TEMPO.CO, Jakarta - Sekretariat Kolaborasi Indonesia (SKI) yang mendukung Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai calon presiden meminta Presiden Jokowi untuk menghemat penggunaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Mereka meminta pemerintah untuk menunda pembangunan infrastruktur dan fokus pada upaya untuk melindungi masyarakat dari ancaman resesi ekonomi.
Sekretariat Jenderal SKI Raharja Waluya Jati menyampaikan bahwa Presiden Jokowi harus memiliki keberanian untuk menunda pembangunan infrastruktur. Ia menjelaskan, dengan ditundanya pembangunan itu untuk pengamanan sosial kepada rakyat sebagai antisipasi adanya resesi.
”Presiden harus berani mengumumkan penundaan berbagai mega proyek infrastruktur dan mempersiapkan jaring pengaman sosial yang lebih baik bagi warga sebagai antisipasi resesi,” kata Jati dalam keterangan tertulisnya pada, Sabtu, 1 Oktober 2022.
Pernyataan Presiden Jokowi agar penggunaan APBN harus disertai dengan upaya yang lebih serius untuk menunjukkan sense of crisis, menurut Jati, menunjukkan bahwa pemerintah juga harus mengurangi proyek strategis nasional. Sebab, saat ini yang ditunggu oleh rakyat adalah inovasi kebijakan untuk menjamin akses terhadap barang-barang kebutuhan pokok yang murah dan selalu terjaga.
”Dalam kegiatan Musyawarah Komunitas Desa (MKD) yang difasilitasi SKI di beberapa provinsi, rakyat mengeluhkan kenaikan harga-harga di saat pendapatan mereka belum membaik. Pemerintah seyogyanya menjelaskan secara transparan mengenai situasi keuangan kita disertai tawaran solusi inovatif untuk mengatasinya,” jelasnya.
Jati menjelaskan, sense of crisis yang ditunjukkan pemerintah merupakan cara positif dalam membentuk kesiapan warga. Hal tersebut dikarenakan Indonesia akan menghadapi kondisi ekonomi yang diperkirakan akan semakin sulit.
”Dalam menghadapi resesi yang diprediksi terjadi tahun depan, warga perlu memperkuat modal sosial, menjaga keguyuban, saling bergotong-royong untuk meringankan beban hidup di antara mereka,” kata Jati.
Meskipun demikian, dalam menekankan sense of crisis SKI juga meminta kepada elit politik untuk menjadikan krisis global sebagai momentum untuk meminimalisir perbedaan politik dan menjaga persatuan. Adanya resesi itu, Jati menyampaikan, dengan melalui kesepakatan bersama untuk melaksanakan proses Pemilu dan Pilpres 2024 dilakukan secara jujur dan adil.
”Keberhasilan bangsa-bangsa dalam mengatasi krisis ditentukan oleh kemampuan mereka bersatu. Pemilu 2024 yang diselenggarakan secara jujur dan adil akan memudahkan penyembuhan luka politik sehingga sesudahnya kita bisa bersatu lebih kuat,” kata Jati.
Lebih lanjut ia menuturkan, bahwa pemangku kepentingan politik harus bisa bekerjasama untuk menghentikan kegiatan penyebaran narasi dan opini yang dapat menimbulkan perpecahan masyarakat.
”Solidaritas tanpa batas dalam menghadapi resesi hanya akan muncul jika semua pihak berkolaborasi membangun narasi-narasi sejuk yang mendorong persatuan seluruh warga tanpa memandang spektrum politiknya,” tutur Jati.
Sekretariat Kolaborasi Indonesia merupakan gabungan dari beberapa elemen relawan pendukung Anies Baswedan untuk maju pada Pilpres 2024. Kelompok ini diklaim telah memiliki perwakilan di seluruh provinsi di Indonesia.
MUH RAIHAN MUZAKKI