TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara Gubernur Papua Lukas Enembe, Muhammad Rifai Darus enggan berkomentar banyak mengenai foto-foto yang dirilis oleh Masyarakat Anti Korupsi Indonesia. Dia mengatakan ingin fokus ke kasus gratifikasi Rp 1 miliar yang menjadikan Lukas sebagai tersangka.
“Kami tidak berkomentar lebih jauh, karena kami fokus kepada yang disangkakan kepada Pak Gubernur. Karena itu sangat rawan,” kata Rifai dalam konferensi pers di Jakarta, Senin, 26 September 2022.
Rifai mengatakan Lukas dan kuasa hukumnya sedang mencari jalan agar Gubernur Papua itu bisa memberikan keterangan ke Komisi Pemberantasan Korupsi. Menurut dia, ada dua hal yang membuat Lukas tidak bisa memenuhi panggilan KPK.
Pertama adalah kondisi kesehatannya yang buruk. Kedua, kata dia, Lukas harus memberikan pemahaman ke pendukungnya agar diizinkan untuk memenuhi panggilan KPK. Menurut dia, Lukas tak bisa keluar rumah karena dilarang oleh pendukungnya. “Beliau sendiri tidak bisa keluar karena ditahan oleh masyarakat,” kata dia.
Dia meminta agar para pihak tidak memperkeruh suasana. Menurut dia, kuasa hukum dan penyidik KPK sedang mencari solusi agar Lukas bisa diperiksa. Lukas sendiri, kata dia, sebenarnya bersedia untuk memenuhi panggilan. Namun, kondisi kesehatan dan komunikasi dengan masyarakat harus dilakukan terlebih dahulu. “Kalau sudah ketemu solusinya tentu akan menjadi lebih mudah,” tutur dia.
Sebelumnya, MAKI merilis dua foto dan sebuah video yang diduga merekam saat Lukas sedang bermain judi di luar negeri. Foto dan video itu diduga diambil pada Juli 2022. MAKI merilis foto itu untuk membuktikan bahwa Lukas sebenarnya cukup sehat untuk menjalani pemeriksaan di KPK.
“Pada bulan Juli, terlihat Pak Lukas itu sehat karena bisa berjalan di bandara Singapura dan cukup jauh jalannya,” kata Koordinator MAKI Boyamin Saiman dalam keterangannya, Ahad, 25 September 2022.
MAKI juga merilis daftar perjalanan Lukas ke luar negeri selama setahun terakhir. Lukas tercatat pergi ke luar negeri sebanyak 25 kali. Menurut dia, padatnya perjalanan itu menunjukkan Lukas cukup sehat untuk berpergian.
Baca juga: Kuasa Hukum Hormati Jokowi karena Beri Perhatian ke Kasus Lukas Enembe