TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengaku telah menindaklanjuti usulan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri untuk berdiskusi dengan tiga matra TNI. Usulan disampaikan Megawati karena mempertanyakan kenapa sistem pertahanan Indonesia saat ini terkesan maju mundur.
"Iya sudah, hari Senin (3 Oktober) kemarin saya memanggil Panglima TNI beserta kepala staf, darat, laut, udara, jadi kami berbicara," kata Jokowi saat ditemui usai peringatan HUT ke-77 TNI di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu, 5 Oktober 2022.
Jokowi mengatakan pertemuan itu untuk mengantisipasi perubahan politik global. "Karena setiap hari setiap minggu setiap bulan, perubahan politik global harus betul-betul kita waspadai," kata kepala negara. Tapi, Ia belum merinci tidak lanjut apa yang dilakukan setelah pertemuan ini.
Sebelumnya, pernyataan Megawati disampaikan saat memberikan kuliah umum di Seskoal, Selasa, 4 Oktober 2022. Di sana, Presiden Indonesia kelima ini menjelaskan bahwa Indonesia harus membangun kekuatan pertahanannya atas cara pandang geopolitik.
Untuk itu, Megawati mengusulkan agar Jokowi bertemu dengan tiga matra TNI untuk membahas bagaimana postur pertahanan Indonesia ke depan berkaitan dengan cara pandang geopolitik.
Megawati mengingatkan kalau Indonesia adalah negara archipelago yang terdiri dari kepulauan dan laut yang menutupi dan jadi perekat negeri. Megawati pun menyampaikan bahwa isu ini yang dibahasnya dengan Jokowi.
"Saya juga bilang sama Pak Jokowi. Pak Jokowi, sistem pertahanan kita kok istilahnya maju mundur. Siapa yang sebenarnya yang utama?" kata Megawati. "Kalau saya minta, kumpulkan semua. Ini yang namanya gotong royong, musyawarah untuk mufakat. Bagimana untuk masa depan pertahanan kita," kata dia.
Ia kemudian mengurai peran dan sejarah tiap angkatan yang sama pentingnya. Namun untuk postur pertahanan TNI ke depan, Megawati menilai perlu ada pembahasan mendalam bersama Jokowi. Terutama mengingat Indonesia negara archipelago.
Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa enggan merinci hasil pertemuan bersama dengan kepala staf dan Jokowi. "Ada, tak bisa saya sampaikan, tapi intinya kami harus lebih baik, itu kesimpulan (pertemuan)," kata dia.
Kala ditanya apakah postur TNI saat ini sudah mencerminkan negara archipelago, seperti yang disinggung Megawati, Andika juga menjawab diplomatis. "Bagi saya kami harus berusaha dan bekerja dengan apa yang kami punya, kalau mengharap-harapkan, nanti kami tidak bekerja," ujarnya.
Baca juga: Jokowi Tanya Tunjangan Prajurit Perbatasan: Gak Usah Takut Panglima