TEMPO.CO, Jakarta - Ketua DPP Partai NasDem, Willy Aditya, mengatakan partainya bakal segera mengumumkan koalisi dan capres yang diusung untuk berlaga di Pemilu 2024. Rencananya, deklarasi digelar pada 10 November 2022.
Willy menyebut sejauh ini tanggal yang ditentukan tidak berubah. Kendati begitu, ia mengatakan peluang mundurnya tanggal deklarasi bisa disebabkan karena kesepakan koalisi tidak tercapai.
“Syarat sahnya yang pertama, terbentuk koalisi pengusung yang mencukupi untuk seseorang kandidat diberangkatkan. Itu poin paling fundamental,” kata Willy di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu, 28 September 2022.
Adapun Willy menerangkan jika pembentukan koalisi mesti berdasarkan chemistry sehingga tidak terkesan kawin paksa. Menurutnya, ada dua lapisan yang diperhatikan sebelum memutuskan koalisi.
Pertama, kata dia, Partai NasDem dan calon mitra koalisinya mesti membangun kesepahaman antarpartai. Dia menyebut Partai NasDem masih berkomunikasi intensif dengan Partai Demokrat dan PKS.
Lapisan kedua disebut Willy merupakan hubungan antara kandidat dengan partai. Dalam hal ini, dia menyebut ketiga partai belum menyepakati ihwal sosok yang digadang-gadang maju dalam Pilpres 2024.
“Namanya masih lonjong, belum bulat. Apalagi pasangannya. Tentunya kami kedepankan rasionalitas dalam proses kandidasi ini,” ujarnya.
Sebelumnya, Juru bicara PKS, Pipin Sopian, mengatakan ada dua opsi untuk mengumumkan capres dan cawapres pilihan partai. Pertama, kata dia, pengumuman dilakukan bersama mitra koalisi. Adapun opsi lainnya, masing-masing partai dalam koalisi mengumumkan sendiri.
“Memang ada opsi yang bisa jadi kita bareng-bareng umumin itu, atau yang kedua, alternatifnya masing-masing partai umumkan, secara bertahap dilakukan,” kata Pipin kepada Tempo, Selasa, 27 September 2022.
Pipin menyebut koalisi yang akan dibentuk bersama Partai NasDem dan Partai Demokrat menjunjung tinggi prinsip kesetaraan. Sehingga, keputusan ihwal capres dari masing-masing partai bakal dihormati.
Menurutnya, penentuan tanggal untuk mengumumkan koalisi dan capres di antara tiga calon mitra koalisi belum satu suara. Ia menegaskan jika penjajakan komunikasi dengan dua partai lain masih berproses menuju final.
“Belum final penentuan capres - cawapres, apa proker (program kerja) yang akan dibangun, dan strategi pemenangan seperti apa,” kata dia.
Baca juga: Koalisi PKS, NasDem dan Demokrat Diprediksi Alot Tentukan Cawapres