TEMPO.CO, Jakarta - Kondisi Gubernur Papua Lukas Enembe dikabarkan membaik. Menurut Koordinator tim pengacara Lukas Enembe, Stefanus Roy Rening, obat yang dibutuhkan kliennya dari Singapura sudah tiba tiga hari lalu.
Saat ini, kata dia, sedang diusahkan agar dokter yang menangani Lukas Enembe datang ke Jayapura untuk mengecek kesehatan kliennya itu.
"Memang dokter pribadi Gubernur Enembe saat ini sedang mengupayakan mendatangkan dokter yang menangani sakit beliau dari Singapura," kata Roy Rening kepada wartawan, di Jayapura, Rabu malam, 28 September 2022.
Ketua Komnas HAM Temui Lukas Enembe
Hari ini, Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik dikabarkan menemui Lukas Enembe di rumah pribadi sang Gubernur di Koya, Kota Jayapura.
Menurut Roy, dalam pertemuan itu, Lukas Enembe menyampaikan jika dia sakit dan tidak bisa duduk banyak serta tergantung dokter pribadi.
Roy mengatakan, Ketua Komnas HAM juga menanyakan soal stroke yang dialami Gubernur Papua. Selain itu, keduanya juga berbincang tentang hal lainnya karena ternyata mereka saling mengenal.
"Tidak ada pembicaraan detail dan kami tidak mengetahui langkah yang akan diambil Komnas HAM," kata Roy Rening.
Menurut Roy, Lukas Enembe juga telah berbicara dengan Direktur Penyidikan KPK Asep Guntur Rahayu via telepon seluler. Dalam percakapan itu, Guntur meminta Lukas Enembe datang ke Jakarta untuk diperiksa.
Pembicaraan keduanya menurut Roy Rening menggunakan ponsel miliknya.
Pada kesempatan itu, Roy mengatakan jika Guntur menyampaikan KPK menghormati HAM dalam penyidikan kasus Lukas Enembe.
Dengan demikian KPK berharap tak ada lagi narasi Gubernur Papua dijemput paksa.
"Siapa yang bertanggung jawab bila tiba-tiba tensi Gubernur Enembe naik 200, karena sebelumnya beliau sudah empat kali mengalami stroke," ujar Roy.
Baca juga: KPK Konfirmasi Direktur Asia Cargo Airlines Soal Penyewaan Jet Pribadi oleh Lukas Enembe