Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

54 Tahun Kematian Usman dan Harun, Soeharto Minta Lee Kuan Yew Tabur Bunga di Makam Keduanya

image-gnews
PM Lee Kuan Yew menaburkan bunga langsung di atas makam Usman dan Harun di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta. Repro/Pak Harto The Untold Stories
PM Lee Kuan Yew menaburkan bunga langsung di atas makam Usman dan Harun di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta. Repro/Pak Harto The Untold Stories
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Peristiwa pengeboman di Gedung McDonald House di Orchard Road, Singapura pada 10 Maret 1965 berujung vonis hukuman mati terhadap dua Marinir Indonesia. Keduanya adalah Kopral Dua Harun Tohir bin Mandar dan Sersan Dua Usman Janatin Bin Hj Mohd Ali, prajurit Korps Komando Operasi (KKO). Usman dan Harun dihukum gantung Pemerintah Singapura pada 17 Oktober 1968, kejadian itu membuat hubungan Indonesia dan Singapura merenggang.

Usman dan Harun terbukti bertindak sebagai pelaku pengeboman yang menewaskan tiga nyawa dan puluhan lainnya luka-luka tersebut. Kala kejadian, The Hongkong and Shanghai Bank yang terdapat di gedung tersebut sebenarnya sudah tutup 7 menit sebelumnya. Namun, tak kurang dari 150 karyawan masih melakukan pencatatan transaksi saat itu. Dua orang tewas di tempat sementara satu korban lagi tewas setelah koma beberapa hari.

Usman dan Harun meletakkan bahan peledak di tangga lantai mezzanine dekat area lift. Setelah memasang pengatur waktu, keduanya meninggalkan bangunan sekitar pukul 15.00 menggunakan bus. Ledakan bom membuat bangunan rusak parah. Kantor Komisi Tinggi Australia yang juga ada di dalam bangunan turut berantakan. Bahkan kaca jendela bangunan lain berjarak 100 meter pun juga hancur. Pemeriksaan pada bangunan menunjukkan, sembilan hingga 11 kilogram bahan peledak nitrogliserin digunakan dalam pemboman.

Tindakan Usman dan Harun dipandang Singapura sebagai terorisme, namun bagi Indonesia, keduanya adalah pahlawan. Upaya pengeboman itu Usman dan Harun lakukan atas nama tugas negara. Kala itu, pemerintah Indonesia di bawah pimpinan Soekarno menentang penggabungan Federasi Tanah Melayu, Singapura, Brunei, Serawak, dan Sabah ke dalam satu Malaysia. Kemudian pada 20 Oktober 1965, divonis bersalah dan dihukum mati.

Perdana Menteri Singapura, Lee Kuan Yew, ziarah ke Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta, 1973. Pada kunjungan tersebut, Lee Kuan Yew menaburkan bunga ke makam Usman dan Harun. Dok. TEMPO/Syahrir Wahab

Soeharto Minta Lee Kuan Yew Tabur Bunga

Melalui hubungan diplomatik, Soeharto kemudian menunjuk Kepala Perwakilan RI di Singapura, cikal bakal Kedutaan Besar RI di Singapura, Letnan Kolonel Angkatan Darat Abdul Rachman Ramly untuk meminta Singapura agar tidak menghukum mati Usman dan Harun.

Namun Pemerintah Singapura bersikukuh menghukum mati keduanya. Upaya Pemerintah Indonesia agar Usman dan Harun tak dihukum mati terus dilakukan. Bahkan Soeharto secara terbuka meminta kepada Pemerintah Singapura untuk mengubah keputusan tersebut.

Namun, kendati Pemerintah Singapura mengatakan akan mempertimbangkan permintaan tersebut, sepuluh hari berselang setelah diterimanya surat Soeharto, Singapura mengabarkan tetap akan meneruskan hukuman mati Usman dan Harun.

Peristiwa tersebut membuat hubungan kedua negara menjadi tak harmonis. Bahkan, menjelang hukuman gantung, Pemerintah Indonesia menarik seluruh staf kedutaan Indonesia. Kapal-kapal milik Indonesia pun pulang membawa warga negara Indonesia dari Singapura.

Pun di dalam negeri, mahasiswa tengah bersiap menduduki kantor perwakilan Singapura di Indonesia. Namun, upaya perdamaian dua negara bertetangga ini tetap dilakukan. Dua tahun setelah pemberian hukuman mati kepada Usman dan Harun, Perdana Menteri Singapura Lee Kuan Yew berkunjung ke Indonesia.

Menurut Ramly, Presiden Soeharto lalu mengajukan syarat jika Singapura ingin memperbaiki hubungan. Salah satunya, Perdana Menteri Lee Kuan Yew harus berziarah ke makam Usman dan Harun di Taman Makam Pahlawan.

Soeharto meminta Lee Kuan Yew menabur bunga di makam kedua prajurit marinir tersebut. Bukan meletakkan karangan bunga di kaki tugu makam, seperti layaknya tamu negara lain yang datang ke Taman Makam Pahlawan Kalibata.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Ini syarat yang tak lazim. Namun entah dengan pertimbangan apa, PM Lee Kuan Yew setuju meletakkan karangan bunga di makam Usman dan Harun,” kata Ramly dalam pernyataan tertulisnya di buku Pak Soeharto The Untold Story. Setelah kejadian tersebut, menurut Ramly, hubungan Indonesia dan Singapura pun berangsur membaik.

Selanjutnya: Singapura Protes Penamaan KRI Usman Harun

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Singapura Kirim Tim Bantu Investigasi Jembatan Ambruk di Baltimore

21 jam lalu

Pemandangan udara dari kapal kargo Dali yang menabrak Jembatan Francis Scott Key, menyebabkannya runtuh di Baltimore, Maryland, AS, 26 Maret 2024. Maryland National Guard/Handout via REUTERS
Singapura Kirim Tim Bantu Investigasi Jembatan Ambruk di Baltimore

Biro Investigasi Keselamatan Transportasi Singapura mengirimkan tim penyelidik untuk membantu penyelidikan jembatan ambruk di Baltimore, AS


Rangkaian Momen Sebelum Soeharto Naik Menjadi Presiden Gantikan Sukarno 56 Tahun Lalu

1 hari lalu

Letjen Soeharto (kiri), Soekarno, Sultang Hamengku Buwono IX, dan Adam Malik pada rapat Kabinet Ampera1, 25 Juli 1966. Dok. Rusdi Husein
Rangkaian Momen Sebelum Soeharto Naik Menjadi Presiden Gantikan Sukarno 56 Tahun Lalu

Naiknya Soeharto sebagai presiden menggantikan Sukarno berawal dari kemelut politik yang rumit pasca peristiwa G30S


Kedutaan Besar Singapura Buka Puasa Bersama Anak Yatim di Masjid Istiqlal

1 hari lalu

Ilustrasi keluarga berbuka puasa Ramadan bersama di dalam rumah mereka di tengah wabah Virus Corona di Jakarta. TEMPO/Subekti.
Kedutaan Besar Singapura Buka Puasa Bersama Anak Yatim di Masjid Istiqlal

Kedutan Besar Singapura melanjutkan tradisi melakukan acara buka puasa bersama di Masjid Istiqlal yang diikuti 100 anak yatim.


Jepang Tertarik Kembangkan Proyek untuk IKN, dari Lift hingga Teknologi Smart City

1 hari lalu

Duta Besar Jepang untuk Indonesia Masaki Yasushi dalam acara jumpa wartawan di kantor Kedutaan Besar Jepang, Jakarta Pusat pada Senin, 25 Maret 2024. TEMPO/Nabiila Azzahra A.
Jepang Tertarik Kembangkan Proyek untuk IKN, dari Lift hingga Teknologi Smart City

Jepang telah menyampaikan 25 surat pernyataan niat untuk kerja sama pembangunan di IKN.


Hari Ini 56 Tahun Lalu, Pelantikan Soeharto sebagai Presiden Gantikan Sukarno, Sukmawati Sebut Kudeta Merangkak

1 hari lalu

Sukarno dan Soeharto
Hari Ini 56 Tahun Lalu, Pelantikan Soeharto sebagai Presiden Gantikan Sukarno, Sukmawati Sebut Kudeta Merangkak

Kudera merangkak disebut sebagai kudeta yang dilakukan Soeharto kepada Sukarno, apa itu?


Jembatan Baltimore AS Ambruk setelah Ditabrak Kapal Kargo, 7 Orang dalam Pencarian

2 hari lalu

Pemandangan Jembatan Francis Scott Key setelah runtuh, di Baltimore, Maryland, AS, dalam gambar ini dirilis pada 26 Maret 2024. Harford County MD Fire & EMS/Handout via REUTERS
Jembatan Baltimore AS Ambruk setelah Ditabrak Kapal Kargo, 7 Orang dalam Pencarian

Jembatan Francis Scott Key sepanjang 2,57 kilometer di Kota Baltimore, Maryland, Amerika Serikat ambruk setelah ditabrak kapal kargo asal Singapura


Polda Sumut: Ada 22 Tersangka Tindak Pidana Narkotika Menunggu Vonis Mati

2 hari lalu

Ilustrasi penjahat narkoba. ANTARA/Galih Pradipta
Polda Sumut: Ada 22 Tersangka Tindak Pidana Narkotika Menunggu Vonis Mati

Selain penindakan para pelaku kasus narkotika, sepanjang 2023, Polda Sumut telah melakukan rehabilitasi terhadap 815 orang.


Singapura Minta Kedubes Israel Hapus Unggahan Soal Palestina, Apa Isinya?

2 hari lalu

Warga Palestina berkumpul untuk menerima makanan gratis saat penduduk Gaza menghadapi krisis kelaparan, selama bulan suci Ramadhan, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Jabalia di Jalur Gaza utara 19 Maret 2024. REUTERS/Mahmoud Issa
Singapura Minta Kedubes Israel Hapus Unggahan Soal Palestina, Apa Isinya?

Israel mengunggah tulisan di media sosial tentang Palestina yang dinilai menyinggung. Singapura meminta unggahan tersebut dihapus.


Airnav Indonesia Alihkan Ruang Udara di Atas Kepulauan Riau dan Natuna dari Singapura

2 hari lalu

Petugas Airnav memantau pergerakan pesawat di menara kontrol Bandara Soekarno Hatta, Jakarta, Jumat 29 April 2022. Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mencatat pergerakan penumpang angkutan umum di semua moda transportasi mengalami peningkatan pada H-5 Lebaran 2022. Sementara itu, secara kumulatif sejak H-7 Lebaran 2022 pergerakan penumpang transportasi udara tercatat merupakan yang tertinggi. TEMPO/Subekti.
Airnav Indonesia Alihkan Ruang Udara di Atas Kepulauan Riau dan Natuna dari Singapura

AirNav Indonesia berhasil mengalihkan perdana pelayanan navigasi penerbangan pada ruang udara di atas Kepulauan Riau & Natuna dari FIR Singapura.


Luhut Optimistis Pengalihan FIR dari Singapura ke Indonesia Berdampak Positif

3 hari lalu

Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan memberi sambutan saat acara penandatanganan dokumen transaksi pengambilalihan saham Divestasi PT Vale Indonesia Tbk. di Jakarta, Senin, 26 Februari 2024. TEMPO/Tony Hartawan
Luhut Optimistis Pengalihan FIR dari Singapura ke Indonesia Berdampak Positif

Menteri Luhut Binsar Pandjaitan optimistis bahwa pengalihan FIR dari Singapura ke Indonesia berdampak positif.