INFO NASIONAL - Wakil Ketua MPR RI, Prof. Dr. Ir. Fadel Muhammad mengajak mahasiswa mempersiapkan diri menjadi entrepreneur. Karena kesempatan menjadi pengusaha sangat besar, tidak dibatasi lapangan pendidikan serta modal, dan meliputi berbagai sektor kehidupan.
Jadi entrepreneur, Fadel melanjutkan, lebih baik daripada jadi Aparatur Sipil Negara (ASN). Karena kemampuan negara menampung keinginan masyarakat menjadi ASN sangat terbatas, tidak sebanding dengan minat pencari kerja untuk bergabung menjadi abdi negara.
"Menjadi entrepreneur, itu bisa dimulai dari hal-hal yang kecil, menggunakan modal yang tidak besar. Seperti menjual pisang goreng, tidak serta merta digoreng begitu saja. Tapi digoreng memakai tepung, dipotong mengikuti bentuk tertentu. Ini sama, seperti saat saya membangun perusahaan, tenaga dan modal terbatas, tetapi terus melakukan inovasi produk yang dihasilkan," kata Fadel saat membuka sosialisasi Empat Pilar MPR RI bagi mahasiswa Universitas Muhammadiyah Gorontalo (UMG) yang berlangsung di Gedung Serba Guna David Bobihoe Akib, UMG, Rabu, 28 September 2022.
Fadel menegaskan, sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas, bisa didapat dari kampus. Karena itu, ia berharap warga kampus bisa berkontribusi besar terhadap lahirnya entrepreneur baru yang akhirnya dapat membuka lebih banyak lapangan kerja.
“Agar saat datangnya puncak bonus demografi pada 2030, tidak terjadi banyak kasus pengangguran maupun tenaga kerja bergaji rendah. Fenomena ini harus diantisipasi dari sekarang. Dan itu tidak mungkin ditangani melalui jalur penerimaan ASN. Karena jumlahnya sangat terbatas. Tetapi kalau kampus bisa melahirkan banyak enterpreneur, pada waktunya mereka akan menciptakan lapangan pekerjaan," tutur Fadel.
Pernyataan serupa disampaikan Anggota MPR dari Kelompok DPD Djafar Alkatiri. Menurutnya, bonus demografi bisa menjadi pisau bermata dua. Di satu sisi bisa menguntungkan jika tenaga kerja yang tersedia bisa berproduksi dengan baik. Sebaliknya, dapat menjadi beban jika tenaga kerja yang tersedia tidak memiliki pekerjaan atau para pegawai berpenghasilan rendah. Karena itu, Djafar menyebut menjadi pengusaha adalah salah satu pilihan yang baik.
"Teman-teman yang saat ini bisa kuliah, mereka itu sangat beruntung, semoga saja selama belajar di kampus mereka juga bisa menumbuhkan ide-ide yang inovatif, dan berguna bagi masa depan," kata Djafar.
Djafar juga mengingatkan pentingnya para generasi muda selalu menjaga dan memupuk rasa kebangsaan dan cinta tanah air. Dengan memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air, mereka bisa mempertahankan NKRI dari ancaman perpecahan.
"Cinta tanah air itu adalah bagian dari pada iman. Bahkan Rasulullah SAW, sangat mencintai umatnya yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air. Kalau para entrepreneur memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air, niscaya kedatangan bonus demografi, itu akan menjadi tonggak kemajuan bagi bangsa Indonesia," ucap Djafar. (*)