TEMPO.CO, Jakarta - Relawan Anies Baswedan, Sekretariat Kolaborasi Indonesia (SKI) meminta pembentukan tim pencari fakta untuk mengungkap penyebab tragedi Kanjuruhan di Malang, Jawa Timur. Dalam peristiwa itu, sebanyak 125 orang tewas sesak napas dan cidera akibat gas air mata yang ditembakan polisi untuk membubarkan massa usai pertandingan Arema FC vs Persebaya.
"Kami mengusulkan tim pencari fakta independen untuk menginvestigasi tragedi yang disebut-sebut terbesar kedua dalam sejarah sepakbola di dunia itu. Keseriusan pengusutan tragedi Kanjuruhan akan membuktikan bahwa Pancasila masih menjadi ideologi kerja para pejabat publik,” kata Sekjen SKI Raharja Waluya Jati dalam keterangannya, Senin, 3 Oktober 2022.
Permintaan pembentukan tim pencari fakta independen ini agar pengusutan kasus berjalan transparan dan tuntas. Selain itu, pihaknya berharap pemerintah bisa menguraikan penyebab kematian para korban dengan ilmiah.
”Pemerintah semestinya menguraikan tragedi Kanjuruhan secara saintifik dan obyektif, juga memproses pihak yang harus bertanggungjawab, secara pribadi maupun institusi,” kata Jati.
Lebih lanjut, ia menjelaskan pertanggungjawaban dari otoritas sepakbola dan pihak keamanan yang berwenang juga perlu disampaikan secara terbuka untuk menunjukkan masih dijunjung tingginya integritas. Selain itu, investigasi menyeluruh dalam kasus ini dapat menjadi titik awal untuk mengembalikan kepercayaan publik terhadap kepolisan.
Apa lagi, peristiwa ini telah menjadi sorotan dunia dan dianggap sebagai kegagalan aparat mengantisipasi potensi gangguan keamanan. Dalam beberapa minggu ke depan, Indonesia bahkan akan menjadi tuan rumah pertemuan G20 yang menuntut kesempurnaan penjagaan keamanan.
Semalam, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengumumkan jumlah korban meninggal dalam tragedi Kanjuruhan Malang sebanyak 125 orang. Listyo mengatakan sebelum dilakukan pembaruan, data yang disebutkan sebanyak 129 orang, namun setelah proses verifikasi diketahui ada data ganda.
"Terverifikasi jumlahnya dari awal sebelumnya 129 orang, saat ini data terakhir hasil pengecekan jumlahnya 125 karena ada yang tercatat ganda," kata Kapolri di Kabupaten Malang, Jawa Timur, Ahad, 2 Oktober 2022.
Listyo menjelaskan saat ini pihaknya tengah melakukan pendalaman lebih lanjut terhadap kejadian yang membuat ratusan orang meninggal dunia tersebut. Pihaknya akan melakukan investigasi secara tuntas peristiwa itu.
Menurutnya, saat ini pihak kepolisian masih melakukan pengumpulan data di Tempat Kejadian Perkara (TKP) di Stadion Kanjuruhan. Nantinya, hasil dari pengumpulan data dan perkembangan tersebut akan disampaikan kepada publik.
"Kami sedang melakukan pengumpulan data di TKP untuk mengetahui secara lengkap dan perkembangan yang ada akan kita sampaikan," ujar Kapolri Listyo.
M JULNIS FIRMANSYAH
Baca: Menkes soal Ratusan Meninggal di Tragedi Kanjuruhan: Karena Sesak Nafas
Catatan koreksi:
Berita ini telah mengalami perubahan pada Senin 3 Oktober 2022 pukul 11.15 karena adanya salah penulisan. Redaksi meminta maaf