Ketua Komnas HAM, Ahmad Taufan Damanik, dalam keterangan yang terpisah meminta pemerintah daerah dan berbagai pemangku kepentingan lainnya untuk memperhatikan betul penanganan kesehatan bagi para korban yang dirawat. Selain itu, dia menegaskan bahwa tragedi ini harus diusut tuntas.
"Komnas HAM RI meminta kepolisian untuk mengusut peristiwa ini," kata Taufan.
Komisioner Komnas HAM lainnya, Beka Ulung Hapsara, juga menyampaikan duka yang mendalam pada tragedi ini. Ia pun menyampaikan simpati mendalam untuk para korban dan keluarga korban.
"Tragedi ini harus diusut tuntas dan mereka yang terlibat harus dimintai pertanggung jawaban," kata Beka dihubungi lewat pesan singkat.
Tragedi Kanjuruhan terjadi pasca laga BRI Liga 1 antara Arema FC vs Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, pada Sabtu malam, 1 Oktober 2022, berakhir dengan skor 2-3. Kapolda Jawa Timur Irjen Nico Afinta menyatakan bahwa Aremania, sebutan untuk suporter Arema FC, tak terima tim kesayangannya dikalahkan oleh musuh bebuyutan mereka.
Sekitar 3 ribu Aremania lantas merangsek ke dalam lapangan dan mengejar pemain serta ofisial. Polisi pun melepaskan tembakan gas air mata untuk membubarkan massa yang kemudian berdesakan untuk keluar stadion. Mereka disebut berdesakan hingga mengalami sesak nafas karena kekurangan oksigen.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa yang langsung datang ke Malang pada hari ini, Ahad, 2 Oktober 2022, menyatakan tercatat 129 orang meninggal akibat peristiwa terkelam dalam sejarah sepak bola Indonesia itu. Terdapat pula 180 orang lainnya yang masih dalam perawatan.
Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) menilai ada pelanggaran oleh kepolisian dalam tragedi ini. Mereka menilai setidaknya terdapat penggunaan kekerasan berlebihan yang dilakukan aparat keamanan dan pelanggaran terhadap pengunaan gas air mata. Mereka pun mendesak Komnas HAM bersama Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) melakukan investigasi terkait insiden tersebut.
Presiden Jokowi pun meminta agar kompetisi BRI Liga 1 dihentikan sementara akibat Tragedi Kanjuruhan ini. Jokowi meminta kompetisi tak dijalankan sampai ada evaluasi soal keamanan pertandingan.