Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

57 Tahun Lalu, 6 Jenderal dan Seorang Perwira TNI AD Korban G30S Ditemukan di Lubang Buaya

Sugimin (tiga dari kanan) saat menarik jenazah enam jenderal dan satu perwira dari sumur Lubang Buaya, 4 Oktober 1965. (Istimewa)
Sugimin (tiga dari kanan) saat menarik jenazah enam jenderal dan satu perwira dari sumur Lubang Buaya, 4 Oktober 1965. (Istimewa)
Iklan

TEMPO.CO, JakartaAkhir September dan awal Oktober mengingatkan sejarah kelam bangsa Indonesia. Pada 30 September 1965 atau 57 tahun lalu, enam jenderal TNI AD dan seorang perwira Kapten Pierre Tendean dibunuh dan dibuang di Lubang Buaya.

Kejadian tersebut dikenal masyarakat sebagai Gerakan 30 September atau G30S. Enam jenderal tersebut adalah Jenderal Ahmad Yani, Letjen Suprapto, Letjen S. Parman, Letjen M. T. Haryono, Mayjen D. I. Panjaitan, Mayjen Sutoyo Siswomiharjo. 

Mereka kemudian dianugerahi penghargaan pahlawan revolusi oleh pemerintah RI. Selain itu, korban G30S lain Brigjen Katamso, Kolonel Sugiyono, dan seorang polisi Aipda KS Tubun pun dianugerahi pahlawan nasional.

Proses Pengangkatan Jenazah 7 Jenderal dari Lubang Buaya

Jenazahkorban G30S ditemukan pertama kali pada 3 Oktober 1965 di dalam sumur sedalam sekitar 12 hingga 15 meter dengan diameter berkisar 0,75 mete di daerah Lubang Buaya, Jakarta Timur. Namun, sebab keterbatasan alat sehingga proses evakuasi membutuhkan waktu lebih lama, jenazah-jenazah tersebut baru diangkat pada keeseokan harinya, 4 Oktober 1965.

Lokasi para jenazah tersebut ditemukan oleh Resimen Para Anggota Komando Angkatan Darat alias RPKAD di kawasan hutan karet Lubang Buaya. Menurut catatan, setidaknya terdapat 11 orang yang melakukan pengangkatan jenazah tersebut, yaitu purnawirawan Pembantu Letnan Marinir Dua Sugimin, Winanto, Sutarto, Saparimin, J. Kandouw, A. Sudardjo, Hartono, Samuri, I. Subekti, dokter gigi Baharudin Sumarno, dan dokter tentara Kho Tjioe Liong.

Proses pengangkatan jenazah tersebut diperkirakan berlangsung pada pukul 11.00 dan berakhir pada pukul 15.00. Seluruh proses pengangkatan ini merupakan perintah dari Mayjen Pangkostrad Soeharto yang kelak menjadi presiden kedua sekaligus presiden terlama dalam sejarah Indonesia. 

Pada 2017, kepada Tempo, Sugimin mengatakan bahwa jenazah para jenderal tidak seperti cerita yang beredar. “Semua jenazah dalam keadaan utuh. Tidak ada yang matanya dicungkil atau kemaluannya dipotong, seperti cerita yang beredar,” kata Sugimin 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sugimin bercerita bahwa saat itu pasukan evakuasi hanya dapat melihat kaki para jenderal yang dibuang. Hal ini menunjukkan bahwa jenazah dibuang dengan posisi kepala terlebih dahulu.

Selain itu, Sugimin mengungkapkan bahwa jenazah pertama yang diangkat adalah Pierre Tendean dan yang terakhir adalah DI Panjaitan. Ia juga menambahkan bahwa saat pengangkatan jenazah Jenderal Ahmad Yani dan Sutoyo, keduanya sempat terjatuh kembali ke dasar sumur karena tali yang tidak kuat.

Sugimin beserta rekannya, Julius Kandouw (J. Kandouw), juga mengaku bahwa aroma tidak sedap para jenazah bisa terhirup pada jarak 100 meter. Keduanya juga mengaku tidak mau makan selama dua hari mengingat aroma jenazah tersebut setelah proses evakuasi.

Setelah ditemukan pada 3 Oktober dan diangkat pada 4 Oktober, jenazah ketujuh pahlawan revolusi tersebut dikebumikan di TMP atau Taman Makam Pahlawan Kalibata pada 5 Oktober 1965. Waktu itu, tanggal tersebut bertepatan dengan perayaan ulang tahun Angkatan Bersenjata Republik Indonesia alias ABRI (sekarang TNI) ke-20.

ACHMAD HANIF IMADUDDIN 

Baca: G30S: 4 Jam Pengangkatan Jenazah 7 Pahlawan revolusi dari Sumur Lubang Buaya

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


7 Pahlawan Nasional yang Lahir di Bulan Juni, Ahmad Yani sampai Pattimura termasuk Ayah Gus Dur

4 hari lalu

Jenderal Ahmad Yani. Wikipedia
7 Pahlawan Nasional yang Lahir di Bulan Juni, Ahmad Yani sampai Pattimura termasuk Ayah Gus Dur

Jenderal Ahmad Yani hingga Pattimura, termasuk ayah Gus Dur lahir di bulan Juni. Siapa lagi pahlawan nasional kelahiran Juni?


Permintaan Terakhir Alex Kawilarang Pendiri Komando Pasukan Khusus TNI AD atau Kopassus

4 hari lalu

Alex Kawilarang. wikipedia.org
Permintaan Terakhir Alex Kawilarang Pendiri Komando Pasukan Khusus TNI AD atau Kopassus

Alex Kawilarang sosok di balik cikal bakal berdirinya Komando Pasukan Khusus TNI AD atau Kopassus. Ini permintaan terakhirnya, 23 tahun lalu.


Rencana Pemerintah Soal Eksil 1965: Dinyatakan Bukan Pengkhianat, Dipulihkan Haknya, dan Diberi Tiga Opsi

36 hari lalu

Adegan di film Eksil. Foto: JAFF.
Rencana Pemerintah Soal Eksil 1965: Dinyatakan Bukan Pengkhianat, Dipulihkan Haknya, dan Diberi Tiga Opsi

Pemerintah berencana untuk menyatakan para eksil 1965 sebagai bukan pengkhianat negara, dipulihkan haknya, dan diberi 3 opsi soal kewarganegaraan.


Pemerintah Berencana Berikan 3 Opsi untuk Eksil Peristiwa 1965

37 hari lalu

Tentara menggiring orang-orang yang diduga PKI [Perpusatkaan Nasional RI via Tribunal1965]
Pemerintah Berencana Berikan 3 Opsi untuk Eksil Peristiwa 1965

Tawaran yang diberikan Kemenkumhan ini merupakan kelanjutan dari rencana pemerintah untuk memulihkan hak para korban eksil peristiwa 1965.


Jokowi Akan Nyatakan Sejumlah Eksil 1965 Bukan Pengkhianat Negara

39 hari lalu

Presiden Joko Widodo (ketiga kiri) didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo (kedua kiri) serta Wakil Presiden Ma'ruf Amin (keempat kiri) menyapa tamu undangan seusai upacara Peringatan Hari Kesaktian Pancasila Tahun 2022 di Monumen Pancasila Sakti, Lubang Buaya, Jakarta Timur, Sabtu 1 Oktober 2022. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Jokowi Akan Nyatakan Sejumlah Eksil 1965 Bukan Pengkhianat Negara

Dalam kick off peluncuran upaya penyelesaian pelanggaran HAM berat secara non-yudisial, Presiden Jokowi akan beri pengakuan kepada para eksil.


Profil Kiswadi Agus, Sosok yang Getol Inginkan Soeharto sebagai Pahlawan Nasional dari Tahun ke Tahun

15 Maret 2023

Yayasan Keluarga Besar Soeharto (YKBS), Kiswadi Agus. Dok. JogloSemarNews
Profil Kiswadi Agus, Sosok yang Getol Inginkan Soeharto sebagai Pahlawan Nasional dari Tahun ke Tahun

Presiden Soeharto beberapa kali diajukan sebagai pahlawan nasional, banyak pula penolakannya. Kiswadi Agus terus berusaha untuk itu. Ini alasannya.


Pencetus Terbitnya Supersemar, Pintu Masuk Pemerintahan Orde Baru, Begini Kronologinya

11 Maret 2023

Sukarno dan Soeharto
Pencetus Terbitnya Supersemar, Pintu Masuk Pemerintahan Orde Baru, Begini Kronologinya

Pada 11 Maret 1966, Presiden Soekarno memberikan Surat Perintah Sebelas Maret atau Supersemar kepada Pangkopkamtib Soeharto. Begini isinya.


Dua Pelaku Ganjal ATM di Lubang Buaya Ditangkap Setelah Kejar-kejaran di Tol Jakarta-Cikampek

17 Januari 2023

Ilustrasi mesin ATM (Pixabay.com)
Dua Pelaku Ganjal ATM di Lubang Buaya Ditangkap Setelah Kejar-kejaran di Tol Jakarta-Cikampek

Kawanan pencuri dengan modus ganjal ATM itu diringkus polisi bersama personel TNI AU di kawasan Lubang Buaya.


Jokowi Akan Jamin Seluruh Hak Eksil 1965 di Eropa Timur Sebagai WNI

16 Januari 2023

Menkopolhukam Mahfud MD saat memberikan tanggapan atas penolakan terhadap penerbitan Perppu Cipta Kerja di kawasan Istana Negara, Jakarta Pusat, Selasa, 3 Januari 2022. TEMPO/M Julnis Firmansyah
Jokowi Akan Jamin Seluruh Hak Eksil 1965 di Eropa Timur Sebagai WNI

Jokowi akan mengutus menteri ke Eropa Timur untuk menemui para pelanggaran HAM berat masa lalu termasuk para eksil tragedi Gerakan 30 September 1965.


Selain Banser NU Kapolri Listyo Sigit Libatkan Kokam Jaga Perayaan Natal, Ini Profil Ormas Kokam

21 Desember 2022

Sejumlah anggota Banser dan Kokam mengikuti apel pasukan Operasi Ketupat Candi 2022 di Lapangan Simpang Tujuh, Kudus, Jawa Tengah, Jumat 22 April 2022. Sebanyak kurang lebih 600 personel gabungan TNI, Polri, PMI, BPBD, Dishub hingga Ormas disiagakan untuk pengamanan pada perayaan Idul Fitri 1443 H di wilayah itu. ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho
Selain Banser NU Kapolri Listyo Sigit Libatkan Kokam Jaga Perayaan Natal, Ini Profil Ormas Kokam

Kapolri Listyo Sigit selain melibatkan Banser NU, juga Kokam untuk jaga perayaan Natal 2023. Ini profil ormas Kokam