TEMPO.CO, Jakarta - Tim Gabungan Independen Pencari Fakta atau TGIPF Tragedi Kanjuruhan akan mulai bekerja untuk mengumpulkan keterangan dari berbagai pihak mulai Selasa, 4 Oktober 2022. Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Mahfud Md akan ikut menggali kemungkinan adanya pelaku pidana di luar lapangan.
"Nanti tim inilah yang akan menggali dan akan menyampaikan ke presiden," kata Mahfud Md dalam konferensi pers, Senin, 3 Oktober 2022.
Mahfud menyebut upaya pro justicia akan dilakukan oleh Polri dalam 2-3 hari ke depan. Tapi bisa saja, kata dia, tim nantinya menemukan pelaku pidana selain yang ditangani oleh Polri. "Mungkin saja nanti ditemukan ini ada pidana yang dilakukan orang yang lebih besar, yang bukan pelaku lapangan, mungkin ya mungkin," kata mantan Ketua MK ini.
Ataupun, kata dia, kemungkinan adanya kesalahan yang disengaja yang dilakukan oleh orang yang sekarang belum terlihat perannya. Jika ditemukan, maka tim akan menyerahkan ke Polri untuk diproses secara hukum. "Kalau misalnya permainan itu karena uang, dan itu menyangkut jabatan, bisa saja diserahkan ke KPK, kita lihat saja," ujar Mahfud.
Sementara, penindakan untuk pelaku yang ada di lapangan sudah berjalan di Polri dan TNI. Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa, kata Mahfud, sudah punya data prajurit di lapangan yang akan segera ditindak. Polri pun juga sudah memeriksa 18 orang anggotanya yang bertugas di lapangan.
Sebelumnya, ratusan orang tewas dalam kerusuhan pascapertandingan Liga 1 antara Arema FC vs Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, pada Sabtu, 1 Oktober 2022. Pemerintah akhirnya hari ini mengumumkan pembentukan TGIF untuk merespons kejadian tersebut.
Tim ini akan bekerja selama 2 minggu dan paling lama 1 bulan. Selain soal potensi pidana, tim juga bertugas memberikan rekomendasi ke Presiden Joko Widodo atau Jokowi untuk penilaian kebijakan keolahrgaaan nasional, khususnya sepak bola, secara menyeluruh.
Hasil temuan tim akan diserahkan ke presiden, di mana semua bentuk pelanggaran hukum yang ditemukan juga akan dilaporkan ke penegak hukum. "Besok sudah pertemuan maraton, manggil siapa dan temui siapa," kata Mahfud Md.
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.