INFO NASIONAL - Delegasi Agriculture Ministers Meeting (AMM) G20 melakukan field trip ke sawah terasering Subak Jatiluwih di Desa Jatiluwih, Tabanan, Bali, Kamis, 29 September 2022. Kegiatan kunjungan ini merupakan penutup rangkaian acara AMM G20. Di area sawah ini, peserta AMM G20 diperkenalkan praktik pertanian berkelanjutan dalam menghadapi tantangan perubahan iklim ekstrem.
Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian (Kementan), Kasdi Subagyono mengatakan Desa Jatiluwih merupakan salah satu daerah yang memiliki sawah terasering terbesar dan penghasil beras berkualitas tinggi. Desa ini dengan rice terrace atau subak yang dimilikinya telah dinobatkan sebagai objek agrowisata kelas dunia dan diakui sebagai warisan budaya dunia oleh UNESCO.
Kasdi menuturkan, lahan pertanian di Desa Jatiluwih menerapkan sistem pertanian berbasis budaya yang ramah lingkungan dan menerapkan pertanian dengan mengantisipasi perubahan iklim dengan sistem irigasi yang baik sehingga ketersediaan air selalu terjaga.
Tempat ini merupakan lahan yang sudah dimodifikasi dari plotting area, lahan yang kemiringan diubah menjadi teras. "Dan lebih penting lagi terasnya digunakan untuk budidaya padi. Kalau biasanya di daerah Jawa atau di manapun yang dominan adalah lahan kering," ujarnya.
Desa Jatiluwih juga memiliki kelompok tani yang sangat spesifik. Tidak hanya berdasarkan kelembagaan kelompok tani, namun juga menerapkan adat istiadat di dalam mengelola sumber daya alam, salah satunya air.
Baca Juga:
"FAO di beberapa kesempatan sudah memberikan statemen kepada Indonesia bahwa pertanian Indonesia menjadi best pratice bagi negara lain, secara global. FAO pun mengapresiasi pertanian Indonesia karena di masa pandemi mampu memberikan capaian luar biasa," ucapnya.
Dalam kunjungan ini, para delegasi juga melihat langsung peragaan menumbuk padi yang dilakukan sesuai tradisi petani setempat. Adapun AMM G20 di Bali dihadiri secara fisik dan virtual oleh 188 delegasi asing (168 hadir fisik), yang merupakan perwakilan seluruh anggota G20, 7 negara undangan, serta 8 organisasi internasional. (*)