Bambang pun mengungkapkan saat ini Polri semestinya harus fokus untuk mengusut tuntas Tragedi Kanjuruhan. Langkah itu dinilainya hanya basa-basi dari Kapolri Listyo Sigit Prabowo.
"Makanya, terlepas dari niat baik untuk mengobati duka korban, janji itu tak lebih dari basa-basi yang tak perlu terucap dari Kapolri," ujarnya.
Listyo Sigit Prabowo sempat menawarkan anak salah satu korban Tragedi Kanjuruhan untuk menjadi polisi saat bertakziah ke rumahnya. Ayah anak tersebut merupakan satu dari 131 Aremania yang tewas akibat peristiwa tersebut.
"Kalau kamu masuk polisi mau enggak?" saat mengunjungi keluarga korban pada Ahad, 4 Oktober 2022.
Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Dedi Prasetyo menyatakan Polri berjanji memberikan fasilitas dan beasiswa untuk menyelesaikan pendidikan hingga sekolah menengah atas (SMA). Selain itu, anak bernama Alfiansyah itu juga akan dibantu untuk mewujudkan cita-citanya menjadi seorang polisi.
"Saat ditanya, adik Alfiansyah ini ingin menjadi polisi, kita akan fasilitasi dengan tetap mengedepankan profesionalisme," kata Dedi dilansir dari Antara, Selasa 4 Oktober 2022.
Hingga saat ini Polri belum menentukan siapa tersangka Tragedi Kanjuruhan. Kapolri baru mencopot Kapolres Malang AKBP Ferli Hidayat dan 9 komandan pasukan Brigade Mobil (Brimob) Polda Jawa Timur. Tim investigasi Polri pun telah memeriksa 35 orang sebagai saksi, 31 diantaranya adalah anggota polisi.