Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pemerintah Setengah Hati Melindungi Anak-anak dari Iklan Rokok

Reporter

image-gnews
Sumber: Tobacco Control Support Centre - Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (TSCC-IAKMI) dalam studi Paparan Iklan, Promosi, dan Sponsor Rokok di Indonesia (2018).
Sumber: Tobacco Control Support Centre - Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (TSCC-IAKMI) dalam studi Paparan Iklan, Promosi, dan Sponsor Rokok di Indonesia (2018).
Iklan

Kementerian Kesehatan didukung para penggiat pengendalian tembakau merasa perlindungan terhadap anak dari zat adiktif harus disegerakan, berjalan beriringan dengan pemulihan ekonomi karena pandemi. Ada enam substansi revisi yang diperjuangkan, yakni perluasan peringatan Kesehatan bergambar pada kemasan, dari 40 persen menjadi 90 persen, penjualan rokok ketengan, larangan total iklan rokok, penjualan rokok ke anak, rokok elektronik, dan pengawasan terhadap iklan dan peringatan bergambar jika ditemukan tak sesuai dalam aturan yang dipercayakan kepada Badan POM.

Hasil yang mengambang itu sejalan dengan lambatnya Biro Hukum Kementerian Kesehatan yang menargetkan revisi beleid itu bukan tahun ini tapi tahun depan. Revisi akan dimasukkan dalam Program Penyusunan Peraturan Perundang-undangan Pemerintah, yang biasanya disusun akhir tahun.

"Padahal jelas ditetapkan di Program Penyusunan Peraturan Perundang-undangan Pemerintah, ada slot 20 persen yang bisa disegerakan bila dianggap genting," kata sumber di Kementerian Kesehatan kepada Tempo, kemarin. "Percaya deh, kalau tahun depan, ada dugaan, sudah mulai tahun politik, 'Jangan ngomong macam-macam, jangan bicara yang mengganggu stabilitas ekonomi dan politik'," katanya menambahkan. 

Kondisi ini amat menyedihkan bila mengingat, iklan rokok begitu brutal menyasar anak-anak. Apalagi, selama pandemi, anak-anak terpaksa belajar menggunakan Internet. Mereka begitu mudah mengakses semua iklan rokok di Internet.

Pemasaran Iklan Rokok di Internet

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Vital Strategies, badan Kesehatan global yang berkantor di New York, Amerika Serikat membuat platform pemantauan gerakan penegakan dan laporan tembakau (TERM) untuk melaporkan secara berkala industri rokok yang beriklan secara brutal di media sosial. Dalam laporan pada periode Maret – April 2022 itu misalnya, terpantau hampir 3.000 kegiatan pemasaran rokok dilakukan selama periode ini. “Pemasaran produk rokok konvensional, sebanyak 77% berjumlah 3,5 kali lebih banyak dari kegiatan pemasaran rokok elektronik, 21 persen,” kata Rachfiansyah, Communication Officer kepada Tempo, Kamis, 13 Oktober 2022.

Perusahaan rokok memasarkan produknya di media sosial. Dok. Vital Strategies.

Pada gambar berikutnya menunjukkan, pemasaran yang dilakukan produk rokok konvensional itu dilakukan oleh Djarum dan Gudang Garam. Adapun pemasaran untuk rokok elektronik tersebar di banyak merek seperti VOOPOO, GeekVape, dan SMOK. “Dan merk yang terpantau paling aktif memasarkan produk-produknya adalah Djarum untuk produk rokok konvensional dan VOOPOO, (rokok elektrik,” ujar Rachfiansyah ini menuturkan.

Menurut dia, mereka benar-benar memanfaatkan platform media sosoal untuk memasarkan produknya. “Platform yang merupakan bagian layanan jejaring sosial Meta benar-benar menjadi rumah bagi sebagian besar kegiatan pemasaran tembakau yang terpantau (90%). Sebagian besar dari kegiatan pemasaran yang terpantau (55%) terdapat di Instagram, diikuti oleh Facebook (35%) dan YouTube (7%). 

Perusahaan rokok memasarkan produknya. Foto: Vital Strategies.

Rachfiansyah juga menjelaskan, rokok konvensional benar-benar menggunakan semua platform media sosial dan situs berita. "Mereka menggunakan Twitter dan situs berita sampai 100 persen," ujarnya. Berikutnya, mereka banyak beriklan di Instagram sebanyak 81 persen, TikTok dan Youtube masing-masing 76 persen, dan Facebook 66 persen. 

Sebaliknya, rokok elektronik sama sekali tidak memanfaatkan situs berita dan Twitter. Tapi, mereka cukup banyak memanfaatkan Facebook (32%), TikTok (24%), Youtube (24 %), dan Instagram 17 persen. 

Tinggal Komitmen Pemerintah Mau Lindungi Anak atau Tidak

Ketua Yayasan Lentera Anak Lisda Sundari menuturkan, sebenarnya tinggal komitmen pemerintah untuk melindungi anak-anak dari serbuan promosi rokok. "Ada PP Nomor 59 tahun 2019, tentang Koordinasi Perlindungan Anak yang menyebutkan bahwa pelarangan iklan rokok dan adanya Kawasan Tanpa Rokok adalah bentuk perlindungan dan pemenuhan hak kesejahteraan anak," katanya, kemarin.

Aturan ini, menurut Lisda, dilengkapi dengan Peraturan Presiden Nomor 25 Tahun 2021 tentang Kebijakan Kabupaten/Kota Layak Anak yang terdiri atas dokumen nasional KLA dan rencana aksi nasional. "Di Perpres 2021 menyebutkan pelarangan iklan rokok dn KTR adalah indicator kota layak anak. Dua aturan itu bisa jadi percepatan melindungi anak-anak agar segera merevisi PP 109/2012," kata dia. 

Lisda meminta pemerintah benar-benar memperhatikan target Rencana Pembangunan Jangka Menengah 2024 yang ingin mengurangi prevalensi perokok anak dari 9,1 persen ke 8,7 persen. "RPJMN kita tahun lalu sudah gagal. Anak-anak melihat iklan rokok di internet. Kita sudah tidak bisa menghindarkan dari akses internet, maka yang kami minta adalah melindungi mereka," ucapnya. 

Baca juga: Yayasan Lentera Anak Dorong Pemerintah Sahkan Revisi PP Soal Produk Tembakau

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Berefek ke Kesejahteraan Tubuh, Bagaimana Taktik Mengurangi Penggunaan Media Sosial?

2 hari lalu

Ilustrasi bermain sosial media di ponsel. Shutterstock.com
Berefek ke Kesejahteraan Tubuh, Bagaimana Taktik Mengurangi Penggunaan Media Sosial?

Orang sering menggunakan media sosial untuk memposting momen terbaiknya, membuat feed terlihat seperti highlight reel dari pengalaman keren.


Link 15 Twibbon Untuk Merayakan Hari Bumi, Perhatikan Cara Download dan Upluad

2 hari lalu

Massa dari berbagai Kelompok Pencinta Alam melakukan aksi damai untuk memperingatai Hari Bumi, di halaman gedung KPK, Jakarta, 22 April 2015. Dengan membawa spanduk raksasa yang berisi Petisi Kelestarian Bumi Indonesia dan dibubuhi ribuan tandatangan tersebut mereka mengingatkan bahwa Merusak Alam Itu Korupsi. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
Link 15 Twibbon Untuk Merayakan Hari Bumi, Perhatikan Cara Download dan Upluad

Hari Bumi atau Earth Day pada 22 April dapat dirayakan dengan berbagai aktivitas termasuk meramaikan di media sosial lewat unggahan twibbon.


Jeda 3-7 Hari dari Media Sosial Bisa Meningkatkan Kesehatan Mental? Begini Penjelasannya

2 hari lalu

Ilustrasi bermain media sosial. (Unsplash/Leon Seibert)
Jeda 3-7 Hari dari Media Sosial Bisa Meningkatkan Kesehatan Mental? Begini Penjelasannya

Sebuah studi penelitian 2022 terhadap anak perempuan 10-19 tahun menunjukkan bahwa istirahat di media sosial selama 3 hari secara signifikan berfaedah


25 Link Twibbon untuk Semarakkan Hari Kartini 2024

3 hari lalu

Raden Ajeng Kartini. Wikipedia/Tropenmuseum
25 Link Twibbon untuk Semarakkan Hari Kartini 2024

Pemerintah Sukarno memilih hari Kartini untuk diperingati sebagai momentum khusus emansipasi wanita


CekFakta #256 Langkah Mengecek Transparansi Halaman Media Sosial

5 hari lalu

Logo twitter, facebook dan whatsapp. Istimewa
CekFakta #256 Langkah Mengecek Transparansi Halaman Media Sosial

Menelisik Motivasi di Balik Akun Medsos Penyebar Hoaks Melalui Transparansi Halaman


Cara Menonaktifkan Sementara dan Menghapus Permanen Akun Instagram

5 hari lalu

Logo Instagram. Kredit: TechCrunch
Cara Menonaktifkan Sementara dan Menghapus Permanen Akun Instagram

Terdapat dua pilihan ketika ingin rehat dari Instagram, yakni menonaktifkan sementara dan menghapus akun secara permanen.


Saran Psikolog agar Mental Sehat setelah Libur Panjang

8 hari lalu

Ilustrasi keluarga mengisi liburan sekolah dengan camping di alam. Foto: Freepik.com/Jcomp
Saran Psikolog agar Mental Sehat setelah Libur Panjang

Hindari berbagai jenis kegiatan yang membuat tubuh minim bergerak agar mental tetap sehat usai libur panjang Lebaran.


Kelola Penggunaan Media Sosial agar Tidak Stres dengan Tips Berikut

9 hari lalu

Ilustrasi bermain media sosial. (Unsplash/Leon Seibert)
Kelola Penggunaan Media Sosial agar Tidak Stres dengan Tips Berikut

Berikut beberapa tips untuk meminimalkan dampak penggunaan media sosial terhadap tingkat stres pada peringatan Bulan Kesadaran Stres.


Sederet Fakta Khatib Salat Id di Bantul Singgung Dugaan Kecurangan Pemilu dan Berujung Minta Maaf

10 hari lalu

Ilustrasi salat Idul Fitri. REUTERS
Sederet Fakta Khatib Salat Id di Bantul Singgung Dugaan Kecurangan Pemilu dan Berujung Minta Maaf

Khatib salat Id di Bantul, Yogyakarta, mendadak viral di media sosial karena mengangkat materi dugaan kecurangan Pemilu 2024. Berikut sederet faktanya


Sekjen PDIP Sebut Sri Mulyani hingga Basuki Hadimuljono Sahabat Megawati

14 hari lalu

Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menggelar open house terbatas di kediamannya di Jlalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat pada Rabu, 10 April 2024. TEMPO/Amelia Rahima Sari
Sekjen PDIP Sebut Sri Mulyani hingga Basuki Hadimuljono Sahabat Megawati

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyebut empat menteri di kabinet Jokowi yang datang ke rumah Megawati Soekarnoputri sebagai sahabat.