Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tragedi Kanjuruhan Renggut Ratusan Nyawa, Pengamat Hukum: Polisi, PSSI, hingga Panpel Bisa Dipidana

image-gnews
Sejumlah polisi melintas di pinggir lapangan Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Minggu 2 Oktober 2022. erusuhan yang terjadi di stadion tersebut menyebabkan 13 unit mobil rusak, 10 unit diantaranya mobil polisi dan tiga unit mobil pribadi. ANTARA FOTO/Zabur Karuru
Sejumlah polisi melintas di pinggir lapangan Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Minggu 2 Oktober 2022. erusuhan yang terjadi di stadion tersebut menyebabkan 13 unit mobil rusak, 10 unit diantaranya mobil polisi dan tiga unit mobil pribadi. ANTARA FOTO/Zabur Karuru
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat hukum pidana dari Universitas Islam Indonesia, Mudzakkir mengungkapkan bahwa ada tiga pihak yang bisa dipidana akibat Tragedi Kanjuruhan di Malang, Jawa Timur, pada Sabtu, 1 Oktober 2022. Mudzakir menyatakan tragedi itu sebagai kelalaian yang mengakibatkan ratusan orang meninggal.

Ketiga pihak yang  menurut Mudzakkir bisa dijerat dengan tindak pidana adalah pimpinan PSSI, penyelenggara pertandingan, hingga aparat kepolisian.

"Menurut analisis hukum pidana yang saya lakukan terhadap perbuatan yang saya sebutkan di atas adalah karena kealpaanya menimbulkan akibat matinya orang lain ditujukan kepada panitia penyelenggara pertandingan sepakbola, pimpinan PSSI dan Kepolisian Polres Malang," ujarnya saat dihubungi Senin 3 Oktober 2022.

Ketua PSSI disebut bertanggung jawab dalam penjualan tiket

Pihak PSSI menurut Mudzakkir seharusnya bertanggung jawab penuh pada insiden ini. Termasuk dalam hal ini mengawasi penjualan tiket yang membuat penonton membludak.

"Ketua PSSI sebagai penanggungjawab sepak bola nasional yang semestinya mengawasi setiap penyelanggaraan sepak bola. Termasuk mengawal penjualan tiket penonton dan kapasitas maksimal stadion," kata Mudzakkir.

Kesalahan polisi mengakibatkan Aremania mengamuk

Kepolisian, khususnya Polres Malang, menurut Mudzakkir tidak mengantisipasi potensi terjadinya keadaan kekacauan dalam pertandingaan sepak bola BRI Liga 1 antara Arema FC vs Persebaya Surabaya tersebut. Apalagi tindakan represif aparat tersebut membuat amukan massa.

"Fakta menunjukan karena emosi masa akhirnya ditujukan kepada kepolisian yang kendaraan dinasnya digulingkan dan dibakar masa. Hal itu sebagai bukti awal ada sikap tindak atau kelakuan polisi yang gagal merespon terhadap massa seccara proporsional dan terukur yang mengakibat emosi masa," kata dia.

Mudzakkir menjelaskan bahwa kesalahan polisi ini termasuk di dalamnya penggunaan gas air mata. Penggunaan gas air mata di dalam stadion sebelumnya telah dilarang oleh federasi sepak bola dunia FIFA. 

"Mengingat jumlah korban yang meninggal amat sangat banyak telah menggerakan hukum pidana karena kealpaannya menimbulkan akibat matinya kurang lebih 125 orang," katanya.

Jika ada pelanggaran lain mengenai standar penanganan masa supporter sepak bola yang ada ancaman pidananya akan dikenakan sanksi pidana pada undang-undang tersebut.

"Sanksi administrasi dapat dijatuhkan terlebih dahulu terhadap panitia dan pimpinan PSSI dan kepolisian RI," kata Mudzakkir.

Tragedi Kanjuruhan terjadi pasca laga BRI Liga 1 antara Arema FC vs Persebaya Surabaya berakhir dengan skor 2-3. Aremania yang tak puas dengan hasil itu masuk ke lapangan dan terlibat kericuhan dengan aparat kepolisian. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Polisi lantas melepaskan tembakan gas air mata ke arah tribun untuk membubarkan massa. Suporter yang panik lantas berdesakan keluar sehingga mengalami sesak nafas dan kekurangan oksigen. 

Penggunaan gas air mata oleh kepolisian itu menjadi permasalahan karena melanggar aturan keselamatan FIFA. Dalam aturannya, FIFA melarang aparat untuk membawa dan menggunakan senjata api maupun gas air mata di dalam stadion. Akibat masalah ini, Kapolri mencopot Kapolres Malang AKBP Ferli Hidayat dan 9 komandan Brimob Polda Jawa Timur. Sebanyak 28 anggota polisi pun menghadapi pemeriksaan kode etik. 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Erick Thohir Buka Peluang Naturalisasi Emil Audero, tapi Tak Ingin Memaksa

20 jam lalu

Ketua Umum PSSI Erick Thohir dan penjaga gawang Inter Milan Emil Audero. Sumber Instagram @erickthohir.
Erick Thohir Buka Peluang Naturalisasi Emil Audero, tapi Tak Ingin Memaksa

Erick Thohir memberi sinyal positif soal rencana naturalisasi penjaga gawang keturunan Indonesia, Emil Audero Mulyadi.


Soal Dugaan Match Fixing Laga Bhayangkara FC vs Persik Kediri di Liga 1, Ini Kata Erick Thohir

22 jam lalu

Ketum PSSI Erick Thohir. PSSI.org
Soal Dugaan Match Fixing Laga Bhayangkara FC vs Persik Kediri di Liga 1, Ini Kata Erick Thohir

Erick Thohir mengirim surat ke Komite Disiplin PSSI menanggapi laporan dugaan match fixing di laga Bhayangkara FC vs Persik Kediri.


Erick Thohir Ungkap Ada Tiga Calon Direktur Teknik PSSI, Salah Satunya dari Eropa

23 jam lalu

Ketua Umum PSSI Erick Thohir saat ditemui di Menara Danareksa, Jakarta Pusat, Jumat, 19 April 2024. TEMPO/Randy
Erick Thohir Ungkap Ada Tiga Calon Direktur Teknik PSSI, Salah Satunya dari Eropa

Ketua Umum PSSI Erick Thohir akan mewawancarai ketiga kandidat direktur teknik baru PSSI di Qatar.


Erick Thohir: Transformasi Sepak Bola Indonesia Masih Butuh Waktu

1 hari lalu

Ketua Umum PSSI Erick Thohir dan Wakil Ketua Umum PSSI Zainudin Amali saat ditemui di Menara Danareksa, Jakarta Pusat, Kamis, 14 Maret 2024. TEMPO/Randy
Erick Thohir: Transformasi Sepak Bola Indonesia Masih Butuh Waktu

Erick Thohir mengatakan PSSI melakukan sinkronisasi program kompetisi berjenjang sehingga mampu menciptakan komposisi Timnas Indonesia yang merata.


Hari Ulang Tahun ke-94 PSSI, Erick Thohir Ingin Ciptakan Sepak Bola Bersih dan Berprestasi

1 hari lalu

Ketua Umum PSSI Erick Thohir memberikan penjelasan dalam rapat Exco PSSI bersama PT Liga Indonesia Baru (LIB) di Jakarta, Rabu, 3 April 2024. ANTARA/HO-Dok. PSSI
Hari Ulang Tahun ke-94 PSSI, Erick Thohir Ingin Ciptakan Sepak Bola Bersih dan Berprestasi

Pembenahan Timnas Indonesia menjadi fokus Ketua Umum PSSI Erick Thohir pada 2024. Apa lagi?


Timnas U-23 Indonesia Kalahkan Australia 1-0 di Piala Asia U-23 2024, Erick Thohir: Luar Biasa

1 hari lalu

Timnas Indonesia U-23 menghadapi Australia U-23 di pekan kedua babak penyisihan Grup A AFC U-23 Asian Cup. FOTO/X
Timnas U-23 Indonesia Kalahkan Australia 1-0 di Piala Asia U-23 2024, Erick Thohir: Luar Biasa

Kemenangan timnas U-23 Indonesia atas Australia itu membuat posisinya naik ke peringkat kedua klasemen sementara Grup A Piala Asia U-23 2024.


Erick Thohir Terpukau Tonton Timnas Indonesia U-23 Kalahkan Australia di Piala Asia U-23 2024

1 hari lalu

Ketua Umum PSSI Erick Thohir memberikan penjelasan dalam rapat Exco PSSI bersama PT Liga Indonesia Baru (LIB) di Jakarta, Rabu, 3 April 2024. ANTARA/HO-Dok. PSSI
Erick Thohir Terpukau Tonton Timnas Indonesia U-23 Kalahkan Australia di Piala Asia U-23 2024

Apa kata Ketua Umum PSSI Erick Thohir setelah Timnas Indonesia U-23 mengalahkan Australia 1-0 di laga kedua Piala Asia U-23 2024?


Satgas Anti Mafia Bola Selidiki Pertandingan Liga 1 antara Persik Kediri dan Bhayangkara FC yang Berakhir 0-7

2 hari lalu

Akmal Marhali. Foto: Istimewa
Satgas Anti Mafia Bola Selidiki Pertandingan Liga 1 antara Persik Kediri dan Bhayangkara FC yang Berakhir 0-7

Satgas Anti Mafia Bola menyelidiki pertandingan Liga 1 Indonesia antara Persik Kediri versus Bhayangkara FC yang berakhir 0-7.


Piala Dunia Antarklub 2025 Pakai Format Baru: Ini 24 Tim yang Sudah Lolos, Slot UEFA Sudah Terpenuhi

2 hari lalu

Ilustrasi sepak bola. Reuters
Piala Dunia Antarklub 2025 Pakai Format Baru: Ini 24 Tim yang Sudah Lolos, Slot UEFA Sudah Terpenuhi

Piala Dunia Antarklub 2025 alias FIFA Club World Cup 2025 akan memakai format baru, diikuti 32 tim. Ini daftar yang sudah lolos.


Mengenal Wasit Nasrullo Kabirov yang Diprotes oleh Erick Thohir

2 hari lalu

Nasrullo Kabirov. (Foto: Antara/AFC)
Mengenal Wasit Nasrullo Kabirov yang Diprotes oleh Erick Thohir

Keputusan kontroversial wasit Nasrullo Kabirov dalam laga pembuka Piala Asia U-23 2024 antara timnas Indonesia melawan Qatar