TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pemuda dan Olahraga atau Menpora Zainuddin Amali mengaku telah menyerahkan rancangan proyek pembangunan pusat latihan atau training center untuk Timnas Indonesia di Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara ke Istana. Rancangan tersebut disusun oleh Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) dan kemudian diteruskan oleh Zainuddin ke Sekretariat Presiden.
"Sekitar dua minggu yang lalu," kata dia saat ditemui usai bertemu Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu, 21 September 2022.
Lebih lanjut, Zainuddin Amali menyebut rancangan yang sudah diserahkan ke Istana memuat rencana lengkap pembangunan training center, dari stadion utama, venue utama, lapangan untuk latihan, hingga fasilitas pendukung lainnya. Rancangan ini juga memuat kantor PSSI. Karena sesuai ketentuan federasi internasional, kata Zainuddin, kantor federasi harus berada di ibu kota negara.
7 Lapangan di 50 Hektare
Menurut Zainuddin, semua infrastruktur ini disiapkan untuk Timnas semua kelompok usia, dari U-16, U-120, U-23, hingga Timnas Putri. Konsep pembangunan akan meniru konsep yang sudah di Jakarta.
Di mana ada lapangan utama seperti Gelora Bung Karno atau GBK di Senayan, Jakarta, untuk bertanding dan Stadion Madya. Lalu sisanya lapangan lain untuk latihan. Sehingga totalnya ada 7 lapangan untuk training center dengan luas 50 hekatare.
Saat ditanya berapa kapasitas kursi di stadion utama IKN nantinya, Zainuddin mengaku belum tahu. Meski belum merinci berapa anggaran yang digelontorkan pemerintah, namun Zainuddin memastikan semua biaya pembangunan ditanggung pemerintah. "Kan sudah ada Inpres-nya," kata politikus Partai Golkar.
Regulasi yang dimaksud Zainuddin adalah Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan Persepakbolaan Nasional. Dalam beleid yang diteken Jokowi pada 25 Januari 2019 tersebut, Jokowi secara umum memberi 6 perintah kepada menteri dan lembaga.
Salah satunya menyediakan prasarana dan sarana stadion sepak boladi seluruh Indonesia sesuai standar internasional, dan training center sepak bola. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati misalnya diminta memberikan dukungan anggaran lewat APBN.
Saat ini, Zainuddin pun menunggu kabar lebih lanjut dari Istana untuk mempertimbangkan rancangan yang sudah disetor. Kalau disetujui, maka nantinya yang mengerjakan adalah Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. "Kami nunggu saja," ujarnya.
Permintaan Shin Tae-yong
Pembangunan training center ini bermula pada akhir Juli 2022. Kala itu, Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang berkunjung ke Korea Selatan bertemu dengan pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong. Jokowi mengundang Shin Tae-yong makan malam dan mengobrol soal Timnas.
"Ditanya Pak Presiden, apa yang paling kamu butuhkan yang paling mendasar," ujar Zainuddin, menceritakan percakapan Jokowi dengan Shin Tae-yong.
Saat itulah Shin Tae-yong menyampaikan Timnas Indonesia tidak memiliki training center, yang menyebabkan anak asuhannya harus menumpang sana-sini untuk latihan. Situasi ini dinilai tidak baik untuk pembinaan karena harus menyesuaikan dengan jadwal pemilik tempat latihan.
Mendengar curhatan Shin Tae-yong, Jokowi langsung memanggil Zainuddin dan Ketua PSSI Mochamad Iriawan alias Iwa Bule ke Istana pada 3 Agustus. Kepada keduanya, Jokowi mempersilahkan untuk mencari lokasi tempat latihan lain sementara waktu. "Tapi kalau tak ada, ada lahan di IKN," kata Zainuddin menceritakan ucapan Jokowi saat pertemuan itu.
Zainuddin mengakui ketiadaan training center jadi kelemahan Timnas Indonesia saat ini. Kalau ada training center, kata dia, tentu pemain bisa berlatih tambahan di luar latihan reguler. "Kan kita lihat Christiano Ronaldo itu orang tidur, dia nendang-nendang," kata dia memberi contoh.
UPI sampai GBK
Di luar rencana pembangunan training center di IKN, ada juga training center yang disiapkan di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung, Jawa Barat. Zainuddin menerangkan training center yang disiapkan di UPI ini akan tetap dilakukan. Fasilitas yang disana pun dinilai layak untuk digunakan.
“Itu tetap jalan ya, UPI tetap digunakan dalam waktu dekat. Kalau yang di IKN akan dibangun. Kemudian juga bapak Presiden berharap betul tata kelola di sepak bola supaya betul-betul diperbaiki, baik ditingkat pusat maupun daerah,” kata dia pada 4 Agustus lalu, sehari usai bertemu Jokowi di Istana.
Selain itu, baru-baru ini Iwan Bule juga meminta bantuan kepada pemerintah ihwal penyewaan lapangan sepak bola di kompleks GBK untuk Timnas Indonesia. Hal itu ia sampaikan langsung kepada Jokowi saat menghadiri rapat kabinet terbatas tentang persiapan Piala Dunia U-20 2023 di Istana, Kamis, 8 September 2022.
"Kami laporkan juga hal penting lain, berkaitan keinginan kami untuk menyewa lapangan ABC dan Madya. Itu penting buat kami," ujar Iriawan dalam keterangan pers selepas rapat.
Iwan menuturkan bahwa federasi sepak bola Indonesia ingin memusatkan kegiatan latihan Timnas Indonesia, baik level senior, U-23, U-20, U-18, maupun U-16. Menurut dia, salah satu manfaat sentralisasi kegiatan latihan tersebut untuk memudahkan tugas pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong.
Pasalnya, pelatih asal Korea Selatan itu menjadi mengendalikan tiga tim, yakni Timnas Indonesia senior, Timnas U-23, dan Timnas U-19 (U-20). Di sisi lain, Iwan Bule juga menyebut sentralisasi kegiatan latihan bisa menjadi sebuah kebanggaan bagi Indonesia. "Nanti kami akan memperlihatkan ke negara luar bahwa Indonesia punya tempat TC (training center) yang tersentralisasi dan itu membanggakan," ujar dia.
Hari ini Zainuddin Amali menyebut permintaan Iwan Bule itu memang rencana jangka pendek, tapi tak merinci secara jelas apakah akhirnya pemerintah bersedia membantu PSSI. "Sudah itu, itu untuk jangka pendek, mungkin baru tahun depan," kata dia.
Sebab, kata dia, Indonesia sudah harus jadi tuan rumah Piala Dunia U-20 pada 20 Mei sampai 11 Juni 2023. Timnas Indonesia U-20 pun akan tambil di ajang internasional tersebut dengan status tim tuang rumah.
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.