TEMPO.CO, Jakarta -Kepala Badan Komunikasi Strategis Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra meminta Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto berhenti menyebar hoax. Hasto, menurut Herzaky, acapkali menyampaikan informasi mengenai kejadian masa lalu yang data dan faktanya belum terbukti secara hukum.
Menurut Herzaky, sebagai wakil rakyat Hasto semestinya memberikan contoh yang baik pada publik. Bukan malah menyebar hoax dan tuduhan secara serampangan di ruang publik. "Hasto sebaiknya jangan sebar hoax terus. Seharusnya elite politik bisa memberikan contoh yang baik untuk rakyat," kata Herzaky pada siaran pers Kamis, 22 September 2022.
Ruang publik, kata Herzaky, semestinya tidak dikotori lagi dengan hoax. "Kasihan rakyat yang sedang susah, malah ditambah mesti mendengar suara-suara galau dan tidak mendidik dari elite politik seperti Hasto yang tak pernah berhenti," katanya.
Hasto, ujar Herzaky, masih suka mengungkapkan kecurangan di Pemilu 2009. Padahal jika hal itu terbukti, pasti Mahkamah Konstitusi sudah memutuskannya. "10 pertanyaan Hasto itu kan sudah terjawab sebenarnya. Itu hanya hoax dan fitnah. Mana buktinya?" kata Herzaky.
Ketua Mahkamah Konstitusi pada Pemilu 2009 sudah memberikan statemen bahwa tidak ada kecurangan. Herzaky menilai kalau pun ada kecurangan pada 2009, itu bukan oleh pemerintahan Presiden SBY terhadap peserta pemilu (kecurangan vertikal) seperti yang dituduhkan oleh Hasto,melainkan kecurangan antar-pendukung parpol sebagai kontestan pemilu yang bersifat kecurangan horizontal.
Herzaky menuturkan PDIP sudah menang di Pemilu 2014 dan 2019. Dua kali kemenangan itu, ujar Herzaky, mestinya tidak membuat sakit hati karena belum bisa menerima kekalahan di Pemilu 2009 oleh Partai Demokrat. Menurut dia, mestinya PDIP move on.
Baca Juga: Hasto Kristiyanto Tuding Pemilu Era SBY Curang, Ungkit Suara Demokrat 30 Persen