risikonya untuk Kesehatan

Sekalipun termasuk sebagai produk susu, susu kental manis (SKM) tidak dapat digunakan sebagai satu-satunya sumber gizi.


Menkes Budi Gunadi Bicara Pendidikan Kedokteran dan Harga Obat yang Mahal

5 hari lalu

Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang. Kredit: Humas UMM
Menkes Budi Gunadi Bicara Pendidikan Kedokteran dan Harga Obat yang Mahal

Untuk memperoleh STR, kata Budi Gunadi, seorang peserta didik kedokteran membutuhkan 250 Satuan Kredit Partisipasi (SKP). Apa kaitannya?


Duka Cita Menkes Budi Gunadi Sadikin untuk dr Mawartih, Siapa Dia? Pita Hitam Anggota PB IDI

5 hari lalu

Menteri Kesehatan Budi G. Sadikin melayat ke rumah duka mendiang dr. Mawartih Susanty, Sp.P., biasa dipanggil dr. Mawar, di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, pada Senin (13/3) sebagai bentuk penghormatan terhadap dedikasi almarhumah. Dok. IDI
Duka Cita Menkes Budi Gunadi Sadikin untuk dr Mawartih, Siapa Dia? Pita Hitam Anggota PB IDI

Menkes Budi Gunadi Sadikin mengatakan mendiang dr Mawartih merupakan sosok dokter yang penuh dedikasi terhadap pekerjaannya. Kematiannya masih misteri


Polda Papua Selidiki Kematian Janggal Dokter Mawartih di Rumah Dinasnya

6 hari lalu

Ilustrasi mayat. guardian.ng
Polda Papua Selidiki Kematian Janggal Dokter Mawartih di Rumah Dinasnya

Polda Papua sudah melakukan olah tempat kejadian perkara dan memeriksa saksi-saksi pada hari dokter itu ditemukan meninggal.


Sidak Bahan Pangan Jelang Ramadan, BPOM Solo Temukan Produk Kedaluwarsa

6 hari lalu

Criminal Justice Sistem (CJS) Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengungkap alat-alay yang digunakan untuk mengubah tanggal kadaluarsa di Gedung (BPOM), Jakarta, Senin 20 Mei 2019. TEMPO/Subekti.
Sidak Bahan Pangan Jelang Ramadan, BPOM Solo Temukan Produk Kedaluwarsa

Pemerintah Kota Solo mulai mengintensifkan pemantauan terhadap peredaran makanan dan bahan pangan di masyarakat menjelang datangnya Ramadan 2023 ini.


Bareskrim Periksa Vaksin Imunisasi yang Digunakan Pasien Gagal Ginjal Akut

6 hari lalu

Massa Class Action Korban Gagal Ginjal Akut, Menghadiri Sidang Lanjutan Perkara Gagal Ginjal Akut  di PN Jakarta Pusat, 7 Februari 2023. TEMPO/Farrel Fauzan
Bareskrim Periksa Vaksin Imunisasi yang Digunakan Pasien Gagal Ginjal Akut

Bareskrim juga memeriksa obat parasetamol yang dikonsumsi pasien gagal ginjal akut.


Bareskrim Polri Periksa Kepala BPOM DKI dalam Kasus Gagal Ginjal Akut

6 hari lalu

Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Brigjen Pol Ahmad Ramadhan (kiri), bersama Direktur Tindak Pidana Tertentu Bareskrim Polri, Brigjen Pol Pipit Rismanto memberikan keterangan dalam konferensi pers terkait kasus obat batuk sirup yang menyebabkan gagal ginjal akut pada anak di Rupbasan Kelas I Jakarta Utara, Senin, 30 Januari 2023. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Bareskrim Polri Periksa Kepala BPOM DKI dalam Kasus Gagal Ginjal Akut

Saat ini Bareskrim Polri saat ini sedang mendalami vaksin imunisasi dan obat sirop parasetamol lain yang dikonsumsi korban gagal ginjal akut pada anak