Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tujuan, Syarat, dan Manfaat Sekolah Net Zero DKI Jakarta

image-gnews
Iklan

INFO NASIONAL – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan telah meresmikan empat sekolah Net Zero Carbon pada Rabu, 28 September 2022. Peresmian yang berlangsung di SDN Ragunan 08, Jakarta Selatan, sekaligus penyerahan Sertifikat Greenship Net Zero Healthy dari Green Building Council (GBC) Indonesia kepada empat sekolah tersebut.

“Hari ini kita turut menjadi saksi peristiwa bersejarah, bahwa hari ini kita di Jakarta resmi menjadi tempat pertama sekolah negeri memiliki net zero school, sekolah dengan konsep green building,” kata Gubernur Anies.

Ia menjelaskan latar belakang pembentukan Sekolah Net Zero Carbon di DKI Jakarta. Di seluruh wilayah ibu kota ini, lanjutnya, jumlah bangunan milik Pemprov DKI yang paling banyak adalah sekolah. Menurut data Badan Pusat Statistik DKI, terdapat 5.332 bangunan sekolah pada 2021. Selama ini, masyarakat memahami bahwa seluruh jenis kendaraan jadi produsen emisi karbon terbesar. Padahal bangunan menyumbang emisi hingga 39 persen. “Jadi bangunan itu adalah kontributor terbesar,” ujar Anies.

Karena itu, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memulai program Sekolah Net Zero Carbon sebagai langkah awal upaya menyeluruh terhadap penanggulangan emisi di ibu kota. Terlebih, sekolah menjadi tempat paling tepat, karena di sana berinteraksi peserta didik, pendidik, dan orang tua. Apabila bangunan sekolah dirancang dengan benar, maka proses pembelajaran berjalan jauh lebih baik dan menyenangkan.

“Apa yang terjadi ke tempat ini, begitu datang merasakan suasana yang amat berbeda sebagai sebuah sekolah yang memfasilitasi pembelajaran, Insya Allah pembelajaran yang menyenangkan di tempat ini,” tuturnya.

Program Sekolah Net Zero Carbon juga bertujuan untuk mendidik para siswa sebagai generasi penerus, agar memiliki kesadaran yang tertanam sejak dini tentang betapa penting menjaga bumi. Selain itu juga belajar tentang bangunan yang ramah lingkungan, sehingga sesuai dengan semangat Jakarta sebagai kota global yang masyarakatnya peduli dengan berbagai isu global, salah satunya perubahan iklim.

“Kita ingin gedung-gedung sekolah menjadi inspiratif dan merangsang untuk berpikir serta berimajinasi. Dia akan belajar dari bangunan ini, seperti electrical engineering, lalu solar panel di situ ada fisika murni, ada fisika terapan. Jadi materi yang ada di bangunan ini mendadak menjadi alat ajar untuk para guru,” ungkap Anies.

Saat ini baru empat sekolah yang jadi tonggak awal penerapan Sekolah Net Zero Carbon, yakni SDN Duren Sawit 14, SDN Grogol Selatan 09, SDN Ragunan 08 Pagi, 09, 11 Petang, dan SMAN 96. Namun, rehabilitasi bangunan sekolah berkonsep green building akan diperluas ke seluruh sekolah yang ada di Jakarta. Mulai dari transisi energi dengan solar panel, penggunaan lampu hemat energi, hingga pengelolaan air limbah.

“Kita berharap, pembangunan Sekolah Net Zero ini juga dapat mendorong Jakarta mencapai target net zero emission atau nol emisi karbon pada tahun 2050. Kita sedang berupaya menjadikan kota ini sebagai kota yang berkelanjutan di masa depan,” ucap mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini.

Dalam pengembangan Sekolah Net Zero Carbon, Pemprov DKI Jakarta bekerja sama dengan Green Building Council (GBC) Indonesia. Peran GBC Indonesia yakni terkait dengan simulasi dan analisis desain pasif, terutama simulasi untuk pola aliran udara pada tapak, radiasi matahari pada selubung bangunan, serta simulasi pencahayaan untuk mengetahui apakah performa bangunan sudah baik dan dapat mengurangi penggunaan energi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Simulasi aliran udara dapat membantu memprediksi arah dan kecepatan datang angin secara umum, sehingga para perancang dapat menentukan posisi bukaan untuk memaksimalkan ventilasi alami. Simulasi radiasi matahari pada selubung bangunan membantu mengidentifikasi selubung bangunan yang terkena paparan panas matahari yang dapat mempengaruhi suhu dalam ruangan, sehingga penggunaan AC dapat diminimalkan.

Selain itu, pencahayaan alami merupakan hal yang sangat penting di sekolah, karena mempengaruhi performa belajar anak. Untuk meningkatkan efisiensi penggunaan energi dalam penerangan atau lampu, cahaya matahari alami harus dimanfaatkan dengan tetap memperhatikan kenyamanan termal dalam ruang.

Kepala Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta, Nahdiana, menjelaskan, syarat dasar program Sekolah Net Zero Carbon. Pertama, terkait aspek kesehatan dan kenyamanan dalam ruang. Setiap kelas di sekolah harus memiliki kondisi ruangan yang dirancang memiliki ventilasi alami, atau ruangan dengan pengkondisian udara memenuhi kriteria bukaan dan kriteria pergantian udara yang sesuai kriteria EEC 4 New Building 2.0 serta kriteria IHC P New Building 2.0. Ruangan juga memiliki tingkat kenyamanan visual yang berarti menggunakan pencahayaan dengan iluminasi (tingkat pencahayaan) ruangan, sesuai dengan kriteria IHC 5 New Building 2.0

Syarat kedua, memiliki aspek intensitas konsumsi energi bangunan.
Syarat ketiga, yakni aspek pengurangan emisi karbon. Artinya, energi yang dihasilkan oleh energi terbarukan minimal 10% dari total kebutuhan energi Sekolah.

“Salah satu contoh sumber energi terbarukan yang telah diaplikasikan pada sekolah negeri di DKI Jakarta adalah penerapan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di atap atau biasa disebut juga dengan Solar Panel/Solar Cell,” kata Nahdiana.

Sekolah yang menerapkan program ini, tambahnya, memiliki sejumlah manfaat yang dapat dirasakan langsung. Pertama, dapat meningkatkan kualitas udara yang lebih baik di lingkungan sekolah, sehingga bisa meminimalkan penyebaran partikel dan virus yang berbahaya di dalam ruangan.

Kedua, meningkatkan kenyamanan dari segi visual dan termal, sehingga dapat menciptakan suasana kondusif bagi guru serta siswa untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Ketiga, menghemat energi listrik, sehingga dapat menurunkan biaya bulanan listrik. “Terakhir, tentunya turut membantu dalam pengendalian iklim global melalui pengurangan emisi karbon pada sektor bangunan sekolah,” ujar Nahdiana.

Tentunya, guru juga berperan besar dalam menerapkan sekolah yang lebih ramah lingkungan. Karena itu, Nahdiana mengimbau agar para guru melakukan sejumlah langkah, yakni meminimalkan penggunaan konsumsi energi seperti pendingin ruangan (AC), selain menambahkan dan memelihara tumbuhan di lingkungan sekolah untuk menciptakan iklim mikro yang lebih sejuk serta dapat menyaring udara kotor. “Guru juga harus memelihara dan merawat teknologi energi terbarukan yang terpasang seperti PLTS,” pungkasnya. (*)

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Bamsoet: Perikhsa Siap Gelar 'Deffensive Shooting' pada Juli

1 jam lalu

Bamsoet: Perikhsa Siap Gelar 'Deffensive Shooting' pada Juli

Sebelum lomba digelar, peserta akan dibekali pengetahuan tentang teknik menembak, teknik bergerak, hingga teknik mengisi ulang peluru (reload magazine).


Bamsoet Dukung UI Racing Team Berlaga di Formula Student Czech 2024

1 jam lalu

Bamsoet Dukung UI Racing Team Berlaga di Formula Student Czech 2024

Bambang Soesatyo mendukung para mahasiswa Universitas Indonesia (UI) yang tergabung dalam UI Racing Team ikut dalam kompetisi Formula Student Czech 2024


Pegadaian Raih Laba Rp.1,4 Triliun di Kuartal I/2024

2 jam lalu

Pegadaian Raih Laba Rp.1,4 Triliun di Kuartal I/2024

Kinerja memuaskan ini merupakan kado indah untuk Pegadaian yang telah genap berusia 123 tahun.


BNPT Apresiasi Kerja Sama Penanggulangan Terorisme dengan Uni Eropa

2 jam lalu

BNPT Apresiasi Kerja Sama Penanggulangan Terorisme dengan Uni Eropa

Indonesia menjadi role model upaya penanggulangan terorisme. Uni Eropa sangat ingin belajar dari Indonesia.


AHY Gambarkan Nasib Jakarta setelah IKN Beroperasi

4 jam lalu

Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Tempo/Pribadi Wicaksono
AHY Gambarkan Nasib Jakarta setelah IKN Beroperasi

Menteri Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyampaikan gambaran kondisi Jakarta setelah IKN beroperasi sebagai ibu kota negara.


Wacana Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat Berpotensi Langgar UU Penerbangan

4 jam lalu

Anggota Komisi V DPR RI Sigit Sosiantomo. Foto: Arief/vel
Wacana Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat Berpotensi Langgar UU Penerbangan

Penarikan iuran yang akan dimasukkan dalam komponen perhitungan harga tiket pesawat itu dinilainya berpotensi melanggar Undang-Undang (UU).


Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

4 jam lalu

Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Fathan Subchi di Widya Chandra IV Nomor 23, Jakarta, Sabtu (20/4/2024). Foto : Oji/Novel
Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Fathan Subchi meminta pemerintah untuk mencari langkah antisipatif untuk menyelamatkan perekonomian Indonesia, salah satunya adalah dengan cara menyisir belanja tidak prioritas.


Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile

4 jam lalu

Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile

Kompetisi profesional kasta tertinggi di Indonesia yaitu PLN Mobile Proliga 2024 siap digelar mulai 25 April 2024. Untuk memudahkan pecinta voli yang ingin menonton langsung gelaran ini di lokasi pertandingan, tiket pertandingan dapat dibeli melalui aplikasi PLN Mobile.


Telkomsel Jaga Bumi Peringati Hari Bumi Sedunia

5 jam lalu

Telkomsel Jaga Bumi Peringati Hari Bumi Sedunia

Lebih dari 15 ribu pohon telah ditanam di 8 lokasi sepanjang tahun 2023 sebagai bagian dari program Telkomsel Jaga Bumi Carbon Offset. Selain itu, lebih dari 75 ribu pavement block dan 20 ribu phone holder diproduksi dari limbah plastik dan bekas cangkang kartu SIM melalui program Waste Management.


Pelindo Regional 4 Catat 667.012 Jumlah Penumpang

5 jam lalu

Pelindo Regional 4 Catat 667.012 Jumlah Penumpang

Arus balik Lebaran Idul Fitri 1445 Hijriah atau 2024 Masehi sudah hampir mencapai H+15. Kapal dan penumpang sudah keluar masuk pelabuhan, utamanya pelabuhan-pelabuhan kelolaan Pelindo di Regional 4 yang berada di Kawasan Timur Indonesia (KTI).