TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia Republik Indonesia (Komnas HAM) langsung menurunkan timnya untuk melakukan investigasi dan pemantauan terhadap Tragedi Kanjuruhan di Malang, Jawa Timur. Komisioner Komnas HAM Choirul Anam menyatakan mereka telah memiliki bekal untuk menginvestigasi tragedi berdarah itu.
Anam menyatakan bahwa peristiwa itu bukan hanya sebuah tragedi sepak bola, akan tetapi sebuah tragedi kemanusiaan. Pasalnya, dalam kejadian ini telah menghilangkan ratusan nyawa manusia.
"Pertama kami mengucapkan duka yang mendalam terhadap tragedi Kanjuruhan Malang. Bagi kami tidak hanya soal tragedi sepak bola, tapi juga soal tragedi kemanusiaaan," kata Anam melalui keterangan tertulisnya, Ahad, 2 Oktober 2022.
Komnas HAM sudah mengantongi sejumlah fakta Tragedi Kanjuruhan
Anam pun menyatakan bahwa Komnas HAM sudah berkomunikasi dengan beberapa personil Aremania. Dari komunikasi itu, Anam menyatakan mereka sudah mengantongi keterangan dan fakta.
"Termasuk juga berbagai video, voice note, dan ini bekal bagi kami untuk turun ke lapangan besok. Jadi kami, tim akan turun ke Malang. Insya Allah besok sudah sampai Malang," ujarnya.
Komnas HAM, kata Anam, juga sedang mendalami terkait regulasi FIFA dan PSSI soal pengamanan di stadion. Regulasi itu, nantinya akan disandingkan dengan fakta temuan Komnas HAM di lapangan.
"Termasuk kami juga akan mendalami terkait penggunaan gas air mata. Ini bekal kami yang akan kami gunakan mulai besok di Malang," kata Anam.
Selanjutnya, Polisi didesak mengusut tuntas tragedi ini