Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cerita Prajurit RPKAD Temukan Sumur di Lubang Buaya Tempat Jasad 6 Jenderal Korban G30S

Reporter

Editor

Dwi Arjanto

image-gnews
Suasana sumur maut lubang buaya di Monumen Kesaktian Pancasila, Jakarta, Selasa, 29 September 2020. Tempat tersebut nantinya akan dijadikan lokasi upacara untuk peringatan Hari Kesaktian Pancasila sekaligus mengenang korban dalam peristiwa G30S/PKI khususnya tujuh pahlawan revolusi pada 1 Oktober mendatang. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Suasana sumur maut lubang buaya di Monumen Kesaktian Pancasila, Jakarta, Selasa, 29 September 2020. Tempat tersebut nantinya akan dijadikan lokasi upacara untuk peringatan Hari Kesaktian Pancasila sekaligus mengenang korban dalam peristiwa G30S/PKI khususnya tujuh pahlawan revolusi pada 1 Oktober mendatang. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Iklan

Di luar Jakarta, sekelompok pasukan Batalion L juga menculik Brigjen TNI Katamso Darmokusumo, Komandan Korem 072/Pamungkas dan Kolonel Raden Sugiyono Mangunwiyoto, Kepala Staf Korem 072/Kodam VII/Diponegoro dari rumah dinas masing-masing.

Keduanya disiksa dan dibunuh, lalu dimasukkan ke sebuah lubang di tengah rawa di belakang Markas Batalion L di Kentungan, sekitar 6 kilometer sebelah utara Kota Yogyakarta.

Petugas membersihkan kawasan Monumen Pancasila Sakti jelang peringatan Hari Kesaktian Pancasila di Monumen Pancasila Sakti, Lubang Buaya, Jakarta Timur, Selasa, 28 September 2021. Peringatan Hari Kesaktian Pancasila akan diselenggarakan pada tanggal (1/10) di lokasi tersebut. TEMPO / Hilman Fathurrahman W

Pagi hari tepat 1 Oktober 1965 suasana sepi namun tegang. Sintong bersama beberapa personel RPKAD yang tengah bersiap-siap akan diberangkatkan menjadi relawan ke Kuching, Malaysia, mendadak dipanggil Feisal Tanjung.

Ia bersama para komandan kompi di RPKAD kemudian menghadap Komandan RPKAD Kolonel Sarwo Edhie Wibowo. Mereka diberi tahu bahwa suasana negara genting, sejumlah perwira tinggi di tubuh TNI menghilang.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Alih-alih bertugas ke Kuching, mereka diperintahkan mencari keberadaan para jenderal yang hilang dan memulihkan situasi keamanan di Jakarta. Khususnya merebut kembali kantor RRI di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, yang sempat dikuasai kelompok G30S, serta Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma di Jakarta Timur.

Temuan Saksi Bisu Sumur Tua Lubang Buaya

Pada tanggal 3 Oktober 1965, RPKAD menerima laporan intelijen bahwa para jenderal dibawa ke Desa Lubang Buaya. Informasi itu adalah kesaksian Agen Polisi Dua Sukitman, yang sempat diculik pasukan Pasopati ketika berpatroli tanggal 1 Oktober 1965 subuh di dekat rumah jenderal DI Panjaitan di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Sukitman berhasil kabur dari sekapan penculiknya dan melarikan diri ke Markas Komando RPKAD di Cijantung, Jakarta Timur.

Tentunya suasana Desa Lubang Buaya pada tahun 1965 tak seramai seperti sekarang. Saat itu wilayah di timur Jakarta ini masih senyap dan berupa kebun dan hutan gelap-gulita. Termasuk hutan karet.

Di Desa Lubang Buaya tercatat hanya terdapat 13 rumah yang terpencar jauh satu sama lain. Satu kawasan hanya dihuni tiga rumah dan satu sumur. Kondisi itulah dimanfaatkan para simpatisan PKI dan menjadikan basis berkumpul serta mengusir warga.

Tak mudah bagi pasukan RPKAD menemukan titik lokasi tempat penyekapan, penyiksaan, dan pembunuhan para jenderal itu. Lebih-lebih, Sukitman tak tahu persis tempatnya. Dibantu warga, pasukan Sintong menyisir seluruh tempat yang ada di desa itu.

Berjam-jam menyisir seringkali mereka menemukan gundukan tanah yang diduga sebagai timbunan baru, tapi gagal. Baru setelah itu ada seorang warga menunjukkan tempat lain di bawah area pohon pisang, berupa sumur tua yang sudah ditimbun dan disamarkan.

“Jangan-jangan para korban yang dicari diceburkan di sumur itu,” kenang Sintong dalam bukunya. Ia pun meminta semua personel Peleton 1 Kompi Tanjung terus menggali lubang secara bergantian dengan warga.

Ditemukan timbunan dedaunan segar, batang pohon pisang dan pohon lainnya. Mereka semakin yakin lubang itu adalah lubang jenazah para jenderal ditimbun karena menemukan potongan kain yang biasa digunakan sebagai tanda oleh pasukan Batalion Infanteri 454/Banteng Raider dari Jawa Tengah dan Batalion Infanteri 530/Raiders dari Jawa Timur. Baru di kedalaman 8 meter tercium bau busuk.

Malam semakin larut, seorang personel RPKAD berteriak ketika menemukan kaki yang tersembul ke atas dari dalam timbunan. Sintong meminta penggalian terus dilakukan dengan hati-hati hingga jasad bertumpuk terlihat agak jelas di kedalaman 12 meter.

Temuan itu langsung dilaporkan kepada Feisal Tanjung dan diteruskan kepada Panglima Kostrad Mayjen Soeharto. Esok paginya, 4 Oktober 1965 digelar evakuasi dengan menerjunkan pasukan penyelam KKO.

Di area lokasi sumur tua di Lubang Buaya, tempat ditemukannya jasad korban G30S tersebut saat ini dijadikan monumen dan museum Kesaktian Pancasila atas prakarsa mendiang Presiden ke-2, Soeharto.

IDRIS BOUFAKAR
Baca juga : Menapaki Jejak Keterlibatan CIA dalam G30S

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ibu Imam Masykur Tak Akan Maafkan Anggota Paspampres dan 2 TNI Pembunuh Anaknya

21 jam lalu

Ibu korban penganiayaan dan penculikan anggota Paspamres Imam Masykur, Fauziah diperiksa Polda Metro Jaya, Rabu, 20 September 2023. TEMPO/Desty Luthfiani.
Ibu Imam Masykur Tak Akan Maafkan Anggota Paspampres dan 2 TNI Pembunuh Anaknya

Ibu Imam Masykur telah menemui anggota Paspampres dan 2 TNI yang membunuh anaknya. Tak mau memberi maaf.


Kebakaran di Hutan Kota Ujung Menteng Jaktim, Diduga Gara-gara Warga Bakar Sampah

2 hari lalu

Kebakaran terjadi di kawasan Hutan Kota Ujung Menteng, Jalan Banjir Kanal Timur Kavling Sawah Indah RT 11/RW 02 Kelurahan Ujung Menteng, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur, Kamis (21/9/2023). ANTARA/Syaiful Hakim
Kebakaran di Hutan Kota Ujung Menteng Jaktim, Diduga Gara-gara Warga Bakar Sampah

Kebakaran melanda Hutan Kota Ujung Menteng, Jakarta Timur hari ini. Penyebabnya diduga karena warga bakar sampah.


Petugas PPSU Selamatkan Wanita yang Diduga Mau Bunuh Diri

2 hari lalu

Petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) menyelamatkan seorang wanita, Sri Mutiana (31) yang hendak bunuh diri di Kanal Banjir Timur (KBT) Kelurahan/Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur, Rabu 20 September 2023. ANTARA/HO-Sudin Sosial Jakarta Timur
Petugas PPSU Selamatkan Wanita yang Diduga Mau Bunuh Diri

Seorang wanita diduga hendak bunuh diri dengan menceburkan diri ke Kanal Banjir Timur


Banyak Pabrik Jadi Penyebab Kualitas Udara di Jakarta Timur Buruk, Ada Juga Polusi dari Bekasi

8 hari lalu

Lokasi pembakaran untuk produksi arang di Lubang Buaya, Cipayung, Jakarta Timur, Kamis 31 Agustus 2023. Pelaku usaha itu diminta tutup permanen karena terbukti menyumbang polusi udara.  TEMPO.CO/Ohan
Banyak Pabrik Jadi Penyebab Kualitas Udara di Jakarta Timur Buruk, Ada Juga Polusi dari Bekasi

Kualitas udara Jakarta Timur yang buruk itu terukur melalui alat pemantau yang sensitif di Lubang Buaya, yang perbatasan dengan Kota Bekasi.


Ada Anggota TNI jadi Pelindung Kriminalitas, Kogartap I Persilakan Warga Lapor

8 hari lalu

Kepala Staf Kogartap I/Jakarta Brigjen TNI Arkamelvi Karmani saat menandatangani prasasti Peresmian Kantor Subkogartap 0505/Jakarta Timur, Pondok Kelapa, Duren Sawit, Jakarta Timur, Jumat, 15 September 2023. Foto: ANTARA/Syaiful Hakim
Ada Anggota TNI jadi Pelindung Kriminalitas, Kogartap I Persilakan Warga Lapor

Komando Garnisun Tetap (Kogartap) I/Jakarta mempersilakan warga melapor jika mengetahui ada anggota TNI yang nakal


Berapa Besaran Gaji Pokok Babinsa?

9 hari lalu

Prajurit Babinsa berbaris saat menyambut kedatangan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto pada kunjungan kerja di Koramil 0912/Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Jumat 16 Juni 2023. Dalam kunjungan kerja tersebut, Prabowo menyerahkan 25 sepeda motor untuk Bintara Pembina Desa (Babinsa) Kodim 0912/Lembang guna mendukung tugas operasional. ANTARA FOTO/Galih Pradipta
Berapa Besaran Gaji Pokok Babinsa?

Besaran gaji pokok Babinsa termasuk pada Golongan I (Tamtama) dan Golongan II (Bintara) bila mengacu pada Peraturan Pemerintah (PP) No. 16 Tahun 2019.


Berikut Arti Babinsa Beserta Tugas Pokok, Apa Pangkatnya?

10 hari lalu

Anggota Babinsa Kodim 0724/Boyolali dan Bhabinkamtibmas Polres Boyolali membantu warga saat distribusi air yang dilakukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Boyolali di Sarimulyo, Kemusu, Boyolali, Jawa Tengah, Selasa, 5 September 2023. Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Boyolali per (4/9/2023) telah mengirimkan sebanyak 195 tangki atau 1.043.000 liter air ke tujuh kecamatan di Kabupaten Boyolali yang terdampak musim kemarau. ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho
Berikut Arti Babinsa Beserta Tugas Pokok, Apa Pangkatnya?

Bintara Pembina Desa atau Babinsa merupakan satuan teritorial TNI paling bawah dan berhadapan langsung dengan masyarakat. Apa tugas pokoknya?


74 Tahun SBY, Ini Perjalanan Karier Militer Susilo Bambang Yudhoyono

13 hari lalu

Ani Yudhoyono menemani sang suami, SBY dalam seremoni wisuda Purnawira PATI TNI AD di Akademi Militer Magelang, Jawa Tengah, 11 November 2000. Melalui rekaman video pada Rabu, 13 Februari 2019, SBY menyampaikan istri mengidap kanker darah dan harus menjalani perawatan yang intensif di National University Hospital Singapura. dok.TEMPO
74 Tahun SBY, Ini Perjalanan Karier Militer Susilo Bambang Yudhoyono

Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memiliki perjalanan karier militer yang cukup panjang. Pernah mengikuti pendidikan militer apa saja?


Dua Pekan Setelah Pabrik Arang di Lubang Buaya Ditutup, Mengapa Kualitas Udara Tak Membaik?

16 hari lalu

Pabrik arang rumahan di Lubang Buaya, Jakarta Timur yang ditutup Pemprov DKI. Foto: TEMPO/Advist Khoirunikmah
Dua Pekan Setelah Pabrik Arang di Lubang Buaya Ditutup, Mengapa Kualitas Udara Tak Membaik?

Pemprov DKI menutup pabrik arang di Lubang Buaya karena dianggap jadi penyebab polusi udara. Mengapa kualitas udara tak membaik?


Mengenang AH Nasution, Orang Kuat Kedua di TKR Sesudah Jenderal Soedirman

17 hari lalu

Jenderal AH Nasution. Wikipedia
Mengenang AH Nasution, Orang Kuat Kedua di TKR Sesudah Jenderal Soedirman

Jenderal AH Nasution merupakan satu diantara tiga jenderal Indonesia yang dianugerahi Jenderal Besar Bintang Lima. Ini kehidupannya.