Adik Kakak Kerap Selisih Jalan
Putri Presiden pertama Soekarno itu selama ini dikenal selalu berbeda arah politik dengan kakaknya, Megawati Soekarnoputri. Misalnya, ketika mendirikan Partai Pelopor pada 2002, Rachmawati terang-terangan menyebut Megawati hanyalah anak biologis Soekarno, bukan anak ideologis.
Rachmawati juga pernah menuding Ketua Umum PDI Perjuangan itu telah melakukan makar saat menjadi wakil presiden pendamping presiden Abdurrahman Wahid alias Gus Dur pada 1999-2001.
Rachmawati menyebut makar yang dilakukan Megawati terjadi ketika Gus Dur hendak menetapkan Chairuddin Ismail sebagai Kapolri. Menurut dia, Megawati melakukan tindakan insubordinasi atas pilihan Gus Dur agar Suroyo Bimantoro bisa menjadi Kapolri.
Rachmawati Soekarnoputri juga menyinggung ketika Megawati menjabat sebagai presiden kelima menandatangani amandemen ketiga dan keempat UUD 1945. Ia menilai keputusan tersebut karena Megawai ingin menjalankan pemerintahan yang liberal kapitalistik.
Pada 2012, Rachmawati pernah bergabung dengan Partai NasDem. Ia mengaku punya visi dan misi yang sama dengan partai yang dipelopori Surya Paloh.
Lulusan Fakultas Hukum Universitas Bung Karno ini hanya 2 tahun bertahan di NasDem. Pada 2014, ia memutuskan untuk mundur karena sikap politik yang bersebrangan. Partai NasDem ketika itu mendukung pasangan calon presiden-wakil presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla. Sedangkan Rachmawati mendukung Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. Sekarang, Rachmawati Soekarnoputri merupakan Dewan Pembina di Gerindra.
FATHUR RACHMAN I SDA I FRISKI RIANA
Baca: Jejak Politik Rachmawati Soekarnoputri dan Partai Pelopor hingga Gerindra
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.