TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Firli Bahuri menyebut Gerakan 30 September 1965 didalangi oleh Partai Komunis Indonesia. Pernyataan itu disampaikannya dalam peringatan Gerakan 30 September hari ini.
Mantan Kapolda Sumatera Selatan ini menganggap banyak nilai kehidupan yang bisa diambil dari peringatan G30S. “Sejarah banyak mengajarkan kita untuk berani bersikap tegas dan mengambil langkah keras terhadap laten jahat, salah satunya komunis yang bertentangan dengan nilai agama, kebangsaan, budaya, moral, etika dan republik ini,” kata dia lewat keterangan tertulis, Jumat, 30 September 2022.
Menurut Firli, selain komunis, bahaya laten korupsi juga menjadi musuh bersama masyarakat. Menurut dia, laten korupsi harus ditangani seperti laten komunis. “Sama penanganannya dengan komunis, laten korupsi hanya bisa diberantas mulai jantung sampai ke akar-akarnya,” kata dia.
Firli mengatakan banyak pesan yang masuk ke KPK yang menyebut bahwa koruptor adalah penganut paham komunis. Anggapan itu, kata dia, karena tidak ada satu pun agama yang membenarkan korupsi.
“Asumsi masyarakat tersebut, tentunya kami jadikan masukan dan bahan untuk memperkuat lini pencegahan korupsi, yang menjadi salah satu tujuan utama KPK dalam memberantas korupsi yang harus kami katakan telah berurat akar di republik ini,” kata dia.
Dia mengatakan KPK menyadari bahwa laten jahat korupsi pergerakannya mirip dengan laten komunis. Awalnya, kata dia, korupsi dilakukan secara sembunyi-sembunyi lalu mulai berani muncul setelah dianggap hal biasa. “Dan mulai eksis ketika dipandang sebagai kultur budaya bangsa,” kata dia.
Dia mengatakan tak boleh ada yang mengintervensi atau menghambat KPK menangani bahaya laten korupsi. “KPK tentunya selalu mengedepankan seluruh aspek hukum yang berkeadilan, penyelamatan keuangan serta aset negara dan HAM,” kata dia.
Menurut Firli, warga negara yang baik wajib hukumnya untuk datang memenuhi panggilan KPK. Dia mengatakan KPK adalah alat negara yang menaungi upaya pemberantasan korupsi di negeri ini.
Baca juga: Firli Bahuri Sebut KPK Akan Kejar dan Tangkap Perampok Anggaran Petani