Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kompolnas Sebut Kapolres Malang Tak Perintahkan Penggunaan Gas Air Mata di Kanjuruhan

Reporter

Editor

Juli Hantoro

image-gnews
Sejumlah alas kaki berserakan pascakerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang, Jawa Timur, Senin, 3 Oktober 2022. Sampah hingga sejumlah alas kaki terlihat di tribun penonton pascakerusuhan. ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani
Sejumlah alas kaki berserakan pascakerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang, Jawa Timur, Senin, 3 Oktober 2022. Sampah hingga sejumlah alas kaki terlihat di tribun penonton pascakerusuhan. ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -  Kapolres Malang nonaktif Ajun Komisaris Besar Ferli Hidayat mengaku tidak memerintahkan secara langsung kepada anggotanya untuk melepaskan tembakan gas air mata di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Pernyataan Ferli itu diungkap oleh anggota Komisi Kepolisian Nasional atau Kompolnas Albertus Wahyurudhanto yang mengatakan telah melakukan konfirmasi langsung kepada Ferli soal penggunaan gas air mata untuk mengurai massa.

"Tidak ada perintah dari Kapolres untuk melakukan penguraian massa dengan tindakan excessive dengan gas air mata, tidak ada," ucap Wahyu.

Wahyu menjelaskan, Kapolres Malang nonaktif telah menjalankan tugasnya secara prosedural, dimana sudah ada tindakan antisipasi dengan memberikan arahan langsung kepada para personel yang bertugas saat apel sebelum pertandingan.

Menurutnya, tindakan pencegahan itu sudah disiapkan oleh Kapolres Malang nonaktif sebelum laga antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang tersebut dilaksanakan.

"Sudah disampaikan pada saat apel lima jam sebelumnya. Jadi ini memang kami melihat ada tindakan preventif yang sudah dilakukan, dari internal kepolisian, kapolres melihat secara prosedural sudah dijalankan," ujarnya.

Adapun soal pintu yang terkunci, Wahyu mengatakan Ferli tidak mengunci dan menutup pintu keluar dari Stadion Kanjuruhan.

"Sudah kami konfirmasi Kapolres, bahwa tidak ada perintah untuk menutup pintu. Sehingga harapannya memang 15 menit (sebelum pertandingan usai) itu dibuka, tetapi tidak diketahui mengapa ada pintu terkunci," katanya.

Seorang pendukung Arema FC Eko Arianto kepada Tempo mengungkapkan jika pintu keluar Stadion Kanjuruhan tertutup usai pertandingan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pria 29 tahun itu mengisahkan, saat Tragedi Kanjuruhan pecah, dia tengah berada di luar stadion. Setelah peluit panjang dibunyikan, dia mendengar lima tembakan gas air mata. 

Tiba-tiba, dia mendengar suara jeritan dan orang menggedor di pintu 10. “Terdengar banyak yang menggedor dan menjerit,” katanya.

Eko mengatakan berhasil masuk ke dalam stadion dan menolong korban. Dia melihat di sana sudah seperti kuburan massal.

Tragedi Kanjuruhan pecah setelah pertandingan Arema FC versus Persebaya usai. Para penggemar Arema kemudian menuju lapangan, namun polisi memukul mundur mereka.

Tembakan gas air mata juga diarahkan ke tribun penonton yang mengakibatkan penoton berlarian panik keluar.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mencopot Kapolres Malang Ajun Komisaris Besar Ferli Hidayat imbas dari tragedi Kanjuruhan Malang yang menewaskan ratusan suporter Arema FC.

"Malam ini Bapak Kapolri mengambil keputusan menonaktifkan dan mengganti Kapolres Malang," kata Kadivhumas Polri Irjen Dedi Prasetyo, Senin, 3 Oktober 2022. 

Baca juga: 2 Polisi Korban Tragedi Kanjuruhan Dapat Kenaikan Pangkat

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Israel Tembakkan Gas Air Mata ke Arah Keluarga Tahanan Palestina yang Akan Dibebaskan

6 hari lalu

Seorang petugas polisi perbatasan Israel menembakkan tabung gas pengendali massa, ketika warga Muslim Palestina mencoba mengadakan salat Jumat di jalan di luar Kota Tua Yerusalem, di tengah gencatan senjata sementara di Gaza antara Hamas dan Israel, di Yerusalem 24 November 2023. REUTERS/ Ammar Awad
Israel Tembakkan Gas Air Mata ke Arah Keluarga Tahanan Palestina yang Akan Dibebaskan

Tentara Israel menembakkan gas air mata ke arah keluarga tahanan Palestina dan warga di pos pemeriksaan Beitunia, dekat Ramallah, Tepi Barat.


Sebelum Firli Bahuri Jadi Tersangka, Kompolnas Harapkan Ini dari Polda Metro Jaya

8 hari lalu

Ketua KPK Firli Bahuri menaiki mobil seusai menjalani pemeriksaan dugaan kasus pemerasan terhadap Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo di Mabes Polri, Jakarta, Kamis, 16 November 2023. Usai pemeriksaan, Firli Bahuri menutupi wajahnya dengan tas hitam guna menghindar dari wartawan. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Sebelum Firli Bahuri Jadi Tersangka, Kompolnas Harapkan Ini dari Polda Metro Jaya

Saat itu beberapa saat sebelum Polda Metro Jaya akhirnya mengumumkan penetapan Firli Bahuri sebagai tersangka tindak pidana korupsi.


Polisi Gunakan Gas Air Mata Saat Bubarkan Supporter Gresik United, Aliansi Masyarakat Sipil Singgung Tragedi Kanjuruhan

11 hari lalu

Kericuhan suporter Gresik United dengan pihak keamanan dalam pertandingan Liga 2 di Gresik.
Polisi Gunakan Gas Air Mata Saat Bubarkan Supporter Gresik United, Aliansi Masyarakat Sipil Singgung Tragedi Kanjuruhan

Aliansi Masyarakat Sipil untuk Reformasi Kepolisian mengecam keras peristiwa penembakan gas air mata saat pembubaran supporter di lingkungan Stadion Gelora Joko Samudro, Gresik pada 19 November 2023.


Liga 2: Kenapa Gas Air Mata Dipakai untuk Atasi Ricuh Suporter Gresik United? Begini Penjelasan Polisi

11 hari lalu

Tangkapan layar sejumlah aparat berjaga di luar stadion usai pertandingan Liga 2 antara Gresik United dan Deltras FC di Stadion Gelora Joko Samudro, Gresik, Jawa Timur, Minggu sore, 19 November 2023. ANTARA/Naufal Ammar Imaduddin
Liga 2: Kenapa Gas Air Mata Dipakai untuk Atasi Ricuh Suporter Gresik United? Begini Penjelasan Polisi

Polisi mengatakan terpaksa menembakkan gas air mata karena suporter yang semakin beringas usai laga Gresik United melawan Deltras FC pada laga Liga 2.


Koalisi Sipil Desak Bawaslu Usut Dugaan Polisi Memasang Baliho Prabowo-Gibran di Jatim

20 hari lalu

Ilustrasi pemilu. REUTERS
Koalisi Sipil Desak Bawaslu Usut Dugaan Polisi Memasang Baliho Prabowo-Gibran di Jatim

Koalisi Masyarakat Sipil Untuk Pemilu Demokratis mendesak Bawaslu, Kompolnas, dan Komnas HAM untuk menyelidiki dugaan keterlibatan polisi dalam pemasangan baliho Prabowo-Gibran di Jawa Timur.


Kompolnas Awasi Langsung Pengamanan Pendaftaran Peserta Pemilu 2024 Hari Pertama

42 hari lalu

Komisioner Kompolnas Pudji Hartanto Iskandar. Foto: Istimewa
Kompolnas Awasi Langsung Pengamanan Pendaftaran Peserta Pemilu 2024 Hari Pertama

Kompolnas turun langsung melakukan monitoring terhadap pengamanan agenda pendaftaran calon peserta Pilpres 2024. Begini responsnya.


Kompolnas Nilai Kasus Dugaan Pemerasan oleh Pimpinan KPK Sebaiknya Ditangani Bareskrim

51 hari lalu

Anggota Kompolnas Yusuf Warsyim kunjungi Polda Sumut. ANTARA/HO
Kompolnas Nilai Kasus Dugaan Pemerasan oleh Pimpinan KPK Sebaiknya Ditangani Bareskrim

Kompolnas menilai penanganan kasus dugaan pemerasan oleh pimpinan KPK terhadap SYL sebaiknya ditangani oleh Bareskrim, bukan di Polda Metro Jaya.


Kasus Syahrul Yasin Limpo dalam Sorotan IPC-ICW-Kompolnas

51 hari lalu

Syahrul Yasin Limpo dan Firli Bahuri . ANTARA, TEMPO
Kasus Syahrul Yasin Limpo dalam Sorotan IPC-ICW-Kompolnas

Kasus Syahrul Yasin Limpo disorot IPC, ICW, dan Kompolnas. Apa yang mereka sorot?


Kompolnas Akan Awasi Penanganan Kasus Dugaan Pemerasan terhadap SYL: Agar Tak Mandek dan Transparan

51 hari lalu

Anggota Kompolnas Yusuf Warsyim kunjungi Polda Sumut. ANTARA/HO
Kompolnas Akan Awasi Penanganan Kasus Dugaan Pemerasan terhadap SYL: Agar Tak Mandek dan Transparan

Kompolnas memastikan akan turut mengawasi penanganan kasus dugaan pemerasan mantan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL)


Walhi Duga Polisi Dukung Perusahaan soal Konflik Seruyan: Ini Polri atau Satpam Perusahaan?

53 hari lalu

Warga Bangkal, Kabupaten Seruyan, yang menjadi korban tembakan polisi yang berjaga di kebun kelapa sawit PT HMBP atau Best Group. Istimewa
Walhi Duga Polisi Dukung Perusahaan soal Konflik Seruyan: Ini Polri atau Satpam Perusahaan?

Walhi Nasional menduga polisi mendukung pihak perusahaan dalam konflik yang menewaskan satu warga di Bangkal, Seruyan, Kalimantan Tengah.