Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kala Manusia Modern 'Terjebak' dengan Keberadaan Plastik

image-gnews
Iklan

INFO NASIONAL – Ada yang berbeda dari pandangan Profesor Emeritus dari Universitas Manitoba, Kanada Vaclav Smill dari orang kebanyakan. Jika saat ini elit dunia memfokuskan diri untuk produk ramah lingkungan dan energi hijau, Smill, melalui buku terbarunya  “How the World Really Works: The Science How We Get Here and Where We Going” mengingatkan kembali empat pilar penting terbentuknya peradaban manusia modern, yakni: semen, baja, plastik dan amoniak (ammonia). 

“Buku ini memiliki pertanyaan utama yang menggelitik Smill, yakni mengapa kebanyakan orang dalam masyarakat modern memiliki pengetahuan yang dangkal tentang bagaimana dunia benar-benar bekerja?” kata Chair, Nusantara Circular Economy and Sustainability Initiatives (N-CESI) Yusra Abadi baru-baru ini

Urbanisasi dan kehidupan yang mekanis, kata Yusra, telah menjadi dua alasan penting atas defisit pemahaman ini. Masyarakat urban yang hidup dari industri jasa, telah terputus dari proses produksi bagaimana pangan untuk manusia itu dibuat, terputus dari pengetahuan mengenai cara-cara memproduksi permesinan dan peralatan atau perkakas lainnya.

Yusra mengatakan, Smill mengingatkan pada tahun 2019 dunia memproduksi semen sekitar 4,5 miliar ton, baja 1,8 miliar ton, plastik 370 juta ton dan amoniak sebesar 150 juta ton. Dengan skala produksi yang sangat besar tersebut, mencari produk pengganti untuk keempat produk tersebut karenanya adalah pekerjaan yang maha sulit.

Dengan jumlah produksi 370 ribu ton per tahun, plastik menjadi material yang paling kontroversial yang diperlukan oleh peradaban modern. Karena sifatnya yang tidak mudah terurai, plastik dianggap sampah yang paling banyak mencemari kehidupan manusia. “Sayangnya manusia modern, menurut Vaclav Smill tidak bisa menghindari keberadaan plastik. Sebagai produk dari energi fosil, manusia modern harus membayar mahal segala kepraktisan yang melekat pada plastik.”

Tidak ada bahan yang dapat menandingi kombinasi kelenturan, daya tahan, dan bobot ringan yang ditawarkan oleh berbagai jenis plastik. Plastik menjadi material yang sangat dicari oleh para tenaga kesehatan ketika pandemi Covid 19, dan plastik telah menemukan peran yang paling tak tergantikan dalam perawatan kesehatan secara umum dan dalam perawatan rumah sakit untuk penyakit menular pada khususnya. 

Yusra menuturkan, kehidupan modern sekarang dimulai (di ruang bersalin) dan berakhir (di unit perawatan intensif) dikelilingi oleh benda-benda terbuat dari plastik. Orang-orang yang tidak memiliki pemahaman sebelumnya tentang peran plastik dalam perawatan kesehatan modern mendapat pelajaran berkat COVID-19. 

“Pandemi telah mengajari kita hal ini dengan cara yang seringkali drastis, ketika dokter dan perawat di Amerika Utara dan Eropa kehabisan alat pelindung diri (APD)—sarung tangan sekali pakai, pelindung wajah, penutup kepala, maupun sepatu bot yang semuanya berasal dari plastik. Saat ini bahan-bahan plastik di rumah sakit terutama dibuat dari bahan PVC. Tabung fleksibel, kateter, kantong darah, selimut termal dan banyak peralatan lain di rumah sakit yang umumnya terbuat dari plastik jenis PVC.”

Dalam pertanian modern, lanjut Yusra, plastik juga dipergunakan. Plastik alternatif untuk membangun rumah kaca (glass greenhouses) dengan harga murah. Rumah kaca plastik yang terletak di bagian paling selatan provinsi Almería, Spanyol adalah area budidaya komersial produk terluas di dunia: sekitar 40.000 hektar atau seluas 20 km × 20 km persegi. Di bawah lautan plastik ini, para petani Spanyol dan pekerja lokal dan imigran Afrika mereka memproduksi setiap tahun hampir 3 juta ton sayuran dan mengekspor sekitar 80 persennya ke negara-negara Uni Eropa (UE).

Yusra menuturkan, perbincangan mengenai amoniak, baja, semen dan plastik sangat penting ketika dari semuanya sangat bergantung pada pembakaran bahan bakar fosil, dan beberapa dari sumberdaya fosil ini merupakan bahan baku itu sendiri, yakni amoniak (pupuk sintetis) dan untuk produksi plastik. Peleburan bijih besi di tanur tinggi membutuhkan kokas yang terbuat dari batu bara (dan juga gas alam); energi untuk produksi semen sebagian besar terdiri dari batu bara, kokas minyak bumi, dan bahan bakar minyak berat, dan semuanya adalah energi fosil. 

Keinginan dunia untuk dekarbonisasi pada tahun 2045 diakui Yusra sangat sulit atau mustahil untuk tercapai. “Kita sulit menghindari produksi semen yang produksinya memerlukan batubara, produksi pupuk sintetis menggunakan gas alam, peleburan baja memerlukan kokas dan plastik merupakan ko-produk dari kilang minyak yang merupakan material dari hidrokarbon,” kata Yusra.

Keinginan untuk melakukan dekarbonisas, lanjut dia, merupakan bentuk antitesa dari terbentuknya peradaban modern saat ini yang sangat dipengaruhi oleh material dari sumberdaya fosil. Peradaban modern tidak dapat menghindari dirinya dari energi fosil. (*)

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Bamsoet: Perikhsa Siap Gelar 'Deffensive Shooting' pada Juli

7 jam lalu

Bamsoet: Perikhsa Siap Gelar 'Deffensive Shooting' pada Juli

Sebelum lomba digelar, peserta akan dibekali pengetahuan tentang teknik menembak, teknik bergerak, hingga teknik mengisi ulang peluru (reload magazine).


Bamsoet Dukung UI Racing Team Berlaga di Formula Student Czech 2024

8 jam lalu

Bamsoet Dukung UI Racing Team Berlaga di Formula Student Czech 2024

Bambang Soesatyo mendukung para mahasiswa Universitas Indonesia (UI) yang tergabung dalam UI Racing Team ikut dalam kompetisi Formula Student Czech 2024


Pegadaian Raih Laba Rp.1,4 Triliun di Kuartal I/2024

8 jam lalu

Pegadaian Raih Laba Rp.1,4 Triliun di Kuartal I/2024

Kinerja memuaskan ini merupakan kado indah untuk Pegadaian yang telah genap berusia 123 tahun.


BNPT Apresiasi Kerja Sama Penanggulangan Terorisme dengan Uni Eropa

9 jam lalu

BNPT Apresiasi Kerja Sama Penanggulangan Terorisme dengan Uni Eropa

Indonesia menjadi role model upaya penanggulangan terorisme. Uni Eropa sangat ingin belajar dari Indonesia.


Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

10 jam lalu

Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain River Warrior Indonesia (Riverin) Bergabung dalam Pawai untuk mengakhiri Era Plastik, Ottawa, Kanada 21 April 2024. Foto dok: ECOTON
Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.


Wacana Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat Berpotensi Langgar UU Penerbangan

11 jam lalu

Anggota Komisi V DPR RI Sigit Sosiantomo. Foto: Arief/vel
Wacana Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat Berpotensi Langgar UU Penerbangan

Penarikan iuran yang akan dimasukkan dalam komponen perhitungan harga tiket pesawat itu dinilainya berpotensi melanggar Undang-Undang (UU).


Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

11 jam lalu

Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Fathan Subchi di Widya Chandra IV Nomor 23, Jakarta, Sabtu (20/4/2024). Foto : Oji/Novel
Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Fathan Subchi meminta pemerintah untuk mencari langkah antisipatif untuk menyelamatkan perekonomian Indonesia, salah satunya adalah dengan cara menyisir belanja tidak prioritas.


Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile

11 jam lalu

Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile

Kompetisi profesional kasta tertinggi di Indonesia yaitu PLN Mobile Proliga 2024 siap digelar mulai 25 April 2024. Untuk memudahkan pecinta voli yang ingin menonton langsung gelaran ini di lokasi pertandingan, tiket pertandingan dapat dibeli melalui aplikasi PLN Mobile.


Telkomsel Jaga Bumi Peringati Hari Bumi Sedunia

12 jam lalu

Telkomsel Jaga Bumi Peringati Hari Bumi Sedunia

Lebih dari 15 ribu pohon telah ditanam di 8 lokasi sepanjang tahun 2023 sebagai bagian dari program Telkomsel Jaga Bumi Carbon Offset. Selain itu, lebih dari 75 ribu pavement block dan 20 ribu phone holder diproduksi dari limbah plastik dan bekas cangkang kartu SIM melalui program Waste Management.


Pelindo Regional 4 Catat 667.012 Jumlah Penumpang

12 jam lalu

Pelindo Regional 4 Catat 667.012 Jumlah Penumpang

Arus balik Lebaran Idul Fitri 1445 Hijriah atau 2024 Masehi sudah hampir mencapai H+15. Kapal dan penumpang sudah keluar masuk pelabuhan, utamanya pelabuhan-pelabuhan kelolaan Pelindo di Regional 4 yang berada di Kawasan Timur Indonesia (KTI).