TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Sekretariat Presiden, Heru Budi Hartono mengklaim belum ada membicarakan topik calon Penjabat atau Pj Gubernur DKI Jakarta dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Padahal Heru hampir setiap hari bertemu dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Heru menjadi salah satu kandidat Pj gubernur yang diusulkan sebagai pengganti Anies Baswedan.
"Ngobrolnya tugas presiden, enggak ada, bahkan ngobrol hal itu juga enggak," kata Heru di Istana, Jumat, 23 September 2022.
Sebelumnya pada 13 September, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI Jakarta menggelar rapat gabungan soal tiga nama calon Penjabat Gubernur pengganti Anies Baswedan. Rapat yang dihadiri oleh pimpinan sembilan fraksi memutuskan tiga nama yang akan diberikan kepada Menteri Dalam Negeri.
“Heru Budi Hartono, Bahtiar, dan Marullah Matali. Ditandatangani ketua Wibi Andriano Caniago,” kata Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi di ruang Rapat Paripurna DPRD DKI Jakarta, Selasa, 13 September 2022.
Selain jadi tangan kanan Jokowi di Istana, Heru tak lain adalah Wali Kota Jakarta Utara 2014-2015 saat Jokowi masih berkuasa di DKI. Sedangkan Marullah Matali adalah tangan kanan Anies sebagai Sekretaris Daerah Pemprov DKI, dan Bahtiar merupakan Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum Kementerian Dalam Negeri.
Selain tiga nama tersebut, akan ada lagi nantinya 3 nama dari Dalam Negeri sehingga jumlahnya menjadi enam orang. Nantinya setelah diverifikasi, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian akan menyetorkan nama tersebut ke Jokowi untuk langsung dipilih.
Heru sebut tak ada komunikasi dengan DPRD DKI
Heru menyebut semuanya merupakan kewenangan Tito dan Jokowi. "Enggak pernah beliau-beliau ngomong itu ke saya sih," kata dia.
Heru juga mengklaim tidak ada komunikasi yang dilakukannya dengan DPRD, yang telah mengusulkan. Ia mengaku kenal dengan beberapa anggota DPRD, tapi memastikan tidak ada pembicaraan terkait Pj Gubernur DKI ini.