Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kampung Yokiwa dan Kisah Ikan Yowoli yang Hilang

image-gnews
Iklan

INFO NASIONAL  – Perkenalkan: Kampung Yokiwa. Inilah salah satu kampung Adat di ujung Danau Sentani Timur,  Kabupaten Jayapura, Papua. Kampung ini didiami lebih dari 116 kepala keluarga (KK) dan 526 jiwa.

Di kampung ini ada pahatan patung ikan Yowi. Ikan Yowi dalam Bahasa Orang Sentani disebut Yowoli. Ikan Yowoli merupakan salah satu kekayaan tempo dulu yang banyak ditemukan di Kampung Yokiwa. Dulu, kampung ini merupakan salah satu kampung yang menjadi pusat peresebaran ikan yang kini menghilang dan tinggal legenda tersebut.

Barnabas Awoitauw, tokoh masyarakat dan mantan kepala Kampung Yokiwa menuturkan, Yowi atau Yowoli merupakan ikan legenda yang merupakan kekayaan masa lalu orang Yokiwa. Saat musim ikan Yowi, pria-pria di Kampung Yokiwa akan membuat pagar atau perangkap untuk menjebak ikan Yowoli/Yowi. Setelah kurungan atau perangkap ikan yang dibuat dari kayu terisi penuh oleh Ikan Yowi, Barnabas Awoitauw melanjutkan, panen akan dimulai menggunakan tombak ikan atau Khonim dalam bahasa Sentani.  Hasilnya bisa mencapai ratusan ekor.

“Setelah terkumpul banyak, maka hasil ikan Yowi akan dibagi ke seluruh warga di pinggiran Danau Sentani sebagai bentuk rasa syukur kepada pencipta. Dulu tradisi membagi-bagi ikan Yowi itu bertujuan supaya Yowi akan terkumpul banyak lagi,“ ungkapnya.

“Ikan Yowoli itu kini menjadi legenda. Untuk itu, kami buat pahatan patung Yowoli atau patung ikan Yowi  sebagai lambang kekayan Yokiwa dulu, yang kaya akan sumberdaya alam, apalagi ikan Yowi,“ Kata Barnabas Awoitauw, belum lama ini.

Barnabas Awoitauw menambahkan, bahwa ikan Yowi dalam Bahasa Sentani Ayapo “Yowi”, sedangkan bahasa Yokiwa “Yowoli “ dan bahasa Sentani Tengah “Yoki”.

Namun, menurut Nabas, panggilan Barnabas Awoitauw, ikan ini diduga sudah tak ada lagi di Sentani. “Banyak pihak berpendapat kalau ikan Yowi sudah hilang dari Danau Sentani,” ujarnya. Namun, ia yakin, ikan legenda tersebut masih ada dan hidup di dasar Danau Sentani dan akan muncul di waktu-waktu tertentu. 

Mama Pulanda, salah satu perempuan asal Danau Sentani, menambahkan bahwa ikan legenda tersebut bermukim atau berkumpul di dua tempat di Danau Sentani, yakni di Kampung Yokiwa di Kali Itauw Fili atau sekarang dikenal sebagai Kali Jaufuri, dan di Kampung Dondai. “Yowi, menurut cerita orangtua, terdapat di Yokiwa dan Dondai, “ kata Mama Pulanda. 

Selain Yowi, beberapa spesies asli Danau Sentani yang ikut hilang atau punah adalah ikan Kahemoli, Himeng, Kahebey, Khandey, ikan Gergaji, dan Ebeuw/Kura-kura. Diharapkan, KMAN VI dapat menjadi momen untuk mengangkat kembali nilai sejarah Danau Sentani agar dapat dilindungi.(*)

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Bamsoet Resmikan Sirkuit Gokart Electric Tercepat Pertama di Indonesia

9 jam lalu

Bamsoet Resmikan Sirkuit Gokart Electric Tercepat Pertama di Indonesia

Bambang Soesatyo meresmikan Barcode Gokart Electric di Mall of Indonesia (MOI).


PNM Mekaar Kembangkan Usaha Jamu Nasabah

9 jam lalu

PNM Mekaar Kembangkan Usaha Jamu Nasabah

Di PNM Mekaar, nasabah tidak harus mensyaratkan agunan dan tidak harus memiliki usaha yang sudah mapan. Bahkan orang yang baru akan memulai usaha bisa mendapatkan pinjaman.


Jelang Pernikahan Anaknya, Bamsoet Gelar Pengajian dan Siraman

10 jam lalu

Jelang Pernikahan Anaknya, Bamsoet Gelar Pengajian dan Siraman

Bamsoet bersama keluarga menyelenggarakan prosesi pengajian dan siraman menggunakan adat Sunda untuk putri ke limanya, Saras Shintya Putri atau Cacha yang akan menikah dengan Avicenna Athalla Zaki Ghani Alli atau Athalla, pada Sabtu, 20 April 2024.


Kabel yang Akibatkan Kecelakaan di Medan Dipastikan Bukan Milik Telkom

12 jam lalu

Kabel yang Akibatkan Kecelakaan di Medan Dipastikan Bukan Milik Telkom

Telkom berusaha untuk memberikan pelayanan terbaik melalui perangkat dan aset-aset yang dimiliki.


Fatalitas Korban Laka Menurun di Periode PAM Lebaran 2024

12 jam lalu

Fatalitas Korban Laka Menurun di Periode PAM Lebaran 2024

Selama periode PAM Lebaran 2024, Jasa Raharja mencatat santunan yang diserahkan sejumlah Rp30,72 miliar, turun 6,88 persen dibandingkan periode PAM Lebaran tahun sebelumnya yang mencapai Rp32,98 miliar.


Bamsoet Dukung Gelaran Pecah VW 2024 Dapatkan Rekor MURI

13 jam lalu

Bamsoet Dukung Gelaran Pecah VW 2024 Dapatkan Rekor MURI

Event akan melibatkan berbagai komunitas VW di Indonesia.


Tabungan Emas Pegadaian Bisa jadi Aset Masa Depan

13 jam lalu

Tabungan Emas Pegadaian Bisa jadi Aset Masa Depan

Sekretaris Perusahaan PT Pegadaian, Zulfan Adam mengatakan, jika ingin memiliki investasi jangka panjang dalam bentuk emas, Tabungan Emas Pegadaian bisa menjadi salah satu solusi.


Menteri PANRB: Transformasi Digital RI Diapresiasi Global

13 jam lalu

Menteri PANRB: Transformasi Digital RI Diapresiasi Global

Saat ini Indonesia mengebut transformasi digital


BINUS University Kukuhkan Prof. Ngatindriatun Sebagai Guru Besar, Gagas Smart Farming 5.0

14 jam lalu

BINUS University Kukuhkan Prof. Ngatindriatun Sebagai Guru Besar, Gagas Smart Farming 5.0

Kegiatan tridharma perguruan tinggi dalam ketahanan pangan khususnya pengembangan Smart Farming 5.0 harus menyatukan keilmuan multidisipliner klaster ekonomi, pertanian dan teknik.


Risma Memberikan Kuliah Umum di Universitat Hamburg Jerman

15 jam lalu

Risma Memberikan Kuliah Umum di Universitat Hamburg Jerman

Menteri Sosial, Tri Rismaharini, mendapat sambutan hangat saat memberikan kuliah umum di Asien-Afrika Institut, Universitt Hamburg, Jerman.