Sehingga sampai hari ini, Heru mengaku merespons usulan tersebut biasa saja dan masih menjelankan tugas sebagai Kepala Sekretariat Presiden. "Ya sampai hari ini masih biasa-biasa saja. Bahkan, minggu depan penuh dengan kunjungan kerja," kata dia.
Soal kemungkinan adanya pejabat yang rangkat jabatan sebagai Pj Gubernur DKI, Heru bercerita pengalamanya di ibu kota. Ia menyebut pernah merangkap jabatan sebagai Kepala Biro Kepala Daerah saat menjabat sebagai Wali Kota Jakarta Utara.
Bagaimana persiapan Heru?
Tapi saat ditanya kesiapan menjadi Pj Gubernur DKI, Heru memilih menjawab diplomatis. "Ada kalimat hari esok penuh misteri. Jadi kembalikan ke alam semesta, saya yakin alam semesta akan memberikan yang terbaik," ujarnya.
Jokowi juga terakhir menyebut dirinya belum menerima daftar nama-nama Penjabat atau Pj Gubernur DKI Jakarta yang bakal ditetapkan untuk menggantikan Anies. Mantan Menteri Pendidikan di pemerintahan periode pertama Jokowi tersebut akan mengakhiri masa jabatan pada 16 Oktober 2022 bersama dengan wakilnya, Ahmad Riza Patria.
"Belum sampai ke saya, mungkin baru sampai ke Mendagri (Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian)," kata Jokowi saat peresmian Tol Cibitung - Cilincing di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Selasa, 20 September 2022.
Mantan Gubernur DKI Jakarta periode 2012 - 2014 ini enggan merinci pertimbangan yang diambil untuk memutuskan siapa yang akan jadi Penjabat Gubernur DKI, yang bakal memimpin di ibu kota selama 2022 hingga Pilkada 2024 nanti. "Saya kira kriterianya banyak sekali ya nanti saja kalau sudah, nanti kita putusin," kata Jokowi.
Baca: Soal Pj Gubernur DKI Pengganti Anies Baswedan, Ma'ruf Amin: Harus Paham Jakarta
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini