TEMPO.CO, Jakarta - Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, resmi menjabat sebagai Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP). Hendrar dilantik oleh Presiden Jokowi di Istana Negara, Senin pagi, 10 Oktober 2022.
Hendrar menggantikan posisi Abdullah Azwar Anas yang ditunjuk Presiden Jokowi menjadi Menteri Pemberadaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) pada 7 September lalu. Azwar Anas menjabat sebagai Menpan RB untuk mengisi posisi yang ditinggalkan almarhum Tjahjo Kumolo.
Ketiga tokoh tersebut memiliki satu kesamaan. Mereka adalah kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Latar belakang pribadi Hendrar Prihadi
Hendi lahir dan tumbuh di Kota Semarang pada 3 Maret 1971. Dia adalah putra bungsu dari 10 bersaudara pasangan Sunarso dan Sutarmi. Sang ayah, Sunarso merupakan tentara dengan pangkat terakhir Kapten.
Lahir di Semarang pada 3 Maret 1971 (51 tahun), Hendrar merupakan putra bungsu dari 10 bersaudara pasangan Sunarso dan Sutarmi. Ayahnya merupakan tentara dengan pangkat terakhir Kapten.
Sepanjang hidupnya pun dia habiskan di kota kelahirannya tersebut. Setelah lulus Sekolah Menengah Atas (SMA), dia melanjutkan pendidikan di Universitas Katolik Soegijapranata. Dia kemudian melanjutkan pendidikan strata 2 di program Magister Manajemen Universitas Diponegoro. Pria yang akrab di sebut Hendi itu juga menyandang gelar doktor dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Diponegoro.
Hendi tak langsung berkecimpung di dunia politik. Awalnya, dia sempat bekerja di sebuah perusahaan bidang alat kesehatan, CV Daya Prima. Hal itu diakui Hendi sendiri dalam sebuah unggahannya di media sosial Instagram. Hendi mengaku menjadi tenaga pemasaran kaca mata di sana.
Lelah sebagai karyawan, Hendi kemudian membuka perusahaannya sendiri, yaitu CV Sinar Mulia pada 1999. Dia juga tercatat pernah menjadi staf pengajar di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unika Soegijapranata pada 2001-2004.
Berkarir di dunia Politik
Selain sebagai pebisnis, Hendi pun berkecimpung di dunia politik. Dia pernah menjadi Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia atau KNPI Kota Semarang selama dua periode (2004-2008 dan 2008-2011).
Aktif di KNPI membuat dia kemudian bersentuhan dengan partai politik. Hendi pun akhirnya memutuskan untuk menjadi kader PDIP dan ikut dalam Pemilihan Umum (Pemilu 2009) dan akhirnya duduk sebagai anggota DPRD Jawa Tengah periode 2009-2014.
Hanya beberapa bulan menjadi anggota DPRD Jawa Tengah, Hendi dicalonkan PDIP untuk menjadi calon Wakil Wali Kota pada Pemilihan Kepala Daerah Kota Semarang 2010. Dia saat itu mendampingi Soemarmo Hadi Saputro yang juga merupakan kader partai banteng.
Selain menjabat sebagai Wakil Wali Kota Semarang, Hendi juga dipercaya menjadi Ketua DPC PDIP Kota Semarang sejak 2010 hingga saat ini.
Dua tahun menjadi Wakil Wali Kota Semarang, Hendi mendapatkan promosi menjadi Pelaksana Tugas Wali Kota Semarang setelah Soemarmo dijerat Komisi Pemberantasan Korupsi. Pada 21 Oktober 2013, dia pun dipastikan menjadi Wali Kota Semarang setelah vonis terhadap Soemarmo berkekuatan hukum tetap.
Dua tahun berselang, Hendi kembali maju pada Pilkada Kota Semarang. Kali ini, dia menggandeng kader PDIP lainnya Hevearita Gunaryanti Rahayu. Hendi kembali menang. Dengan pasangan yang sama, Hendi pun memenangkan Pilkada Kota Semarang 2021.
Selanjutnya, Jejak sebagai Wali Kota Semarang