TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Partai Buruh, Said Iqbal, mengklaim ribuan petani dan buruh bakal berunjuk rasa di Istana Negara pada Sabtu, 24 September 2022. Said mengatakan tanggal tersebut dipilih karena bertepatan dengan Hari Tani Nasional.
“Adapun tuntutan yang diusung dalam aksi tersebut adalah mendesak reforma agraria. Dalam kaitan dengan itu, Partai Buruh mendesak pemerintah untuk membagikan tanah ke petani. Dengan demikian, tidak ada lagi petani yang tidak memiliki tanah,” kata Said dalam keterangannya, Kamis, 22 September 2022.
Said menjelaskan, para buruh turut mendukung perjuangan petani dalam mewujudkan reforma agraria. Ia mendesak pemerintah mengembalikan tanah rakyat yang diambil dan dikuasai oleh korporasi.
Selain itu, Said menilai kriminalisasi terhadap petani mesti dihentikan. Sebab, mereka menyuarakan keresahan yang dialami petani selama ini, yakni susahnya mewujudkan reforma agraria.
Penolakan terhadap Omnibus Law Cipta Kerja disebut Said tak luput dari tuntutan aksi unjuk rasa. Menurutnya, aturan ini tak hanya merugikan para buruh, melainkan juga berdampak buruh bagi petani. Isu kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) juga menjadi sorotan massa aksi.
“Selain itu, dalam aksi nanti juga akan disuarakan penolakan terhadap kenaikan harga BBM. Kenaikan harga BBM telah membuat harga-harga melambung tinggi yang menyebabkan daya beli masyarakat merosot tajam,” ujarnya.
Said menilai turunnya harga minyak dunia membuat kebijakan menaikkan harga BBM tidak tepat. Apalagi, kata dia, di beberapa negara BBM bisa dijual dengan harga lebih murah.
“Oleh karena itulah, dalam aksi para petani di Istana, kami juga akan tegas menolak kenaikan harga BBM,” kata Said.
Baca juga: KPA: RUU Pertanahan Kado Buruk di Hari Tani Nasional